Ahlan wa Sahlan di blog pribadi ana atriyuanda.web.id | Meniti Manhaj Salaf
ٍSyeikh Sholeh Al-Ushoimy: 7 cara tabarruk dengan Al-Quran yang dibenarkan

ٍSyeikh Sholeh Al-Ushoimy: 7 cara tabarruk dengan Al-Quran yang dibenarkan

Untuk mendapatkan keberkahan alquran, terdapat 7 cara

1. Membacanya

{ ٱقۡرَأۡ بِٱسۡمِ رَبِّكَ ٱلَّذِی خَلَقَ (1) خَلَقَ ٱلۡإِنسَـٰنَ مِنۡ عَلَقٍ (2) ٱقۡرَأۡ وَرَبُّكَ ٱلۡأَكۡرَمُ (3) ٱلَّذِی عَلَّمَ بِٱلۡقَلَمِ (4) عَلَّمَ ٱلۡإِنسَـٰنَ مَا لَمۡ یَعۡلَمۡ (5) }
Bacalah dengan (menyebut) nama Rabbmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. [Surat Al-'Alaq: 1-5]

2. Mendengarnya

وَإِذَا قُرِئَ ٱلۡقُرۡءَانُ فَٱسۡتَمِعُوا۟ لَهُۥ وَأَنصِتُوا۟ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ (204) وَٱذۡكُر رَّبَّكَ فِی نَفۡسِكَ تَضَرُّعࣰا وَخِیفَةࣰ وَدُونَ ٱلۡجَهۡرِ مِنَ ٱلۡقَوۡلِ بِٱلۡغُدُوِّ وَٱلۡـَٔاصَالِ وَلَا تَكُن مِّنَ ٱلۡغَـٰفِلِینَ (205)
Dan apabila dibacakan Al-Qur`ān, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat.” Dan ingatlah Rabbmu dalam hatimu dengan rendah hati dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, pada waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lengah/lalai. [Surat Al-A'raf: 204-205]

Diamnya dengan niat mendengarkan dan meninggalkan hal lain yang dapat menyibukkannya

3. Mempelajarinya

ٱلرَّحۡمَـٰنُ (1) عَلَّمَ ٱلۡقُرۡءَانَ (2) خَلَقَ ٱلۡإِنسَـٰنَ (3) عَلَّمَهُ ٱلۡبَیَانَ (4)
(Allah) Yang Maha Pengasih, Yang telah mengajarkan Al-Qur`ān. Dia menciptakan manusia, Mengajarnya penjelasan (mencakup pandai berbicara, menulis dll). [Surat Ar-Rahman: 1-4]

4. Mengamalkannya

وَهَـٰذَا كِتَـٰبٌ أَنزَلۡنَـٰهُ مُبَارَكࣱ فَٱتَّبِعُوهُ وَٱتَّقُوا۟ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ
Dan ini adalah Kitab (Al-Qur`ān) yang Kami turunkan dengan penuh berkah. Ikutilah, dan bertakwalah agar kamu mendapat rahmat. [Surat Al-An'am: 155]

فاتبعوه أي اعملوا فيما يأمر به وينهى
Maka ikutilah yaitu amalkan apa yang diperintahkan dan dilarang alquran

5. Mentadabburinya dan peringatan

كِتَـٰبٌ أَنزَلۡنَـٰهُ إِلَیۡكَ مُبَـٰرَكࣱ لِّیَدَّبَّرُوۤا۟ ءَایَـٰتِهِۦ وَلِیَتَذَكَّرَ أُو۟لُوا۟ ٱلۡأَلۡبَـٰبِ
Kitab (Al-Qur`ān) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran. [Surat Shad: 29]

تدبر القرآن هو العلم و العمل به
Tadabbur quran yaitu berilmu dan mengamal ilmu yang diketahui dalam alquran

6. Berobat dengannya

وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلۡقُرۡءَانِ مَا هُوَ شِفَاۤءࣱ وَرَحۡمَةࣱ لِّلۡمُؤۡمِنِینَ وَلَا یَزِیدُ ٱلظَّـٰلِمِینَ إِلَّا خَسَارࣰا
Dan Kami turunkan dari Al-Qur`ān (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur`ān itu) hanya akan menambah kerugian. [Surat Al-Isra': 82]

7. Keberkahan hukumnya dan Berhukum dengannya

أَفَحُكۡمَ ٱلۡجَـٰهِلِیَّةِ یَبۡغُونَۚ وَمَنۡ أَحۡسَنُ مِنَ ٱللَّهِ حُكۡمࣰا لِّقَوۡمࣲ یُوقِنُونَ
Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki? (Hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang meyakini (agamanya)? [Surat Al-Ma'idah: 50]

Barangsiapa ingin mendapatkan keberkahan alquran pada dirinya maka hendaklah dia menerima dan membenarkan 7 cara ini

Dan syarat mendapatkan manfaat keberkahan 7 cara ini hendaklah menerima ketetapan syariat dan mengamalkan sesuai keinginan Allah taala.

Jika dia menerapkan salah satu dari 7 tersebut maka hendaklah karna perintah syariat bukan berbuat bidah, dan diantara kaedah tabaruk yang agung adalah hendaklah menerapkan aturan yang sudah ditentukan.

Barangsiapa mencari keberkahan alquran dengan cara yang tidak izin maka dia tidak akan mendapatkan keberkahan dan kemungkinan berdosa, semua itu bergantung pada setiap permasalahan sesuai timbangannya

Cara agar mendapatkan keberkahan alquran

1. Menerima sepenuh hati sebagaimana nabi ajarkan tanpa ditambah dan dikurangi

2. Peringatan agar jangan berbuat bidah bertujuan mendapatkan keberkahan alquran yang tak disyariatkan dan tak diajarkan nabi

Ringkasan dari penjelasan syaikh DR. Shalih bin abdillah al-utsaimi hafizahullah
Ditulis oleh Atri Yuanda elbariamany
selengkapnya »
Tata cara Shalat Jenazah sesuai sunnah dan beberapa catatan

Tata cara Shalat Jenazah sesuai sunnah dan beberapa catatan

shalat jenazah dilakukan 4 kali takbir.

1. takbir pertama, membaca surat alfatihah

2. takbir kedua, membaca shalawat ibrahimiyah

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
"Ya Allah, berilah kasih saying kepada junjungan kita Nabi Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau memberi kasih sayang-Mu kepada junjungan kita Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan berkatilah kepada junjungan kita Nabi Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau memberkati junjungan kita Nabi Ibrahim dan keluarganya di antara makhluk makhlukmu, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia".

3. takbir ke 3, doa untuk si mayit

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنَا وَمَيِّتِنَا وَصَغِيرِنَا وَكَبِيرِنَا وَذَكَرِنَا وَأُنْثَانَا وَشَاهِدِنَا وَغَائِبِنَا ، اللَّهُمَّ مَنْ أَحْيَيْتَهُ مِنَّا فَأَحْيِهِ عَلَى الْإِسلام ، وَمَنْ تَوَفَّيْتَهُ مِنَّا فَتَوَفَّهُ عَلَى الْإيمان. صححه الألباني في "سنن أبي داود" .
“Ya Allah, ampunilah orang yang hidup di antara kami dan orang yang telah mati, (juga) anak kecil dan orang dewasa, dan lelaki dan wanita di antara kami, dan yang hadir dan yang tidak hadir, ya allah. barangsiapa yang engkau hidupkan diantara kami maka hidupkan dia di atas islam dan siapa diantara kami yang engkau wafatkan maka wafatkan dia diatas iman.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ ، وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ ، وَنَقِّهِ مِنْ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنْ الدَّنَسِ ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ ، وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ ، وَقِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابَ النَّارِ) رواه مسلم (963)
“Ya Allah, berilah ampunan baginya dan rahmatilah dia. Selamatkanlah dan maafkanlah ia. Berilah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya, mandikanlah ia dengan air, es dan salju. Bersihkanlah dia dari kesalahannya sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya semula, istri yang lebih baik dari istrinya semula. Masukkanlah ia ke dalam surga, lindungilah ia dari adzab kubur dan adzab neraka” (HR Muslim no. 963).

ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
ya rabb kami, berikan kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dalam selamatkan kami dari azab neraka

اللهم لا تحرمنا أجره ولا تفتنا بعده و اغفر لنا وله
ya Allah jangan halangi kami dari pahalanya dan jangan uji kami setelahnya dan ampunilah kami dan dia

4. takbir ke 4, diam sejenak lalu salam

catatan dan faedah

1. setiap amalan tergantung niat dan seseorang akan mendapatkan pahala atas apa yang dia niatkan lalu dikerjakan. namun niat bukan amalan lisan tapi amalan hati, cukup terbesit dalam hati dan tak perlu menyusahkan diri menghafal lafadz niat shalat jenazah karna tidak ada sunnahnya.

2. jika mayatnya pria maka posisi imam tepat di depan kepalanya adapun wanita maka imam berada di posisi tengah. jika mayatnya ramai maka posisi jenazah pria terdepan, lalu anak laki-laki, wanita kemudian anak perempuan.

3. pembacaan doa, kata ganti dia pria hu seperti allahumma iqfir lahu , bisa diganti ha jika cewek, dan jika ramai maka diganti hum

4. jumhur ulama ketika takbir 4x memilih angkat tangan, adapun dalil yang menjelaskan mengangkat tangan hanya dari riwayat ibnu umar secara mauquf namun tidak bisa disalahkan yang memilih tidak angkat tangan setelah takbir pertama.

5. dianjurkan perbanyak doa kepada si mayit pada takbir ke 3 dan boleh di ulang, boleh juga dengan doa yang lain dan pastikan maknanya benar.

6. takbir 4 terdapat pandangan lain, ada yang memilih diam sejenak lalu salam dan ada pula yang membaca doa, seperti

ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
ya rabb kami, berikan kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dalam selamatkan kami dari azab neraka

اللهم لا تحرمنا أجره ولا تفتنا بعده و اغفر لنا وله
ya Allah jangan halangi kami dari pahalanya dan jangan uji kami setelahnya dan ampunilah kami dan dia

7. ada pandangan ulama terkait salam hanya cukup 1 namun jika masyarakat setempat 2 kali salam maka ini bersifat kondisional dan tidak perlu turunkan tangan setiap kali salam. tangannya tetap bersedekap sampai selesai salam.

8. jika jenazahnya anak kecil maka setelah doa umum, dilanjutkan doa khusus untuk anak

اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ فَرَطَاً وَذُخْراً لِوَالِدَيْهِ، وشَفِيعاً مُجَاباً، اللَّهُمَّ ثَقِّلْ بِهِ مَوَازِيْنَهُمَا، وأعْظِمْ بهِ أُجُورَهُمَا، وألْحِقْهُ بِصَالِحِ الـمُؤْمِنينَ، واجْعَلْهُ فِي كَفَالَةِ إِبْرَاهِيمَ، وَقِهِ بِرَحْمَتِكَ عَذَابَ الجَحِيمِ
“Ya Allah! Jadikanlah kematian anak ini sebagai pahala pendahulu dan simpanan bagi kedua orang tuanya dan pemberi syafaat yang dikabulkan doanya. Ya Allah! Dengan musibah ini, beratkanlah timbangan perbuatan mereka dan berilah pahala yang agung. Anak ini kumpulkan dengan orang-orang yang shalih dan jadikanlah dia dipelihara oleh Nabi Ibrahim. Peliharalah dia dengan rahmatMu dari siksaan Neraka Jahim.

9. jenazah yang disholatkan adalah jenazah bertauhid dan hendaklah tidak bermudahan meninggalkan shalat apalagi mengganggap tidak wajib shalat karna beresiko tak disholatkan, nauzubillah.

10. keutamaan turut hadir menyolatkan dan menguburkan jenazah muslim

مَنْ شَهِدَ الْجَنَازَةَ حَتَّى يُصَلِّىَ عَلَيْهَا فَلَهُ قِيرَاطٌ ، وَمَنْ شَهِدَ حَتَّى تُدْفَنَ كَانَ لَهُ قِيرَاطَانِ . قِيلَ وَمَا الْقِيرَاطَانِ قَالَ مِثْلُ الْجَبَلَيْنِ الْعَظِيمَيْنِ
“Barangsiapa yang menyaksikan jenazah sampai ia menyolatkannya, maka baginya satu qiroth. Lalu barangsiapa yang menyaksikan jenazah hingga dimakamkan, maka baginya dua qiroth.” Ada yang bertanya, “Apa yang dimaksud dua qiroth?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas menjawab, “Dua qiroth itu semisal dua gunung yang besar.” (HR. Bukhari dan Muslim )

11. dianjurkan berdoa dengan doa yang diajarkan nabi dan itu yang afdhol namun jika tak hafal maka doa yang lain namun benar maknanya. seperti dalil umum di bawah ini

إِذَا صَلَّيْتُمْ عَلَى الْمَيِّتِ فَأَخْلِصُوا لَهُ الدُّعَاءَ) رواه أبو داود (3199) وحسنه الألباني في "سنن أبي داود"
jika kamu menyolati jenazah maka ikhlaskan doa untuknya. HR Abu Daud

12. keutaaman jenazah disholati orang yang bertauhid

مَنْ شَهِدَ الْجَنَازَةَ حَتَّى يُصَلِّىَ عَلَيْهَا فَلَهُ قِيرَاطٌ ، وَمَنْ شَهِدَ حَتَّى تُدْفَنَ كَانَ لَهُ قِيرَاطَانِ . قِيلَ وَمَا الْقِيرَاطَانِ قَالَ مِثْلُ الْجَبَلَيْنِ الْعَظِيمَيْنِ
“Barangsiapa yang menyaksikan jenazah sampai ia menyolatkannya, maka baginya satu qiroth. Lalu barangsiapa yang menyaksikan jenazah hingga dimakamkan, maka baginya dua qiroth.” Ada yang bertanya, “Apa yang dimaksud dua qiroth?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas menjawab, “Dua qiroth itu semisal dua gunung yang besar.” (HR. Bukhari no. 1325 dan Muslim no. 945)

13. setelah sholat jenazah selesai, maka disegerakan pengantaran jenazah ke pemakaman, karna sebagian masyarakat melanjutkan doa yanb terkadang terlalu panjang setelah shalat jenazah, ini tidak ada sunnahnya

14. tidak ada dalil lafadz sayyidana dalam shalat fardhu maupun sunnah

referensi bacaan
kitab minhajus salikin hal 27-28
syeikh ibnu utsaimy https://youtu.be/_9q6PKOasR4
selengkapnya »
Pembersihan lahan sesi terakhir dibawah naungan yayasan IISN

Pembersihan lahan sesi terakhir dibawah naungan yayasan IISN


bismillah, diantara nikmat terbesar yang patut disyukuri adalah hari ini dapat bersua dengan saudara seiman saling bahu membahu dalam kebaikan, ada canda dan tawa dan peduli dengan sesama. ini bukan kebetulan semata, tapi ini termasuk bagian dari iman kepada takdir, atas taufik-Nya, Allah taala bimbing diri kita untuk condong dan bersegera melakukan ketaatan dan amal sholeh, alhamdulillah.

hari ini kami bersama beberapa ikhwan dumai timur melanjutkan pembersihan lahan sesi 2. alhamdulillah telah selesai dibersihkan sampai batas lahan yang diwakafkan dan yang akan dibebaskan, jazahumullahu khairan yang telah membantu dalam bentuk materi dan tenaga.

qaddarullah, seorang saudara kita bg muhaimin syafahullah, beliau senior ana di smk2 dumai mengalami kram otot di kaki, alhamdulillah bg nyoman bawa salep otot lalu bg solihin dan pak fauzi (kami panggil pak rt) dengan sigab membantu dan mengurut lalu kemudian bg hidayatullah mengantar dengan mobil bg muhaimin ke rumah mertuanya, semua ini bukan kebetulan tapi taufik dan pertolongan dari Allah taala.

Dari Abu Said Al-Khudri dan dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhuma, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau bersabda:

مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu kelelahan, atau penyakit, atau kehawatiran, atau kesedihan, atau gangguan, bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya karenanya” (HR. Al-Bukhari no. 5642 dan Muslim no. 2573.

selanjutnya pekan depan in sya llah pembuatan jembatan kayu, alhamdulillah seorang hamba Allah telah berinfak pembelian kayu.
jembatan ini dibuat bertujuan agar sepeda motor dan mobil l300 bisa masuk serta untuk melangsir tanah timbun.

rincian tahap 1 penimbunan tanah
harga tanah per mobil l300 = 100 ribu
dibutuhkan sebanyak 50 mobil

Total 100.000 x 50 = Rp. 5.000.000

kami membutuhkan 50 paket tanah timbun

Rekening  723 1501783  BSI a.n Yys Istiqomah Ihyaus Sunnah Nusantara 

☎️ Konfirmasi via WA
- 085362377198 Ustad Atri Yuanda, S.Pd (atriyuanda.web.id)
- 082387544898 Akh Hidayatullah

update infak masuk untuk pembebasan lahan pertanggal 8 Agust 2023 : Rp.20.9200.000

update infak masuk penimbunan : kosong


in sya allah lahan ini akan dimanfaatkan untuk:

1. pembangunan masjid untuk ibadah dan kajian sunnah
2. lahan produktif
3. kegiatan sosial
4.  Bangunan kelas dan asrama
4. Basis Dakwah dan Pendidikan sunnah di wilayah dumai timur terutama untuk Menampung anak yatim dhuafa yang siap ditarbiyah

Lokasi lahan yang akan dibebaskan berukuran 4 kavling/jemba, 17 x 68 Meter.

ahad 13 agustus 2023 | 26 muharram 1445H
akhukum atri yuanda bin mahyudin elbariamany
selengkapnya »
Perbedaan Huruf hamzah washol dan qatha

Perbedaan Huruf hamzah washol dan qatha

1. hamzah alwashal
Huruf همزة الوصل Hamzah al washal (bersambung) yaitu ا

انها همزة تنطق في اول الكلام، ولكنها لا تنطق عند وصلها بما قبلها، ولا يرسم أيضا فوقها او حتى تحتها أي همزة، وهي تكتب على شكل
bahwasanya hamzah diucapkan pada permulaan kata dan tidak dibaca pada saat nyambung dengan kata sebelumnya dan tidak pula diletakkan diatasnya ء dan tidak pula dibawahnya, hanya ditulis bentuknya saja

contohnya 
استمع - واستمع

terdapat dala fiil (kata kerja)

فعل الامر الثلاثي الذي يبدا بالهمزة
- kata kerja perintah terdiri 3 kata yang dimulai dengan hamzah, seperti
اجلس او اضرب او العب 

فعل الماضي وفعل امر، وهو مصدره خماسي
- kata kerja masa lampau dan perintah yang mana dasarnya terdiri dari 5 kata, seperti : انطلق - انطلاق

- kata kerja masa lampau dan perintah yang mana dasarnya terdiri dari 6 kata, seperti : استقبل، او استقبال

- dalam ism (kata yang tidak terikat oleh waktu), seperti
ابنة، وابن، وابنتان، اثنان، امرأة، ايمن، است

همزة الوصل في الحروف مع لام التعريف (ال) 
hamzah washal dalam kata yang terdapat huruf ال
contohnya: 
فراشة = الفراشة (kupu-kupu)

ان همزة الوصل يتم حذفها في عدة مواضع منها.
bahwasanya hamzah al washol dihapus pada beberapa tempat, diantaranya

1. في حالة سبقت بلام الابتداء، مثل للفتاة.
1. keadaan didahului laam permulaan (untuk penegasan dan berharakat dhommah kata setelahnya) seperti : للفتاة aslinya الفتاة

2. في حالة انها سبقت بلام الجر مثل، للمرأة.
2. keadaan didahului oleh laamul jar (dibaca kasrah), seperti: للمرأة aslinya المرأة

3. في حالة سبقت بلام الاستغاثة مثل، يا لله.
3. pada keadaan dilalui laam alistiqasah (minta pertolongan): seperti يا لله

4. في حالة سبقت بهمزة استفهام مثل، استسلم العدو.
4. pada keaadan didahului dengan hamzah istifham (tanya), maka dihapus dan diganti dengan hamzah qatha: seperti: استسلم العدو menjadi أستسلم العدو

5. كما ان همزة الوصل أيضا يتم حذفها في البسملة مثل، بسم الله الرحمن الرحيم.
5. hamzah washol dihapus pada bismillah

6. تحذف ايضا همزة الوصل في كلمة ابن في عدة مواضع، وهم ثلاث مواضع بالتحديد.
6. dihapus hamzah washol pada kata ibnu di beberapa tempat, ada 3

أ. في حالة وقعت بين علمين مثل، قاسم بن محمد.
a. terletak pada 2 nama, qashim bin muhammad

ب. وفي حالة سبقت بهمزة الاستفهام مثل، ابنك ساهر.
b. pada keadaan didahului hamzah istifham, diganti menjadi hamzah qatha : أبنك ساهر

ج. وفي حالة سبقت بحرف نداء مثل، يا بن إبراهيم.
c. didahului oleh hurf nida (panggil/menyeru): يابن إبراهيم

7. كما ان الهمزة تحذف ايضا في كلمة امرؤ، وفي كلمة امرأة، وفي حال سبقت ب ال التعريف، وهنا تصبح الكلمتان المرء والمرأة.
7. jika masuk ال maka dihapus seperti امرؤ - امرأة menjadi المرأ - المرأة

2. hamzah qatha

ان همزة القطع تعرف على انها همزة متحركة، وهي عادة ما نجدها تقع في اول الكلمات، ويتم النطق بها في اول الكلمة او حتى في وسطها ونجد انه عادة ما يتم كتابتها على شكل “أ”، كما ان الهمزة تتحرك على حسب حركتها.
bahwasanya hamzah alqatha diketahui juga dengan hamzah mutaharrikah (harakatnya bisa berubah), biasanya di awal kata dan juga di tengah kata

contohnya
إن - أن - أو - إلى - إما


huruf  همزة القطع hamzah al qatha (terputus) yaitu أَإِأُ

همزة القطع: تنطق في ابتداء الكلام و في وصل الكلام
hamzah al qatha dibaca pada permulaan kata dan menyambung
:contohnya
أرسل و أرسل

pada fiil terdapat pada 3 tempat
- fiil madhi tsulasy, seperti أخذ أخذا - أكل أكلا
- fiil madi rubai, seperti:  أضربَ، أضرِب، إضراب
- fiil mudhori diawali hamzah أشرب، أكتب، أستعمل

terdapat juga pada kata ism yang sudah dibawah pada hamzah washol

سبعة المواضع في الأسماء
terdapat 7 tempat dalam kata hamzah qatha
إبن - إبنة - إسم - إمرؤ - إمرأة - إثنان - إثنتان

في سائر الأسماء جميعها تأتي بهمزة قطع 
pada semua kata ism yang dimulai dengan hamzah qatha
أسود - أسد - أرنب 

Terdapat juga namanya hamzah almuthatorrifah bagian dari hamzah alqatha dan pada umumnya di akhir kata dan menyesuaikan hurufnya  الالف او الواو او الياء

seperti: 
يقرأ - البكاء - طارئ - يجرؤ

1. ditulis hamzah dalam bentuk alif ا jika sebelumnya berharakat fathah seperti  يقرأ - عبأ
2. ditulis hamzah dengan disertai و jika sebelumnya didahului oleh berharakat dhommah, seperti:  يجرؤ او تهيؤ
3. ditulis hamzah yang sebelumnya dibaca kasrah seperti: يتكئ - لاجئ
4. didahului huruf mu'tal (cacat)  الالف والياء والواو atau shahih seperti: جزاء، وبريء وهدوء
5. didahului oleh huruf waw musyaddad seperti: تبوء  - تبوءه
6. pada kondisi kata tsana'iyah (bermakna 2

faedah dari rabab dan almrsal.com
translate by atri yuanda
selengkapnya »
Kapan menjawab naam, balaa dan ajal

Kapan menjawab naam, balaa dan ajal


متى نقول بلى و نعم و أجل؟
Kapan menjawab naam, balaa dan ajal ?

بلى : إثبات بعد النفي
1. Bala': ya tentu saja, pasti. digunakan untuk penetapan setelah menafikan/menola

وَلَوۡ تَرَىٰۤ إِذۡ وُقِفُوا۟ عَلَىٰ رَبِّهِمۡۚ قَالَ أَلَیۡسَ هَـٰذَا بِٱلۡحَقِّۚ قَالُوا۟ بَلَىٰ وَرَبِّنَاۚ قَالَ فَذُوقُوا۟ ٱلۡعَذَابَ بِمَا كُنتُمۡ تَكۡفُرُونَ
Dan seandainya engkau (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan kepada Tuhannya (tentulah engkau melihat peristiwa yang mengharukan). Dia berfirman, “Bukankah (kebangkitan) ini benar?” Mereka menjawab, “Sungguh benar, demi Rabb kami.” Dia berfirman, “Rasakanlah azab ini, karena dahulu kamu mengingkarinya.” [Surat Al-An'am: 30]

نعم: جواب لمستفهم
2. Naam: iya, tentu saja, betul. digunakan untuk menjawab orang yang bertanya

وَنَادَىٰۤ أَصۡحَـٰبُ ٱلۡجَنَّةِ أَصۡحَـٰبَ ٱلنَّارِ أَن قَدۡ وَجَدۡنَا مَا وَعَدَنَا رَبُّنَا حَقࣰّا فَهَلۡ وَجَدتُّم مَّا وَعَدَ رَبُّكُمۡ حَقࣰّاۖ قَالُوا۟ نَعَمۡۚ فَأَذَّنَ مُؤَذِّنُۢ بَیۡنَهُمۡ أَن لَّعۡنَةُ ٱللَّهِ عَلَى ٱلظَّـٰلِمِینَ
Dan para penghuni surga menyeru penghuni-penghuni neraka, “Sungguh, kami telah memperoleh apa yang dijanjikan Tuhan kepada kami itu benar. Apakah kamu telah memperoleh apa yang dijanjikan Tuhan kepadamu itu benar?” Mereka menjawab, “Benar.” Kemudian penyeru (malaikat) mengumumkan di antara mereka, “Laknat Allah bagi orang-orang zalim, [Surat Al-A'raf: 44]

أجل؛ تأكيدا لخبر
3 Ajal: ya!, tentu saja!, Pasti!. digunakan untuk penegasan sebuah berita/informasi

هل هو الذي فعل كذا؟
apakah dia yang lakukan begitu ?
أجل، هو الذي فعل كذا
Tentu saja, dia yang melakukan begitu

akhukum atri yuanda elbariamany
selengkapnya »
9 jenis dan makna Ma’ (ما) dalam bahasa arab

9 jenis dan makna Ma’ (ما) dalam bahasa arab

1. Tanda tanya/minta dijelaskan (إستفهامية)

وَمَا تِلْكَ بِيَمِيْنِكَ يٰمُوْسٰى
”Dan apakah yang ada di tangan kananmu, wahai Musa? ” QS. Thaha 20

2. sambung (موصولة)

الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ۙ
(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, QS. Al-Baqarah 4

3. mensyaratkan (شرطية)

وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ يَّعْلَمْهُ اللّٰهُ ۗ وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ
Dan Segala yang baik yang kamu kerjakan, Allah mengetahuinya. Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat! QS. Al-Baqarah 197

4. bentuk ta’jub/kagum/heran (تعجبية)

قُتِلَ الْاِنْسَانُ مَآ اَكْفَرَهٗۗ
Celakalah manusia! Alangkah kufurnya dia! QS. Abasa 17

5. samar/tidak jelas (إبهامية)

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَسْتَحْيٖٓ اَنْ يَّضْرِبَ مَثَلًا مَّا بَعُوْضَةً فَمَا فَوْقَهَا ۗ
Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil dari itu. QS. Al-Baqarah 26

6. acuan/referensi/tolak ukur (مصدرية)

وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ اٰمِنُوْا كَمَآ اٰمَنَ النَّاسُ قَالُوْٓا اَنُؤْمِنُ كَمَآ اٰمَنَ السُّفَهَاۤءُ ۗ اَلَآ اِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاۤءُ وَلٰكِنْ لَّا يَعْلَمُوْنَ
Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Berimanlah kamu sebagaimana orang lain telah beriman!” Mereka menjawab, “Apakah kami akan beriman seperti orang-orang yang kurang akal itu beriman?” Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang kurang akal, tetapi mereka tidak tahu. QS. Al-Baqarah 13

7. penolakan/sanggahan/menafikan (نافية)

حَتّٰىٓ اِذَا جَاۤءَ اَمْرُنَا وَفَارَ التَّنُّوْرُۙ قُلْنَا احْمِلْ فِيْهَا مِنْ كُلٍّ زَوْجَيْنِ اثْنَيْنِ وَاَهْلَكَ اِلَّا مَنْ سَبَقَ عَلَيْهِ الْقَوْلُ وَمَنْ اٰمَنَ ۗوَمَآ اٰمَنَ مَعَهٗٓ اِلَّا قَلِيْلٌ
Hingga apabila perintah Kami datang dan tanur (dapur) telah memancarkan air, Kami berfirman, “Muatkanlah ke dalamnya (kapal itu) dari masing-masing (hewan) sepasang (jantan dan betina), dan (juga) keluargamu kecuali orang yang telah terkena ketetapan terdahulu dan (muatkan pula) orang yang beriman.” dan Ternyata orang-orang beriman bersama dengan Nuh hanya sedikit. QS. Hud 40

8. kecukupan/kecocokan (كافية)

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ ࣖ
Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat. QS. Al-Hujurat 10

9. penegasan (تأكيدية)

وَلَا يَأْبَ الشُّهَدَۤاءُ اِذَا مَا دُعُوْا ۗ وَلَا تَسْـَٔمُوْٓا اَنْ تَكْتُبُوْهُ صَغِيْرًا اَوْ كَبِيْرًا اِلٰٓى اَجَلِهٖۗ
Dan janganlah saksi-saksi itu menolak apabila dipanggil. Dan janganlah kamu bosan menuliskannya, untuk batas waktunya baik (utang itu) kecil maupun besar. QS. Al-Baqarah 282

faedah ilmu dari syeikh khalid abdul aziz

akhukum atri yuanda
selengkapnya »
Perbedaan kata imroatu dan imroatun dalam alquran serta contohnya

Perbedaan kata imroatu dan imroatun dalam alquran serta contohnya

Bismillah, di dalam alquran terdapat kata bermakna wanita yang menggunakan huruf terakhirnya taa terbuka امرأت dan taa melingkar امرأة


- kata امرأت
diantara keindahan dalam penulisan ayat alquran, setiap wanita yang disandarkan atau dikaitkan dengan suaminya maka penulisan huruf taa dibuat terbuka, terdapat pada 7 tempat dalam alquran

اِذْ قَالَتِ امْرَاَتُ عِمْرٰنَ رَبِّ اِنِّيْ نَذَرْتُ لَكَ مَا فِيْ بَطْنِيْ مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّيْ ۚ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
(Ingatlah), ketika istri Imran berkata, “Ya Rabbku, sesungguhnya aku bernazar kepada-Mu, apa (janin) yang dalam kandunganku (kelak) menjadi hamba yang mengabdi (kepada-Mu), maka terimalah (nazar itu) dariku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” QS. Ali Imran 35

وَقَالَ نِسْوَةٌ فِى الْمَدِيْنَةِ امْرَاَتُ الْعَزِيْزِ تُرَاوِدُ فَتٰىهَا عَنْ نَّفْسِهٖۚ قَدْ شَغَفَهَا حُبًّاۗ اِنَّا لَنَرٰىهَا فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ
Dan perempuan-perempuan di kota berkata, “Istri Al-Aziz menggoda dan merayu pelayannya untuk menundukkan dirinya, pelayannya benar-benar membuatnya mabuk cinta. Kami pasti memandang dia dalam kesesatan yang nyata.” QS. Yusuf 30

قَالَ مَا خَطْبُكُنَّ اِذْ رَاوَدْتُّنَّ يُوْسُفَ عَنْ نَّفْسِهٖۗ قُلْنَ حَاشَ لِلّٰهِ مَا عَلِمْنَا عَلَيْهِ مِنْ سُوْۤءٍ ۗقَالَتِ امْرَاَتُ الْعَزِيْزِ الْـٰٔنَ حَصْحَصَ الْحَقُّۖ اَنَا۠ رَاوَدْتُّهٗ عَنْ نَّفْسِهٖ وَاِنَّهٗ لَمِنَ الصّٰدِقِيْنَ
Dia (raja) berkata (kepada perempuan-perempuan itu), “Bagaimana keadaanmu ketika kamu menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya?” Mereka berkata, “Mahasempurna Allah, kami tidak mengetahui sesuatu keburukan darinya.” Istri Al-Aziz berkata, “Sekarang jelaslah kebenaran itu, akulah yang menggoda dan merayunya, dan sesungguhnya dia termasuk orang yang benar.” QS. Yusuf 51

وَقَالَتِ امْرَاَتُ فِرْعَوْنَ قُرَّتُ عَيْنٍ لِّيْ وَلَكَۗ لَا تَقْتُلُوْهُ ۖعَسٰٓى اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا وَّهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ
Dan istri Fir‘aun berkata, “(Dia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan dia bermanfaat kepada kita atau kita ambil dia menjadi anak,” sedang mereka tidak menyadari. QS. Al-Qashash 9

ضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوا امْرَاَتَ نُوْحٍ وَّامْرَاَتَ لُوْطٍۗ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ فَخَانَتٰهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ اللّٰهِ شَيْـًٔا وَّقِيْلَ ادْخُلَا النَّارَ مَعَ الدّٰخِلِيْنَ
Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang kafir, istri Nuh dan istri Luth. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, tetapi kedua suaminya itu tidak dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksaan) Allah; dan dikatakan (kepada kedua istri itu), “Masuklah kamu berdua ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka).” QS. At-Thahrim 10

وَضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوا امْرَاَتَ فِرْعَوْنَۘ اِذْ قَالَتْ رَبِّ ابْنِ لِيْ عِنْدَكَ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ وَنَجِّنِيْ مِنْ فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهٖ وَنَجِّنِيْ مِنَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَۙ
Dan Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, istri Fir‘aun, ketika dia berkata, “Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir‘aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim,” QS. At-Thahrim 11

- kata امرأة
adapun taa melingkar untuk wanita yang belum memiliki suami atau telah lepas hubungan pernikahan, ditulis nakiroh tanpa ال karena tidak ditentukan perempuan yang mana dan ini hukum asal penulisannya, terdapat pada 4 tempat dalam alquran

وَاِنْ كَانَ رَجُلٌ يُّوْرَثُ كَلٰلَةً اَوِ امْرَاَةٌ وَّلَهٗٓ اَخٌ اَوْ اُخْتٌ فَلِكُلِّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا السُّدُسُۚ
Jika seseorang meninggal, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu) atau seorang saudara perempuan (seibu), maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. QS. Annisa 12

وَاِنِ امْرَاَةٌ خَافَتْ مِنْۢ بَعْلِهَا نُشُوْزًا اَوْ اِعْرَاضًا فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَآ اَنْ يُّصْلِحَا بَيْنَهُمَا صُلْحًا ۗوَالصُّلْحُ خَيْرٌ ۗوَاُحْضِرَتِ الْاَنْفُسُ الشُّحَّۗ وَاِنْ تُحْسِنُوْا وَتَتَّقُوْا فَاِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرًا
Dan jika seorang perempuan khawatir suaminya akan nusyuz atau bersikap tidak acuh, maka keduanya dapat mengadakan perdamaian yang sebenarnya, dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir. Dan jika kamu memperbaiki (pergaulan dengan istrimu) dan memelihara dirimu (dari nusyuz dan sikap acuh tak acuh), maka sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. QS. Annisa 128

اِنِّيْ وَجَدْتُّ امْرَاَةً تَمْلِكُهُمْ وَاُوْتِيَتْ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ وَّلَهَا عَرْشٌ عَظِيْمٌ
Sungguh, kudapati ada seorang perempuan yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta memiliki singgasana yang besar. QS. Annaml 23

وَامْرَاَةً مُّؤْمِنَةً اِنْ وَّهَبَتْ نَفْسَهَا لِلنَّبِيِّ اِنْ اَرَادَ النَّبِيُّ اَنْ يَّسْتَنْكِحَهَا خَالِصَةً لَّكَ مِنْ دُوْنِ الْمُؤْمِنِيْنَۗ
dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi ingin menikahinya, sebagai kekhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin. QS. Al-Ahzab 50

Akhukum Atri Yuanda elbariamany

referensi
selengkapnya »
Haramnya menggibah dan 4 cara bertaubat dari dosa gibah

Haramnya menggibah dan 4 cara bertaubat dari dosa gibah

Islam agama sesuai dengan fitrah manusia, maka pastinya berasal dari Allah taala sang pencipta, diantara kebaikan yang diterapkan dalam islam adalah menjaga kemaslahatan bersama sesama muslim secara khusus untuk tidak menumpahkan darahnya secara bathil, merusak/merendahkan kehormatan dan martabatnya serta tidak mengambil hartanya tanpa hak

Rasulullah shallallahu alahi wa sallam bersabda

كُلُّ المُسلِمِ عَلى المُسْلِمِ حرَامٌ: دَمُهُ وعِرْضُهُ وَمَالُهُ رواهُ مسلم.
setiap muslim kepada muslim yang lain haram: darahnya, kehormatannya, dan hartanya. HR. Muslim

qibah adalah dosa, karna jatuh kepada perbuatan merusak kehormatan saudara muslimnya, jika ternyata tidak benar maka menjadi fitnah dan dosanya lebih berat lagi

allah subhanahu wa taala berfirman

یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ ٱجۡتَنِبُوا۟ كَثِیرࣰا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعۡضَ ٱلظَّنِّ إِثۡمࣱۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا یَغۡتَب بَّعۡضُكُم بَعۡضًاۚ أَیُحِبُّ أَحَدُكُمۡ أَن یَأۡكُلَ لَحۡمَ أَخِیهِ مَیۡتࣰا فَكَرِهۡتُمُوهُۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابࣱ رَّحِیمࣱ
Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentulah kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, Sungguh, Allah Maha Penerima taubat, Maha Penyayang. [Surat Al-Hujurat: 12]

Faedah

1. 3 perbuatan yang diharamkan perihal darah, kehormatan dan harta

2. sebagian prasangka itu dosa

3. larangan mencari-cari kesalahan untuk tujuan yang tidak dibenarkan

4. larangan menggunjing

5. menggibah diumpakan seperti memakan daging bangkai saudaranya yang telah mati, walau jijik tapi tetap dimakan.

6. selagi masih hidup masih ada peluang untuk taubat maka segera taubat dan selesaikan urusan dengan orang yang diqibahi di dunia

saya melihat short video Ustadz Abu Haidar As-Sundawy hafizahullah tentang 4 Cara bertaubat dari qibah, yaitu :

1. Beristiqfar untuk diri sendiri

2. Beristiqfar untuk orang yang diqibahi dan mintakan ampunan dia kepada Allah azza wa jalla

3. Ralat omongan kita tentang kejelekan dia, klu ditulis di sosial media maka hapus

4. Sebutkan kebaikannya dan keistimewaannya

Jika sudah dilakukan dengan penuh penyesalan, maka sudah dianggap telah taubat dari qibah

hukum asalnya gibah diharamkan maka saya sarankan baca juga 6 keadaan dibolehkan menyebutkan aib seseorang, di artikel ini dijelaskan keadaan dibolehkan seseorang menyebutkan aib orang tertentu, ini tidak masuk kategori yang diharamkan dan tidak berdosa. Allahu alam

akhukum Atri Yuanda elbariamany
selengkapnya »
Takutlah dan Persiapkanlah bekal sebelum kematian

Takutlah dan Persiapkanlah bekal sebelum kematian

Nasehat untuk diri saya dan kita semua sahabat muslim

وَٱتَّقُوا۟ یَوۡمࣰا تُرۡجَعُونَ فِیهِ إِلَى ٱللَّهِۖ ثُمَّ تُوَفَّىٰ كُلُّ نَفۡسࣲ مَّا كَسَبَتۡ وَهُمۡ لَا یُظۡلَمُونَ
Dan takutlah pada hari (ketika) kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian setiap orang diberi balasan yang sempurna sesuai dengan apa yang telah dilakukannya, dan mereka tidak dizalimi (dirugikan). [Surat Al-Baqarah: 281]

Allah taala ingatkan kita dalam alquran perihal perbuatan di dunia yg baik dan buruk, dari yg paling kecil hingga yang besar, tidak ada yang tersembunyi dan terlewatkan, semuanya akan dihisab, setiap jiwa akan mendapatkan laporan amalannya dan tidak akan dizolimi sedikitpun

Maka takutlah, hati hatilah dan persiapkan diri sebelum kematian

Sudah berapa orang yg telah wafat dalam kehidupan kita, dari kerabat, teman, tetangga, partner kerja. Kita pernah turut mengantarkan mereka ke kubur mereka, dan kelak kita pun akan seperti mereka.

Nasehat kepada teman yang masih malas sholat maka sholatlah, banyak kita yang melalaikan dan meninggalkan shaf pertama padahal itu keutamaannya sangat besar, dia lebih memilih menunggu berada di shaf terdepan setelah tubuhnya menjadi mayat.

Penyesalan akan datang terakhir teman-teman

Yuk taubat, kembali semangat beramal sholeh sesuai tuntunan nabi shallallahu alahi wa sallam dan tetap istiqamah hingga tutup usia. Semoga kita dipertemukan di syurgaNya kelak amin ya rabbana.

faedah dari short video ustadz khalid basamalah hafizahullah yang ana tulis
selengkapnya »
Perbedaan antara hulmun, hilmun dan hulum

Perbedaan antara hulmun, hilmun dan hulum

الفرق بين الحُلم و الحِلمُ و الحُلُمُ


الحُلم: الرؤيا المنامية
alhulmu: bermimpi ketika tidur

الفعل: حَلَمَ-يَحْلُمُ فهو حالم والمفعول محلوم
جمعها أحلام

مثال :
- سأل الشيخ عن تفسير حلمه
contoh:
- seorang pria tua bertanya tentang tafsir mimpinya
- من اجتهد تحقق حلمه بإذن الله
- siapa yang sungguh-sungguh, suatu hari mimpinya akan jadi kenyataan atas izin Allah

الحِلمُ: الصبر والتأنّي
alhilmu: sabar dan tidak tergesa gesa

الفعل: حَلُمَ-يَحْلُمُ فهو حليم والمفعول محلوم عليه
جمعها أحلام

مثل: إِنَّ إِبْرَٰهِيمَ لَحَلِيمٌ أَوَّٰهٌ مُّنِيبٌ
Sesungguhnya Ibrahim itu benar-benar seorang yang penyantun lagi penghiba dan suka kembali kepada Allah. QS hud: 75

الحُلُمُ: بلوغ الطفل مبلغ الرجال
- alhulum: anak kecil telah mencapai usia balighnya orang dewasa

الفعل: حَلَمَ-يَحْلُمُ
جمعها أحلام

وَإِذَا بَلَغَ الْأَطْفَالُ مِنكُمُ الْحُلُمَ فَلْيَسْتَأْذِنُوا كَمَا اسْتَأْذَنَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۚ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ [ سورة النور: 59]
Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur dewasa, maka hendaklah mereka (juga) meminta izin, seperti orang-orang yang lebih dewasa meminta izin. QS. An-Nur 59
selengkapnya »
Beranda