Mengenal dan Mentauladani Zainab binti Jahsy istri nabi muhammad


Zainab binti jahsy radhiallahu anha

Nasabnya

زَيْنَبُ بِنْتُ جَحْش بْنِ رِيَاب بْنِ يعمر بن صبرة بن مرة بن كبير بن غنم بْنِ دُودَانَ بْنِ أَسَدِ بْنِ خُزَيْمَ
Zainab binti jahsy bin riyab bin ya'mur bin murrah bin kabir bin qanam bin dudab bin asad bin khuzaimah al-asadiyah

Lahir di mekkah pada 32/33 sebelum hijriah/542M dan wafat pada 21 hijriah/590M

Anak dari bibi dari garis ayah nabi, ibunya umaimah binti abdul mutholib, bibinya nabi, jadi zainab adalah sepupu nabi. Abdullah bin jahsy saudara kandungnya yang pertama masuk islam lalu syahid pada perang uhud, dimakamkan satu liang dengan pamannya nabi hamzah bin abdul muthalib radhiallahu anhuma.

Sebelum islam dipanggil dengan nama burroh lalu diganti setelah islam dengan zainab dan digelari dengan ummul hakam

Masuk islam dan turut hijrah bersama nabi shallalalhu alahi wa sallam ke Madinah munawwarah.

Suami pertamanya zaid bin haritsah

Dahulu zaid bin haritsah salah satu budaknya nabi Muhammad shallallahu alahi wa sallam dan kecintaan nabi, sangking cintanya, nabi memanggilnya dengan nama zaid bin Muhammad hingga turunlah ayat alquranul karim

ادْعُوهُمْ لِآبَائِهِمْ هُوَ أَقْسَطُ عِندَ اللَّهِ ۚ فَإِن لَّمْ تَعْلَمُوا آبَاءَهُمْ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ وَمَوَالِيكُمْ ۚ وَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ فِيمَا أَخْطَأْتُم بِهِ وَلَٰكِن مَّا تَعَمَّدَتْ قُلُوبُكُمْ ۚ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا
Panggillah mereka [anak-anak angkat itu] dengan [memakai] nama bapak-bapak mereka; itulah yang lebih adil pada sisi Allah, dan jika kamu tidak mengetahui bapak-bapak mereka, maka [panggillah mereka sebagai] saudara-saudaramu seagama dan maula-maulamu [2]. Dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi [yang ada dosanya] apa yang disengaja oleh hatimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS. Al-Ahzab.5

Dahulu zainab salah satu pemuka dari kalangan wanita quraisy dan dia anak dari bibi rasulullah shallalahu alahi wa sallam, oleh karena itu nabi Muhammad mencintai zaid lalu ingin memuliakan derajat zaid dengan menikahkan dengan zainab maka nabi nikahkan dia dengan gadis yang paling cantik dan sebaik baik wanita quraisy. Penderitaan bagi zainab yang mana dia harus bersabar dan mentaati rasulullah karena dari awal dia tidak cinta dan rasa itu tetap tidak tumbuh, Selama masa pernikahan, zainab melaksanakan hak-hak suaminya akan tetapi zaid merasakan bahwa zainab tidak mencintainya, hatinya terasa hampa.

baca juga Peran dan Keutamaan Khadijah binti Khuwailid menemani Perjuangan Dakwah Nabi Muhammad

Zaid pun berkeinginan menceraikan zainab dan tidak kuasa berlama-lama tinggal dengannya, akan tetapi rasulullah shallallahu alahi wa sallam menyuruh zaid untuk bersabar an berkata kepadanya:

أمسك عليك زوجك واتق الله
Pertahankan istrimu dan bertaqwalah kepada Allah.

Maka turunlah ayat alquranul karim

وَإِذۡ تَقُولُ لِلَّذِىٓ أَنۡعَمَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِ وَأَنۡعَمۡتَ عَلَيۡهِ أَمۡسِكۡ عَلَيۡكَ زَوۡجَكَ وَٱتَّقِ ٱللَّهَ وَتُخۡفِى فِى نَفۡسِكَ مَا ٱللَّهُ مُبۡدِيهِ وَتَخۡشَى ٱلنَّاسَ وَٱللَّهُ أَحَقُّ أَن تَخۡشَٮٰهُۖ فَلَمَّا قَضَىٰ زَيۡدٌ۬ مِّنۡہَا وَطَرً۬ا زَوَّجۡنَـٰكَهَا لِكَىۡ لَا يَكُونَ عَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ حَرَجٌ۬ فِىٓ أَزۡوَٲجِ أَدۡعِيَآٮِٕهِمۡ إِذَا قَضَوۡاْ مِنۡہُنَّ وَطَرً۬اۚ وَكَانَ أَمۡرُ ٱللَّهِ مَفۡعُولاً۬
Dan [ingatlah], ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan ni’mat kepadanya [1] dan kamu [juga] telah memberi ni’mat kepadanya: "Tahanlah terus isterimu dan bertakwalah kepada Allah", sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap isterinya [menceraikannya], Kami kawinkan kamu dengan dia [2] supaya tidak ada keberatan bagi orang mu’min untuk [mengawini] isteri-isteri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada isterinya. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi. QS. Al-Ahzab 37

Wahyu ini turun meminta zaid menceraikan zainab kemudian akan dinikahi rasulullah

Pernikahan zainab dengan rasulullah

Pernikahan nabi Muhammad dengan zainab karna mentaati perintah Allah, dibaliknya ada tujuan yang agung yaitu menghilangkan adat anak angkat dalam islam, karena pengangkatan anak merupakan kebiasaan yang tercela, di masa jahilillah jika ada serang pria senang dengan seorang anak maka dia akan umumkan kepada khalayak ramai bahwa fulan anaknya, dia punya hak waris dan bermuamalah layaknya anak kandungnya. Tentunya ini menimbulkan bahaya yang banyak seperti hilangnya nasab, perselisihan antar anak dan saling berebut warisan.

Perkara yang membuat nabi sulit menikahi zainab pada permulaannya dikarenakan nabi kita yang mulia sudah berstatus ayah angkat bagi zaid dan anak angkat kecintaan rasulullah. Akan tetapi Allah azza wa jalla memperingati nabi yang khawatir atas celaan manusia yang akan digemboskan oleh kaum munafikin jika menikahi zainab mantan istri zaid namun tidak khawatir melanggar perintah Allah yang telah DIA bolehkan, Allah taala turunkan ayat

مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu [5], tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. QS. Al-Ahzab 40

Akhirnya menikahlah nabi dengan zainab, istri ke 7 nabi atas perintah Allah taala melalui perantara malaikat jibril alahissalam

Maka hilanglah adat anak angkat, adapun dikatakan nabi mencintai zainab dan permintaannya menikahi zainab karna keinginan hawa nafsunya atas dorongan lemahnya jiwa dan iman maka sesungguhnya ini bentuk meremehkan yang parah terhadap kehormatan nabi kita yang mulia, beliau tidaklah berbicara dengan hawa nafsu, tujuan pernikahan ini untuk menghilangkan adat mengangkat anak dan mengatur hubungan kekerabatan dan hubungan darah dan ayah aslinya.

Nabi muhammad shallallahu alahi wa sallam walaupun dia seorang rasul bahwasanya dia seorang manusia sama seperti manusia lainnya, makan minum dan menikahi wanita, namun pernikahannya bukan mutlak karna hawa nafsu semata akan tetapi ada tujuan tertentu dalam agama islam, seperti nabi menikahi ummu habibah agar mendekatkan ayahnya abu sofyan kepada islam, menikahi janda untuk menjaga anak anak mereka dan memuliakan suaminya para janda yang syahid di jalan Allah dan menikahi aisyah binti abu bakar dan hafshah binti umar sebagai bentuk pemuliaan kepada ayah mereka, semoga Allah meridhoi semua istri-istri nabi.

Mengenal fiqur ummul mukminin zainab radhiallahu anha

- Zainab seorang pemudi yang sangat cantik, wanita yang paling sempurna dan paling cerdas di kalangan wanita quraisy, diantara wanita quraisy yang mulia kedudukannya dari bani asad dan Cucu abdul muthollib pemimpin quraisy

- Dikenal karna kesabarannya dan kepatuhannya atas perintah Allah azza wa jalla padahal dia termasuk golongan terpandang quraisy namun dia menerima perintah menikah dengan zaid walaupun hatinya berat mengerjakan perintah ini

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَن يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَن يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُّبِينًا
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak [pula] bagi perempuan yang mu’min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan [yang lain] tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata. QS. Al-Ahzab 36

Maka zainab pun mentaati rasulullah sebagai permulaan mendahulukan ketaqwaan dalam islam

- Pada diri zainab terdapat pencapaian yang agung, dia salah satu istri nabi Muhammad shallalahu alahi wa sallam atas perintah langsung dari Allah azza wa jalla, ini kebanggaan yang agung menjadi salah satu ummahatul muslimin

عن أنس – رضي الله عنه – قال: ( كانت زينب بنت جحش ـ رضي الله عنها ـ تفخر على أزواج النبي ـ صلى الله عليه وسلم وتقول : زوَّجكن أهاليكن، وزوَّجني الله من فوق سبع سماوات ) ( البخاري )
Dari anas radhiallahu anhu: dahulu zainab binti jahsy radhiallahu anha membanggakan dirnya dihadapan istri-istri nabi shalllallahu alahi wa sallam lainnya (bukan tujuan sombong), dan dia berkata: menikahkan kalian wali kalian adapun aku yang menikahkan Allah dari atas langit ke 7. HR. Bukhari

Satu satunya istri nabi yang Dinikahkan kepada nabi Muhammad tanpa wali alias langsung Allah yang menikahkan mereka berdua

- Digelari dengan ummul masakin karena dia banyak bersedekah dan senang melakukannya dan senang berbuat baik, puasa dan bangun malam untuk ibadah, nabi shallallahu alahi wa sallam bersabda

أسرعكن لحاقاً بي أطولكنَّ يداً، قالت: فكنَّ يتطاولن أيتهنَّ أطول يداً، قالت: فكانت أطولنا يداً زينب ، لأنها كانت تعمل بيدها وَتَصَدَّق
Yang paling cepat diantara kalian (istri-istri nabi) menjumpaiku (wafat) yang paling panjang tangannya: maka mereka saling mengukur siapa yang paling panjang tangannya, maka aisyah berkata: yang paling panjang tangannya adalah zainab (qiyasan) karena dengan tangannya tersebut digunakan untuk bersedekah.

Dikenal rendah hati, dermawan, banyak bersedekah dan memberi, aisyah radhiallahu anha menyifatinya dengan perkataan:

ولم أر امرأة قَطْ خيراً في الدين من زينب
Dan aku belum pernah melihat banyak kebaikan dalam urusan agama seorangpun seperti zainab.

Keutamaan ummul mukminin zainab binti jahsy radhiallahu anha

- Allah taala memilih zainab untuk menikah dengan nabi setelah diceraikan oleh zaid untuk menghilangkan kebiasaan jahiliyah yang banyak tersebar yaitu adat anak angkat, dan Allah taala jadikan nabi, zainab dan zaid menjalani perkara penting ini atas hikmah dari Allah taala

- Awal pernikahan dengan zaid seorang mantan budak sebagai ujian atas imannya untuk mau taat atas perintah Allah, yang bertujuan menghilangkan perbedaan status tingkatan bukan penghalang pernikahan.

- Turut menjaga kehormatan aisyah radhiallahu anha ketika terjadi ujian berat hadistul ifky, tersebarnya berita dusta tentang aisyah hingga nabi tahu lalu zainab berkata:

يا رسول الله أحمي سمعي وبصري ، والله ما علمت إلا خيرا
Wahai rasulullah aku menjaga pendengaran dan penglihatanku, demi Allah tidaklah aku tahu tentang aisyah melainkan hanya kebaikan.

قالت عائشة : وهي التي كانت تساميني من أزواج النبي ـ صلى الله عليه وسلم ـ، فعصمها الله بالورع )( البخاري ).
Berkata aisyah: dialah istri nabi yang pernah membanggakan dirinya di depanku maka Allah menjaganya dengan ketaqwaannya. HR Bukhari

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لاَ تَدْخُلُوا بُيُوتَ النَّبِيِّ إِلاَّ أَنْ يُؤْذَنَ لَكُمْ إِلَى طَعَامٍ غَيْرَ نَاظِرِينَ إِنَاهُ وَلَكِنْ إِذَا دُعِيتُمْ فَادْخُلُوا فَإِذَا طَعِمْتُمْ فَانْتَشِرُوا وَلاَ مُسْتَأْنِسِينَ لِحَدِيثٍ إِنَّ ذَلِكُمْ كَانَ يُؤْذِي النَّبِيَّ فَيَسْتَحْيِي مِنْكُمْ وَاللَّهُ لاَ يَسْتَحْيِي مِنَ الْحَقِّ وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ وَمَا كَانَ لَكُمْ أَنْ تُؤْذُوا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ أَنْ تَنْكِحُوا أَزْوَاجَهُ مِنْ بَعْدِهِ أَبَدًا إِنَّ ذَلِكُمْ كَانَ عِنْدَ اللَّهِ عَظِيمًا
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak [makanannya] [3], tetapi jika kamu diundang maka masuklah dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi lalu Nabi malu kepadamu [untuk menyuruh kamu keluar], dan Allah tidak malu [menerangkan] yang benar. Apabila kamu meminta sesuatu [keperluan] kepada mereka [isteri-isteri Nabi], maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu menyakiti [hati] Rasulullah dan tidak [pula] mengawini isteri-isterinya selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu adalah amat besar [dosanya] di sisi Allah. QS. Al-Ahzab 53

Wafat

Wafat pada usia 53 tahun pada masa kekhalifahan umar ibnu khattab radhiallahu anhu di tahun 20 hijriah, dan dialah istri nabi yang pertama menyusul nabi sesuai dengan sabda nabi perihal yang paling panjang tangannya (karna banyak bersedekah dan memberi).

Referensi
ar.maw9i3i.net
alshammil.com

ditulis oleh atri yuanda elbariamany

Tidak ada komentar: