Apakah Khutbah idhul adha dan idhul fitri 1 kali atau 2 kali ?

Khutbah idhul adha dan idhul fitri

bismilah, alhamdulillah wa salatu wa salamu ala khairi anam, nabi muhammad shallallahu alahi wa salam.

khutbah id (idhul fitri dan idhul adha) dilaksanakan setelah melakukan sholat idh, tanpa kumandang azan dan iqomat

baca juga


namun terjadi diskusi para ulama dalam hal ini, apakah cukup 1 kali atau 2 kali

jumhur para ahli ilmu dari 4 mazhab dan selain mereka bahwasanya khutbah id 2 kali, diantara keduanya dipisahkan dengan duduk ringan sebagaimana dilakukan pada khutbah shalat jumat

وقال الشافعي رحمه الله في "الأم" (1/272) : "عن عبيد الله بن عبد الله بن عتبة قال : السنة أن يخطب الإمام في العيدين خطبتين يفصل بينهما بجلوس ( قال الشافعي ) : وكذلك خطبة الاستسقاء وخطبة الكسوف ، وخطبة الحج ، وكل خطبة جماعة " انتهى .
dan telah berkata imam syafi'i rahimahullah dalam kitab "al-umm" (1/272) : "dari ubaidillah bin abdillah bin uthbah berkata: di sunnahkah bagi imam khutbah id 2 kali, memisahkan 2 khutbah dengan duduk (berkata imam syafi'i) : dan begitu juga khutbah istisqa, khutbah gerhana matahari, khutbah haji dan semua khutbah jamaah.

ringkasan yang bersandar kepada 2 kali khutbah

  1. hadist ibnu maja dan atsar dari ibnu mas'ud radhiallahu anhu, dan riwayat keduanya lemah sebagaimana disebutkan sebelumnya
  2. atsar dari ubaidillah bin abdillah bin utaibah, beliau seorang tabiin
  3. qiyas kepada sholat jumat

dan syeikh ibnu utsaimin rahimahullah menyebutkan poin ke empat yang menjadi hujjah, beliau rahimahullah berkata : dan perkataan mereka 2 kali khutbah sebagaimana dilakukan jumhur fuqoha rahimahumullah bahwa khutbah id 2 kali dikarenakan terdapat hadist yang di riwayatkan oleh ibnu majah dengan sanad yang perlu di telaah, secara zhahirnya bahwasanya khutbah 2 kali. dan siapa memperhatikan dalam sunnah yang sudah disepakati keshahihannya dalam kitab shahihain dan selain 2 kitab tersebut telah jelas bahwa nabi khutbah hanya sekali, akan tetapi setelah beliau selesai dari khutbah pertama, nabi berpindah ke barisan wanita dan memberi nasehat khusus kepada mereka.

maka jika ini dijadikan hukum asal syariat khutbah id 2 kali maka ini hanyalah kemungkinan padahal ini tidak sesuai, alasan nabi pergi ke tempat para wanita dan khutbah khusus untuk mereka dikarenakan kemungkinan tidak sampainya suara khutbah atau sampai suara kepada mereka namun nabi ingin menyampaikan nasehat khusus kepada wanita saja. asy-syarh al-mumti' (5/191)

lajnah daiman juga pernah ditanya periha khutbah id dan menjawab

وذهب بعض أهل العلم إلى أنه ليس لصلاة العيد إلا خطبة واحدة ؛ لأن الأحاديث الصحيحة عن رسول الله صلى الله عليه وسلم ليس فيها إلا خطبة واحدة ، والله أعلم " انتهى نقلا عن "فتاوى إسلامية" (1/425) .
khutbah 2 kali adalah sunnah dan dilakukan setelah shalat id, sebagaimana terdapat dalam riwayat an-nasai, ibnu majah dan abu daud dari atha dari abdillah dari as-sa'ib radhialahu anhuma berkata: aku hadir menyaksikan nabi shallallahu alahi wa salam pada hari id, ketika selesai shalat, nabi berkata

إنا نخطب فمن أحب أن يجلس للخطبة فليجلس ومن أحب أن يذهب فليذهب
sesungguhnya kami (nabi) berkhutbah maka barangsiapa yang ingin duduk mendengarkan khutbah maka tetap duduk dan barangsiapa yang ingin pergi maka silahkan pergi.

berkata as-syaukahi rahimahullah dalam kitab an-nail: berkata penulis rahimahullah: dan didalamnya terdapat penjelasan bahwa mendengarkan khutbah adalah sunnah, jika wajib maka lafadznya adalah wajib duduk untuk mendengarkan.

dan sebagian para ahli ilmu sepakat bahwa khutbah id dilakukan hanya sekali saja, dikarenakan banyak hadist shahih dari rasulullah shallallahu alahi wa salam yang menyebutkan 1 kali khutbah saja, allahu alam. fatawa islamiyah (1/25)

disyariatkan bagi khatib yang khutbah 2 kali diantara khutbahnya hendaklah duduk sejenak sebagai qiyas shalat jumat, sebagaimana terdapat riwayat dari imam syafii rahimahullah dari ubaid bin abdillah bin utbah radhiallahu anhu berkata : disunnahkan bagi imam yang khutbah id memisahkan 2 khutbah dengan duduk.

syaikh ibnu utsaimin rahimahullah pernah ditanya: apakah imam berkhutbah id 1 kali atau 2 kali ?

maka dia menjawab

" المشهور عند الفقهاء رحمهم الله أن خطبة العيد اثنتان ، لحديث ضعيف ورد في هذا ، لكن في الحديث المتفق على صحته أن النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم لم يخطب إلا خطبة واحدة ، وأرجو أن الأمر في هذا واسع " انتهى . "مجموع فتاوى الشيخ ابن عثيمين" (16/246) .
yang dikenal banyak para fuqaha rahimahumullah bahwa khutbah id 2 kali, berdasarkan hadist lemah, akan tetapi dalam hadist shahih yang disepakati keshahihannya bahwa nabi shallallahu alahi wa salam tidaklah beliau khutbah kecuali hanya 1 kali dan saya memandang perkara ini luas pembahasannya. (majmu fatawa syaikh ibnu utsaimin (16/246))

وقال أيضاً (16/248) : " السنة أن تكون للعيد خطبة واحدة ، وإن جعلها خطبتين فلا حرج ؛ لأنه قد روي ذلك عن النبي صلى الله عليه وسلم ، ولكن لا ينبغي أن يهمل عظة النساء الخاصة بهن . لأن النبي عليه الصلاة والسلام وعظهن .
syaikh ibnu utsaimin juga berkata (16/248) : sunnahnya khutbah id hanya sekali, dan jika melakukan 2 kali khutbah maka tidak masalah, karena telah terdapat riwayat dari nabi shallallahu alahi wa salam, akan tetapi tidak selayaknya mengabaikan wasiat khusus kepada para wanita karena nabi shallallahu alahi wa salam menasehati mereka.

فإن كان يتكلم من مكبر تسمعه النساء فليخصص آخر الخطبة بموعظة خاصة للنساء ، وإن كان لا يخطب بمكبر وكان النساء لا يسمعن فإنه يذهب إليهن ، ومعه رجل أو رجلان يتكلم معهن بما تيسر " انتهى .
maka jika khatib berbicara menggunakan microphone (pengeras suara) yang bisa didengar para wanita maka hendaklah khatib memberikan nasehat khusus kepada wanita, namun jika tidak memakai mikrophone dan para wanita tidak bisa mendengar khutbah maka hendaknya khatib pergi ke barisan para wanita dan bersamanya 1 pria atau 1 pria untuk menyampaikan nasehat semampunya

وخلاصة الجواب : أن المسألة من مسائل الاجتهاد ، والأمر في هذا واسع ، وليس في السنة النبوية نص فاصل في المسألة ، وإن كان ظاهرها أنها خطبة واحدة ، فيفعل الإمام ما يراه أقرب إلى السنة في نظره . والله أعلم .
kesimpulannya: pembahasan ini termasuk bab ijtihad para ulama, dan luas untuk dikaji, dan tidak terdapat nash sunnah yang memperinci pembahasan ini, jika secara zhahir bagi imam khutbah cukup sekali maka hendaklah dilakukan berdasarkan pengamatannya yang lebih dekat kepada sunnah, allahu a'lam.

Diterjemahkan oleh Atri Yuanda bin Mahyudin Elbariamany

untuk yang bisa bahasa arab silahkan baca di link ini islamqa.info

Tidak ada komentar: