Mendulang Faedah dari haditsul Ifki pasca pulang dari perang bani mustaliq

Bismillah, berkisah dalam ajaran islam dibolehkan bahkan dianjurkan jika di dalamnya terdapat pelajaran berharga agar semakin menambah keimanan dan ketaqwaan kepada Allah.

Allah subhanahu wa taala berfirman

{ ذَّ ⁠لِكَ مَثَلُ ٱلۡقَوۡمِ ٱلَّذِینَ كَذَّبُوا۟ بِـَٔایَـٰتِنَاۚ فَٱقۡصُصِ ٱلۡقَصَصَ لَعَلَّهُمۡ یَتَفَكَّرُونَ }
Demikianlah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah kisah-kisah itu agar mereka berpikir. QS. Al-Araf 176

{ إِنَّ فِی ذَ لِكَ لَعِبۡرَةࣰ لِّمَن یَخۡشَىٰۤ }
Sungguh, pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada Allah). QS. An Naziat 26

artikel ini, membahas tentang kisah hadistul ifki yang disampaikan oleh ummul mukminin aisyah radhiallahu anha yang terdapat dalam Riwayat bukhari (حديث الإفك)

Dahulu Nabi biasanya melakukan safar, kebiasaan beliau adalah mengundi istri-istrinya, dengan menggunakan anak panah, jika namanya yang keluar maka terpilih ikut bersama nabi dan ketika itu ummul mukminin aisyah radhiallahu anha berkata 

فَأَقْرَعَ بَيْنَنَا فِي غَزْوَةٍ غَزَاهَا فَخَرَجَ فِيهَا سَهْمِي فَخَرَجْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
maka nabi mengundi diantara kami pada suatu perang maka keluarlah anak panahku maka akupun ikut bersama nabi.

pada perang bani mustaliq tahun 6 hijriah, dalam riwayat lain pada 5 hijriah, ketika itu baru turun ayat tentang hijriah.

sebab terjadinya perang bani mustaliq karena mereka ingin menyerang kota madinah setelah kekalahan dalam perang uhud, berita ini kemudian diseriusi nabi dengan mengutus satu orang sahabat nabi ke bani mustaliq yang mana lokasinya antara mekkah dan madinah namun lebih dekat ke kota mekah, dan info itu benar adanya. sehingga nabi berangkat bersama sahabat lainnya untuk menyerang mereka terlebih dahulu.

sesampainya disana dan terjadi perang, alhamdulillah peperangan ini dimenangi rasulullah dan para sahabatnya. perang ini memperoleh harta rampasan perang dan tawanan. salah satu tawanan adalah juwairiyah bin harith radhiallahu anha, beliau adalah putri pimpinan bani mustaliq yang bernama harith bin dirar, juwairiyah dimiliki oleh tsabit bin qais radhiallahu anhu lalu ditebus nabi untuk dimerdekakan lalu dinikahi nabi dan menjadi salah satu ummul mukminin, setelah pernikahan tersebut, 100 orang dari bani mustaliq masuk islam karna menganggap saudara ipar.

Aisyah radhiallahu anha naik sekedup/tandu (هودج) yang tertutup diatas onta, pulang dari perang, singgah untuk istirahat sejenak pada malam hari, aisyah keluar untuk menunaikan hajatnya sendirian, balik lagi ke rombongan, namun kalung terbuat dari batu akiknya jatuh sehingga harus balik lagi mencari, setelah dapat dan balik ke rombongan, didapati rombongan telah berangkat.

mungkin ada yang bertanya !!!, menurut pandangan saya


1. Kenapa bisa tertinggal? 
karena mereka mengira aisyah masih di dalam dan dimasa itu wanita tidak makan daging, berbadan ringan/tidak berat sehingga tidak ada beda dengan tidak membawa beban.

2. kenapa tidak nyusul?
Karna aisyah gadis belia yang tak tahu jalan dan takut nyasar jika salah jalan di malam hari), sehingga memilih menunggu ditempat dimana ontanya berhenti, harapannya mereka tersadar dan balik menjemput


karna lelah sambil nunggu sehingga tertidur lelap, kebiasaan nabi adalah membuat 1 orang pulang terakhir untuk bentuk penjagaan jika ada serangan balik. Ketika itu sofwan bin muatthol as-sulamy adzakwani radhiallahu anhu melihat dari kejauhan lalu mendekat dan diapun terkejut dan mengucapkan innalillahi wa inna ilahi rajiun. 

ummul mukminin terbangun dan kemudian kembali memakai penutup wajahnya (sebelum turun ayat hijab, sofwan radhiallahu anhu telah mengenali wajah ummul mukminin aisyah radhiallahu anha). Tidak banyak cerita, langsung turunkan onta agar bisa dinaiki ummul mukminin aisyah radhiallahu anha lalu dipandu oleh sofwan hingga bisa menyusul rombongan yg sedang istirahat pada siang hari, kemudian mereka sama-sama melanjutkan perjalanan hingga sampai madinah.

Maka binasalah siapa yang binasa, abdullah bin ubay bin salul, pentolan munafik yang menebar kisah dusta.

ummul mukminin aisyah radhiallahu anha mengalami sakit 1 bulan, berita terus tersebar dan banyak yang terpengaruh, nabi pun tidak terlihat kelembutannya seperti biasanya, jenguk hanya sekedar bertanya soal sakit dan aisyah belum sadar.

ummul mukminin aisyah radhiallahu anha kembali pulih dari sakit dan keluar bersama ummu misthoh pada malam hari untuk buang hajat (kebiasaan arab tradisional), dalam perjalanan, ummu misthoh tergelincir karna kainnya dan mengumpat, celakalah misthoh.

Aisyah menegur : sungguh buruk apa yang kamu ucapkan tadi, apakah kamu mencela seorang yang pernah ikut perang badar?

Ummu misthoh: wahai sayyidah putri, apakah anda belum mendengar perbincangan tentang berita bohong.

Aisyah: kejadian itu semakin menambah sakitku diatas sakit yang sudah aku rasakan.

Sampai di rumah, rasulullah menanyakan kabar aisyah, kemudian aisyah minta izin pulang ke rumah orangtuanya untuk memastikan berita bohong dari orangtuanya, nabi izinkan.

Ibu aisyah berkata: wahai putriku, anggaplah ringan urusan yang sedang menimpa dirimu, sungguh demi allah, sangat jarang seorang wanita yang tinggal bersama seorang suami yang dia mencintainya padahal ia mempunyai istri lain, melainkan istri-istri lainnya akan memperluaskan aibnya.

Malam itu dilalui dengan tangisan hingga kering air mata dan tak bercelak saat tidur karenanya hingga pagi.

Nabi panggil ali bin abi thalib radhiallahu anhu dan usamah bin zaid radhiallahu anhu dan wahyu belum turun, ajak musyawarah

usama berkata: keluarga baginda wahai rasulullah, demi Allah tidaklah kami mengenalnya melainkan kebaikan semata, ali yang termakan fitnah karna sangking dahsnyatnya, beliaupun menyarankan nabi untuk diceraikan saja.

Nabi tanya barirah, maka dia jawab: demi dzat yang mengutus baginda dengan benar, sama sekali aku belum pernah melihat aib pada diri aisyah, jika pun ada, itupun perkara kecil, ketika aisyah masih sangat muda, dia pernah ketiduran saat menjaga adonan roti sehingga hewan ternak datang dan memakan adonan tersebut.

Nabi suatu hari berdiri dan meminta pertanggungjawaban abdullah bin ubay bin salul

Rasulullah berkata: siapa yang mengemukakan pertanggung jawaban terhadapku atas seseorang yang kudengar telah menyakiti keluargaku?. Demi Allah, tidaklah aku mengetahui keluargaku melainkan kebaikan semata dan juga menyebut tentang shofwan yang dituduh selingkuh melainkan kebaikan.

Saad bin muadz berkata: wahai rasulullah, seandainya orang itu dari kalangan suku aus, kami akan penggal lehernya dan jika dari saudara kami dari suku khazraj, perintahkan kami maka akan kami lakukan,

Saad bin ubadah pimpinan suku khazrah yang sebelumnya orang salih karena terbawa fanatik suku akhirnya terpancing dan berkata: kamu sungguh dusta, kamu tidak akan pernah bisa membunuhnya dan tak akan bisa membalaskannya.

Usaid bin hudhoir berdiri dan berkata kepada saad: justru kamu yang dusta, kami pasti akan membunuhnya, sungguh kamu sudah menjadi munafik karena membela orang-orang munafik. Terjadi perang mulut antar suku aus dan khazraj hingga saling melampiaskan kekesalan, nabipun turun mimbar dan menenangkan mereka hingga akhirnya diam.

Aisyah : orangtuaku duduk didekatku dan aku terus menangis, lalu tiba2 datang seorang wanita anshar izin masuk dan duduk sambil menangis bersamaku, lalu nabi datang dan tidak duduk di dekatku dan menyampaikan apa yang terjadi denganku sebelum ini dan telah berlalu selama 1 bulan dan wahyu belum juga turun untuk memperjelas perkara yang menimpaku

Nabi lalu mengucapkan 2 kalimat syahadat dan bersabda: “Wahai ‘Aisyah, sungguh telah sampai kepadaku berita tentang dirimu begini dan begini. Jika kamu bersih, tidak bersalah pasti Allah akan membersihkanmu.

فاسْتَغْفِرِي اللهَ وتُوبِي إلَيهِ؛ فإنَّ العَبْدَ إذا اعْتَرَفَ بذَنْبِه ثمَّ تابَ، تابَ اللهُ عليه
Namun jika kamu telah melakukan dosa, maka mohonlah ampun kepada Allah dan bertaubatlah kepada-Nya, karena seorang hamba bila dia mengakui telah berbuat dosa lalu bertaubat, Allah pasti akan menerima taubatnya.”

Setelah Rasulullah ﷺ menyelesaikan kalimat yang disampaikan, aku membersihkan air mataku agar tidak nampak tersisa setetespun, aisyahpun minta kepada ayah dan ibunya membela namun mereka berdua hanya berkata

واللهِ ما ندْرِي ما نقُولُ لِرَسولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ
Demi Allah, aku tidak mengetahui apa yang harus katakan kepada rasulullah.

Aisyah berkata

“Aku hanyalah seorang wanita yang masih muda belia, memang aku belum banyak membaca Al Qur’an.

Demi Allah, sesungguhnya aku telah mengetahui bahwa kalian telah mendengar apa yang diperbincangkan oleh orang-orang, hingga kalian pun telah memasukkannya dalam hati kalian lalu membenarkan berita tersebut.

Seandainya aku katakan kepada kalian bahwa aku bersih dan demi Allah, Dia Maha Mengetahui bahwa aku bersih, kalian pasti tidak akan membenarkan aku.

Seandainya aku mengakui (dan membenarkan fitnah tersebut) kepada kalian, padahal Allah Maha Mengetahui bahwa aku bersih, kalian pasti membenarkannya.

Demi Allah, aku tidak menemukan antara aku dan kalian suatu perumpamaan melainkan seperti ayahnya Nabi Yusuf ‘alaihis salam ketika dia berkata:

{ فَصَبۡرࣱ جَمِیلࣱۖ وَٱللَّهُ ٱلۡمُسۡتَعَانُ عَلَىٰ مَا تَصِفُونَ }
(“Bershabarlah dengan shabar yang baik karena Allah akan mengungkap apa yang kalian”) QS Yusuf ayat 18.

Aisyah kembali ketempat tidur sambil berharap turun wahyu lewat mimpi yang mana allah membersihkan diriku, belum lagi beranjak dari tempat duduk, wahyupun turun seperti biasanya dalam keadaan demam sangat berat dengan bercucuran keringan, setelah selesai, nabipun tertawa dan berkata kepada aisyah

Aisyah: demi Allah, aku tak menyangka wahyu ayat alquran turun tentang urusan yang menimpaku dan merasa tidak pantas

Wahai aisyah, Pujilah Allah, sungguh Allah telah membelamu.

Ibu aisyah berkata kepadaku: bangkitlah untuk menemui rasulullah

Aisyah: demi Allah, aku tidak akan berdiri menemuinya dan tidak akan aku memuji siapapun selain Allah taala, lalu Allah taala turunkan ayat

{ إِنَّ ٱلَّذِینَ جَاۤءُو بِٱلۡإِفۡكِ عُصۡبَةࣱ مِّنكُمۡۚ لَا تَحۡسَبُوهُ شَرࣰّا لَّكُمۖ بَلۡ هُوَ خَیۡرࣱ لَّكُمۡۚ لِكُلِّ ٱمۡرِئࣲ مِّنۡهُم مَّا ٱكۡتَسَبَ مِنَ ٱلۡإِثۡمِۚ وَٱلَّذِی تَوَلَّىٰ كِبۡرَهُۥ مِنۡهُمۡ لَهُۥ عَذَابٌ عَظِیمࣱ }
Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu (juga). Janganlah kamu mengira berita itu buruk bagi kamu bahkan itu baik bagi kamu. Setiap orang dari mereka akan mendapat balasan dari dosa yang diperbuatnya. Dan barang siapa di antara mereka yang mengambil bagian terbesar (dari dosa yang diperbuatnya), dia mendapat azab yang besar (pula). [Surat An-Nur: 11]

Abu bakar dengar ayat ini lalu tidak akan meberi nafkah misthah untuk selamanya karna turun andil sebarkan berita bohong tentang aisyah, lalu turun lagi ayat

{ وَلَا یَأۡتَلِ أُو۟لُوا۟ ٱلۡفَضۡلِ مِنكُمۡ وَٱلسَّعَةِ أَن یُؤۡتُوۤا۟ أُو۟لِی ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡمَسَـٰكِینَ وَٱلۡمُهَـٰجِرِینَ فِی سَبِیلِ ٱللَّهِۖ وَلۡیَعۡفُوا۟ وَلۡیَصۡفَحُوۤا۟ۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَن یَغۡفِرَ ٱللَّهُ لَكُمۡۚ وَٱللَّهُ غَفُورࣱ رَّحِیمٌ }
Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kerabat(nya), orang-orang miskin dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. [Surat An-Nur: 22]

Lalu abu bakar mencabut pernyataannya dan kembali menafkahi misthah

Zainab ditanya nabi tentang aisyah dan dia berkata: wahai rasulullah, aku menjaga pendengaran qdan penglihatanku, demi Allah, aku tidak mengetahui tentang dia melainkan kebaikan.

faedah dari haditsul ifky

1. muslim harus turut merasakan penderitaan rasulullah

مثل المسلمين في توادهم وتراحمهم وتعاطفهم كمثل الجسد إذا اشتكى منه عضو تداعى له سائر الجسد بالسهر والحمى
"Perumpamaan kaum mukminin dalam berkasih sayang dan persaudaraan mereka adalah seperti satu jasad. Jika salah satu anggota badan ada yang merasakan sakit, maka seluruh jasad akan ikut merasakan sakit dengan bergadang dan demam." HR. Ahmad shahih

dari kisah ini mari kita bayangkan bagaimana perasaan para sahabat nabi tatkala melihat sedihnya rasulullah tatkala ummul mukminin aisyah radhiallahu anha difitnah, istri yang paling beliau cintai. mereka semua turut merasakan sedih yang mendalam. 

dari kisah ini mari kita bayangkan bagaimana perasaan para sahabat nabi tatkala ummul mukminin aisyah radhiallahu anha difitnah. mereka semua turut merasakan sedih yang mendalam.

bayangkan selama 30 hari lamanya, apakah makan, minum dan tidur nabi, abu bakar dan keluarga nabi dengan tenang ? tentu saja tidak.

ثلاثون يومًا بكت فيها عائشة - رضي الله عنها - حتى جفَّ دمعها، وذهب صوتها، واعتل جسدها.
selama 30 hari ummmul mukminin menangis hingga kering air matanya dan hilang suaranya serta sakit tubuhnya.

setiap muslim haruslah turut prihatin dan sedih ketika nabi dan keluarga nabi diusik kehormatannya.

2. larangan berdusta tentang nabi

بلِّغوا عنِّي ولو آيةً وحدِّثوا عن بني إسرائيلَ ولا حرجَ ومن كذبَ عليَّ متعمِّدًا فليتبوَّأ مقعدَهُ من النَّارِ
sampaikan dariku walaupun satu ayat dan ceritakan tentang bani israil dan tidak apa (selama itu shahih) dan barangsiapa berdusta atas namaku maka hendaklah mengambil tempat duduk mereka dari api neraka. HR. Bukhari

3. wahyu lama turun bukan menunjukkan Allah taala meninggalkan nabi dan tidak membencinya

{ مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ }
Rabbmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu [Surat Adh-Dhuhaa: 3]

4. Syariat hijab berlaku kepada seluruh kaum muslimah dan hukumnya wajib, bukanlah kebiasaan bangsa arab dan bukan pula kekhususan kepada istri istri nabi

{ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلنَّبِیُّ قُل لِّأَزۡوَ ٰ⁠جِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاۤءِ ٱلۡمُؤۡمِنِینَ یُدۡنِینَ عَلَیۡهِنَّ مِن جَلَـٰبِیبِهِنَّۚ ذَ ٰ⁠لِكَ أَدۡنَىٰۤ أَن یُعۡرَفۡنَ فَلَا یُؤۡذَیۡنَۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورࣰا رَّحِیمࣰا }
Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, "Hendaklah mereka menutupkan jilbabnyake seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha penyayang. [Surat Al-Ahzab: 59]

5. Rasulullah bukan dukun dan tidak tahu perkara gaib

{ وَلَا بِقَوۡلِ كَاهِنࣲۚ قَلِیلࣰا مَّا تَذَكَّرُونَ }
dan bukan pula perkataan tukang tenung, sedikit sekali kalian mengambil pelajaran darinya. QS. Al-Maarij 42

{ قُل لَّا یَعۡلَمُ مَن فِی ٱلسَّمَـٰوَ ٰ⁠تِ وَٱلۡأَرۡضِ ٱلۡغَیۡبَ إِلَّا ٱللَّهُۚ وَمَا یَشۡعُرُونَ أَیَّانَ یُبۡعَثُونَ }
katakanlah (muhammad), "tidak ada sesuatu pun berada di langit dan di bumi yang mengetahui perkara qaib, kecuali Allah. dan mereka tidak mengetahui kapan mereka akan dibangkitkan. QS. An Naml 65

{ قُلۡ إِنَّمَاۤ أَنَا۠ بَشَرࣱ مِّثۡلُكُمۡ یُوحَىٰۤ إِلَیَّ أَنَّمَاۤ إِلَـٰهُكُمۡ إِلَـٰهࣱ وَ ٰ⁠حِدࣱ فَٱسۡتَقِیمُوۤا۟ إِلَیۡهِ وَٱسۡتَغۡفِرُوهُۗ وَوَیۡلࣱ لِّلۡمُشۡرِكِینَ }
Katakanlah (Muhammad), "Aku ini hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu tetaplah kamu (beribadah) kepada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya. Dan celakalah bagi orang-orang yang menyekutukan-(Nya), [Surat Fushilat: 6]

nabi mengutus seseorang untuk mengecek kebenaran berita perihal bani mustaliq akan menyerang madinah dan nabi tak tahu kebenaran fitnah ummul mukminin aisyah radhiallahu anha telah berzina dengan sofwan kecuali setelah turun wahyu

6. Ancaman Allah taala jika nabi mengada-ngada

{ وَلَوۡ تَقَوَّلَ عَلَیۡنَا بَعۡضَ ٱلۡأَقَاوِیلِ (44) لَأَخَذۡنَا مِنۡهُ بِٱلۡیَمِینِ (45) ثُمَّ لَقَطَعۡنَا مِنۡهُ ٱلۡوَتِینَ (46)
 Dan sekiranya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perkataan atas (nama) Kami, Pasti Kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian Kami potong pembuluh jantungnya. QS Al-Maarij

7. Ummul Mukminin Aisyah binti abu bakar Kecintaan rasulullah

وعن عمرِو بن العاص - رضي الله عنه - قال: بعَثَني رسولُ الله - صلَّى الله عليه وسلَّم - على جيشِ ذاتِ السلاسل، قال: فأتيتُه قال: قلتُ: يا رسولَ الله، أيُّ الناس أحبُّ إليك؟ قال: ((عائشة))، قال: قلت: فمِن الرِّجال؟ قال: ((أبوها إذًا))، قال: قلت: ثُمَّ مَن؟ قال: ((عمر))، قال: فعدَّ رِجالاً\"؛ أخرجه الشيخان
dari amru bin al-ash radhiallahu anhu dia berkata: rasulullah shallallahu alahi wa sallam mengutusku pada perang dzatul salatsil, dia berkata: maka aku menemuinya dan aku berkata: wahai rasulullah, siapakah orang yang paling engkau cintai, nabi menjawab: aisyah dan aku berkata: maka siapa dari kalangan pria?, nabi menjawab: ayahnya, aku berkata: kemudian siapa?, nabi menjawab umar, maka nabi menyebutkan kemudian beberapa sahabat. HR. syaikha'ni

terdapat perbedaan pandangan para ulama perihal siapa istri nabi yang terbaik antara khadijah dan Aisyah dan pendapat paling rajih allahu a'lam adalah khadijah radhiallahu anha kemudian aisyah radhiallahu anha

8. larangan menyakiti dan mencela Allah dan rasulNya, keluarga nabi dan sahabatnya serta kaum muslimin

﴿ إِنَّ الَّذِينَ يُؤْذُونَ اللهَ وَرَسُولَهُ لَعَنَهُمُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَالآَخِرَةِ وَأَعَدَّ لَهُمْ عَذَابًا مُهِينًا * وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ المُؤْمِنِينَ وَالمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا ﴾ [الأحزاب:58]
Sesungguhnya (terhadap) orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya, Allah akan melaknatnya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan azab yang menghinakan bagi mereka. Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, tanpa ada kesalahan yang mereka perbuat, maka sungguh, mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.

لا تَسُبُّوا أصحابي، فلو أنَّ أحدَكم أَنْفَقَ مثل أُحُد، ذهَبًا ما بَلَغَ مُدَّ أحدهم، ولا نَصِيفَه
jangan kalian mencela sahabatku, maka seandainya salah seorang dari kalian menginfakkan emas sebesar gunung uhud maka tidak akan sebanding 1 genggaman tangan salah seorang dari mereka dan tidak pula setengahnya. HR Ahmad dll, hadist shahih

- Orang syiah diantara penyimpangan aqidah mereka adalah terus mencela aisyah adalah Allah telah sucikan dari tuduhan tersebut, sehingga para ulama menyatakan syiah bukan islam.

- Seorang muslim yang benar imannya, hendaklah menjaga lisannya dari mencela aisyah dan para sahabat nabi secara umum serta orang2 yang berpegangteguh diatas agama Allah taala.

9. larangan menebar fitnah dan mencari cari aib saudara  muslim

الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَخُونُهُ وَلَا يَكْذِبُهُ وَلَا يَخْذُلُهُ كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ عِرْضُهُ وَمَالُهُ وَدَمُهُ التَّقْوَى هَا هُنَا بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنْ الشَّرِّ أَنْ يَحْتَقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ
"Seorang muslim itu saudara bagi seorang muslim, dia tidak mengkhianatinya, tidak berdusta kepadanya juga tidak menelantarkannya. Seorang muslim itu haram atas muslim lainnya untuk mengganggu kehormatannya, hartanya dan tidak pula menumpahkan darahnya. Takwa itu berada di sini, cukuplah dalam hati seseorang itu ada keburukan apabila dia menghina saudaranya yang muslim." HR. Tirmidzi

لَا تَغْتَابُوا الْمُسْلِمِينَ وَلَا تَتَّبِعُوا عَوْرَاتِهِمْ فَإِنَّهُ مَنْ اتَّبَعَ عَوْرَاتِهِمْ يَتَّبِعُ اللَّهُ عَوْرَتَهُ وَمَنْ يَتَّبِعْ اللَّهُ عَوْرَتَهُ يَفْضَحْهُ فِي بَيْتِهِ
"Wahai orang-orang yang beriman dengan lisannya namun keimanannya belum masuk ke dalam hatinya, janganlah kalian mengumpat seorang muslim dan jangan pula mencari-cari kesalahannya. Sebab siapa saja yang mencari-cari kesalahan mereka, maka Allah akan mencari-cari kesalahannya. Maka siapa saja yang Allah telah mencari-cari kesalahannya, Allah tetap akan menampakkan kesalahannya meskipun ia ada di dalam rumahnya." Hr. Abu Daud shahih

مَنْ سَتَرَ عَوْرَةَ أَخِيهِ الْمُسْلِمِ سَتَرَ اللَّهُ عَوْرَتَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ كَشَفَ عَوْرَةَ أَخِيهِ الْمُسْلِمِ كَشَفَ اللَّهُ عَوْرَتَهُ حَتَّى يَفْضَحَهُ بِهَا فِي بَيْتِهِ
"Barang siapa yang menutupi aib saudaranya muslim, Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat, dan barang siapa mengumbar aib saudaranya muslim, maka Allah akan mengumbar aibnya hingga terbukalah kejelekannya di dalam rumahnya." HR. Ibnu Majah shahih

perhatikan sikap abu ayyub al anshori radhialllahu anhu, ketika istrinya ummu ayyub bertanya tentang fitnah yang dialami ummul mukminin aisyah radhiallahu anha, beliau tegaskan itu tidak mungkin, seandainya kamu difitnah berzina setelah iman ini maka saya tak percaya dan tak mungkin, begitu juga saya. apalagi sofwan lebih baik dari saya dan ummul mukminin aisyah lebih baik dari kamu.

abu ayyub alanshori adalah orang pertama yang masuk islam dan ikut hadir pada baiat aqobah pertama dan dia juga sahabat yang mulia ini mendapatkan kehormatan, tatkala nabi sampai ke madinah setelah hijrah meninggalkan kota madinah, nabi tinggal di rumahnya abu ayyub lalu nabi membeli lahan di tempat penjemuran kurma milik Suhail dan Sahl, dua anak yatim dari Bani Najjâr yang berada dalam pemeliharaan As’ad bin Zurârah, awalnya tidak mau dijual namun nabi tetap minta dijual, kemudian dijadikan rumah dan masjid nabawi.

10. Tipu Muslihat kaum munafik dan balasan yang berat di akhirat jika tidak bertaubat

penaku nifak akbar yang tidak bertaubat dari kekufurannya dan menampakkan keislaman demi menutupi kejahatan dan makar mereka maka mereka kekal di neraka adapun nifak kecil, pelakunya tidak kekal di neraka dan hukumnya dibawah kehendak Allah taala. 

surat almunafikun merupakan surat khusus yang menjelaskan tentang orang munafik, dan terdapat ayat lain yang menceritakan tentang orang munafik, diantaranya:

ٱلۡمُنَـٰفِقُونَ وَٱلۡمُنَـٰفِقَـٰتُ بَعۡضُهُم مِّنۢ بَعۡضࣲۚ یَأۡمُرُونَ بِٱلۡمُنكَرِ وَیَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمَعۡرُوفِ وَیَقۡبِضُونَ أَیۡدِیَهُمۡۚ نَسُوا۟ ٱللَّهَ فَنَسِیَهُمۡۚ إِنَّ ٱلۡمُنَـٰفِقِینَ هُمُ ٱلۡفَـٰسِقُونَ 0 وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلۡمُنَـٰفِقِینَ وَٱلۡمُنَـٰفِقَـٰتِ وَٱلۡكُفَّارَ نَارَ جَهَنَّمَ خَـٰلِدِینَ فِیهَاۚ هِیَ حَسۡبُهُمۡۚ وَلَعَنَهُمُ ٱللَّهُۖ وَلَهُمۡ عَذَابࣱ مُّقِیمࣱ
Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, satu dengan yang lain adalah (sama), mereka menyuruh (berbuat) yang mungkar dan mencegah (perbuatan) yang makruf dan mereka menggenggam tangannya (kikir). Mereka telah melupakan (meninggalkan perintah) Allah, maka Allah melupakan mereka (pula). Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik. Allah menjanjikan (mengancam) orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam. Mereka kekal di dalamnya. Cukuplah (neraka) itu bagi mereka. Allah melaknat mereka; dan mereka mendapat azab yang kekal. [Surat At-Taubah: 67]

{ إِنَّ ٱلۡمُنَـٰفِقِینَ یُخَـٰدِعُونَ ٱللَّهَ وَهُوَ خَـٰدِعُهُمۡ وَإِذَا قَامُوۤا۟ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ قَامُوا۟ كُسَالَىٰ یُرَاۤءُونَ ٱلنَّاسَ وَلَا یَذۡكُرُونَ ٱللَّهَ إِلَّا قَلِیلࣰا (142) مُّذَبۡذَبِینَ بَیۡنَ ذَ ٰ⁠لِكَ لَاۤ إِلَىٰ هَـٰۤؤُلَاۤءِ وَلَاۤ إِلَىٰ هَـٰۤؤُلَاۤءِۚ وَمَن یُضۡلِلِ ٱللَّهُ فَلَن تَجِدَ لَهُۥ سَبِیلࣰا (143) یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ لَا تَتَّخِذُوا۟ ٱلۡكَـٰفِرِینَ أَوۡلِیَاۤءَ مِن دُونِ ٱلۡمُؤۡمِنِینَۚ أَتُرِیدُونَ أَن تَجۡعَلُوا۟ لِلَّهِ عَلَیۡكُمۡ سُلۡطَـٰنࣰا مُّبِینًا (144) }
Sesungguhnya orang munafik itu hendak menipu Allah, tetapi Allah-lah yang menipu mereka.Apabila mereka berdiri untuk salat mereka lakukan dengan malas Mereka bermaksud riya’ (ingin dipuji) di hadapan manusia. Dan mereka tidak mengingat Allah kecuali sedikit sekali.* Mereka dalam keadaan ragu antara yang demikian (iman atau kafir) tidak termasuk kepada golongan ini (orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang kafir). Barang siapa disesatkan oleh Allah, maka kamu tidak akan mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) baginya. Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan orang-orang kafir sebagai pemimpin selain dari orang-orang mukmin. Apakah kamu ingin memberi alasan yang jelas bagi Allah (untuk menghukummu)? [Surat An-Nisa': 142-144]

{ إِنَّ ٱلۡمُنَـٰفِقِینَ فِی ٱلدَّرۡكِ ٱلۡأَسۡفَلِ مِنَ ٱلنَّارِ وَلَن تَجِدَ لَهُمۡ نَصِیرًا (145) إِلَّا ٱلَّذِینَ تَابُوا۟ وَأَصۡلَحُوا۟ وَٱعۡتَصَمُوا۟ بِٱللَّهِ وَأَخۡلَصُوا۟ دِینَهُمۡ لِلَّهِ فَأُو۟لَـٰۤىِٕكَ مَعَ ٱلۡمُؤۡمِنِینَۖ وَسَوۡفَ یُؤۡتِ ٱللَّهُ ٱلۡمُؤۡمِنِینَ أَجۡرًا عَظِیمࣰا (146) }
Sungguh, orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka, kecuali orang-orang yang bertaubat dan memperbaiki diridan berpegang teguh pada (agama) Allah dan dengan tulus ikhlas (menjalankan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu bersama-sama orang-orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan pahala yang besar kepada orang-orang yang beriman. [Surat An-Nisa': 145-146]

- Redup lalu padam cahaya orang munafik di akhirat kelak

{ یَوۡمَ تَرَى ٱلۡمُؤۡمِنِینَ وَٱلۡمُؤۡمِنَـٰتِ یَسۡعَىٰ نُورُهُم بَیۡنَ أَیۡدِیهِمۡ وَبِأَیۡمَـٰنِهِمۖ بُشۡرَىٰكُمُ ٱلۡیَوۡمَ جَنَّـٰتࣱ تَجۡرِی مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَـٰرُ خَـٰلِدِینَ فِیهَاۚ ذَ ٰ⁠لِكَ هُوَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِیمُ (12) یَوۡمَ یَقُولُ ٱلۡمُنَـٰفِقُونَ وَٱلۡمُنَـٰفِقَـٰتُ لِلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ ٱنظُرُونَا نَقۡتَبِسۡ مِن نُّورِكُمۡ قِیلَ ٱرۡجِعُوا۟ وَرَاۤءَكُمۡ فَٱلۡتَمِسُوا۟ نُورࣰاۖ فَضُرِبَ بَیۡنَهُم بِسُورࣲ لَّهُۥ بَابُۢ بَاطِنُهُۥ فِیهِ ٱلرَّحۡمَةُ وَظَـٰهِرُهُۥ مِن قِبَلِهِ ٱلۡعَذَابُ (13) یُنَادُونَهُمۡ أَلَمۡ نَكُن مَّعَكُمۡۖ قَالُوا۟ بَلَىٰ وَلَـٰكِنَّكُمۡ فَتَنتُمۡ أَنفُسَكُمۡ وَتَرَبَّصۡتُمۡ وَٱرۡتَبۡتُمۡ وَغَرَّتۡكُمُ ٱلۡأَمَانِیُّ حَتَّىٰ جَاۤءَ أَمۡرُ ٱللَّهِ وَغَرَّكُم بِٱللَّهِ ٱلۡغَرُورُ (14) فَٱلۡیَوۡمَ لَا یُؤۡخَذُ مِنكُمۡ فِدۡیَةࣱ وَلَا مِنَ ٱلَّذِینَ كَفَرُوا۟ۚ مَأۡوَىٰكُمُ ٱلنَّارُۖ هِیَ مَوۡلَىٰكُمۡۖ وَبِئۡسَ ٱلۡمَصِیرُ (15) }
Pada hari engkau akan melihat orang yang beriman laki-laki dan perempuan, betapa cahaya mereka bersinar di depan dan di samping kanan mereka, (dikatakan kepada mereka), "Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Demikian itulah kemenangan yang agung.” Pada hari orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman, "Tunggulah kami! Kami ingin mengambil cahayamu." (Kepada mereka) dikatakan, "Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu)." Lalu diantara mereka dipasang dinding (pemisah) yang berpintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di luarnya hanya ada azab. Orang-orang munafik memanggil orang-orang mukmin, "Bukankah kami dahulu bersama kamu?" Mereka menjawab, "Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri, dan kamu hanya menunggu, meragukan (janji Allah) dan ditipu oleh angan-angan kosong sampai datang ketetapan Allah; dan penipu (setan) datang memperdaya kamu tentang Allah. Maka pada hari ini tidak akan diterima tebusan dari kamu maupun dari orang-orang kafir. Tempat kamu di neraka. Itulah tempat berlindungmu, dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.”[Surat Al-Hadid: 12-15]


11. Haditsul ifki adalah Salah satu ujian berat yang di alami rasulullah sepanjang hidupnya

يا رسول الله؛ أي الناس أشد بلاء؟ قال: الأنبياء ثم الصالحون
wahai rasulullah: siapakah orang yang paling berat cobaannya? nabi menjawab para nabi kemudian orang sholeh. HR. Ahmad

قَالَ: (إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السُّخْطُ)
nabi berkata: sesungguhnya besarnya pahala berbarengan dengan besarnya cobaan dan sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum, allah uji mereka, maka barangsiap ridho maka dia mendapatkan keridhoan allah dan barangsiapa murka maka dia akan mendapatkan kemurkaan Allah taala. HR. Tirmidzi

قَالَ رَسُولُ الله ﷺ: عَجَباً لأمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَلِكَ لأِحَدٍ إِلاَّ للْمُؤْمِن: إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْراً لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خيْراً لَهُ. رواه مسلم.
rasulullah shallallahu alahi wa sallam bersabda: menakjubkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya perkaranya semuanya baik baginya, dan tidaklah hal itu ada pada seorang pun kecuali pada orang mukmin: jika dia ditimpakan kebahagian, dia bersyukur maka kebaikan untuknya dan jika dia ditimpa musibah dan dia bersabar maka kebaikan baginya. HR. Muslim

وعنْ أَنسٍ  قَالَ: لمَّا ثقُلَ النَّبِيُّ ﷺ جَعَلَ يتغشَّاهُ الكرْبُ فقَالتْ فاطِمَةُ رَضِيَ الله عنْهَا: واكَرْبَ أبَتَاهُ، فَقَالَ: ليْسَ عَلَى أَبيكِ كرْبٌ بعْدَ اليَوْمِ فلمَّا مَاتَ قالَتْ: يَا أبتَاهُ أَجَابَ رَبّاً دعَاهُ، يَا أبتَاهُ جنَّةُ الفِرْدَوْسِ مأوَاهُ، يَا أَبَتَاهُ إِلَى جبْريلَ نْنعَاهُ، فلَمَّا دُفنَ قالتْ فاطِمَةُ رَضِيَ الله عَنهَا: أطَابتْ أنفسُكُمْ أَنْ تَحْثُوا عَلَى رسُول الله ﷺ التُّرابَ؟ روَاهُ البُخاريُّ.
Anas menceritakan: tatkala sakit nabi semakin parah hingga beliau hampir pingsan, fatimah berkata, wahai betapa parahnya sakit ayahku! Nabi bersabda : ayahmu tidak akan sakit parah lagi setelah hari ini. HR. Bukhari

- racun dari daging kambing pemberian wanita yahudi kembali dirasakan nabi menjelang wafat

Saat menderita sakit di akhir kehidupannya, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam sempat bersabda:

يَا عَائِشَةُ مَا أَزَالُ أَجِدُ أَلَمَ الطَّعَامِ الَّذِي أَكَلْتُ بِخَيْبَرَ فَهَذَا أَوَانُ وَجَدْتُ انْقِطَاعَ أَبْهَرِي مِنْ ذَلِكَ السُّمِّ
Wahai Aisyah! Saya masih merasakan rasa sakit akibat dari makanan yang saya konsumsi di Khaibar. Inilah saatnya, urat nadiku akan terputus karena pengaruh racun itu. [HR. Al-Bukhari dalam kitab Shahihnya]

- doa yang nabi ucapkan menjelang wafat

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa sambil bersandar pada Aisyah Radhiyallahu anhuma :

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي، وَألْـحِقْنِي بِالرَّفِيقِ الْأَعْلَى
Wahai Allâh! Ampunilah dosaku! Karuniakanlah rahmat-Mu kepadaku dan angkatlah aku ke ar-Rafiqul A’la (masukkanlah aku ke dalam surga bersama orang-orang terbaik-red). HR. At-Tirmidzi shahih

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengangkat kedua tangan Beliau yang mulia seraya terus memanjatkan doa:

اللَّهُمَّ الرَّفِيْقَ الأَعْلَى
Ya Allâh! Masukkanlah aku ke syurga.

Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam terus memanjatkan doa itu sampai ruh Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam dicabut dan tangan Beliau yang mulia pun lemas. Kalimat itulah yang terakhir kali diucapkan oleh baginda Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam .

disusun oleh Atri Yuanda ibnu Mahyudin elbarimany
referensi aplikasi alquran, islamhouse.com, ensiklopedi hadist kutubut tis'ah, alukah.net dll

Tidak ada komentar: