Dalam mempelajari perbandingan agama, maka hendaklah seorang muslim harus mempelajari pondasi aqidah islam yang benar yaitu mengikuti manhaj salaf karna inilah metode terbaik dalam memahami tauhid dan syariat islam sehingga ketika mempelajari agama selain islam, dia tidak jatuh kepada pemahaman liberal dan menganggap semua agama benar, padahal Allah taala sudah tetapkan dalam Al-Qur'an bahwa Agama yang Allah taala ridhoi hanyalah islam.
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ ٱدۡخُلُوا۟ فِی ٱلسِّلۡمِ كَاۤفَّةࣰ وَلَا تَتَّبِعُوا۟ خُطُوَ ٰتِ ٱلشَّیۡطَـٰنِۚ إِنَّهُۥ لَكُمۡ عَدُوࣱّ مُّبِینࣱ
Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu. [Surat Al-Baqarah: 208]
إِنَّ ٱلدِّینَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلۡإِسۡلَـٰمُۗ وَمَا ٱخۡتَلَفَ ٱلَّذِینَ أُوتُوا۟ ٱلۡكِتَـٰبَ إِلَّا مِنۢ بَعۡدِ مَا جَاۤءَهُمُ ٱلۡعِلۡمُ بَغۡیَۢا بَیۡنَهُمۡۗ وَمَن یَكۡفُرۡ بِـَٔایَـٰتِ ٱللَّهِ فَإِنَّ ٱللَّهَ سَرِیعُ ٱلۡحِسَابِ
Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barang siapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya. [Surat Ali 'Imran: 19]
Kata kafir adalah bahasa arab yang harus dikembalikan ke makna aslinya bukan diterjemahkan berdasarkan cocokologi sehingga rancu dalam memahami maknanya sehingga orang yang di katakan kafir merasa tersinggung, padahal disampaikan dengan cara yang sopan bukan dengan intonasi yang tinggi dan membentak untuk menghina.
Kafir terbagi 2:
1. Kafir akbar (besar): orang yang tidak beragama islam atau perbuatan kekafiran yang menyebabkan orang tersebut keluar dari agama islam, jika mati dalam keadaan ini maka kekal di neraka, oleh karena itu setiap muslim harus tahu bukan hanya bab fiqh seperti pembatal sholat, puasa, wudhu dll tapi juga harus tahu apa saja yang dapat membatalkan keislaman seorang muslim atau dikenal dengan istilah nawaqidul islam.
Sepuluh Pembatal Keislaman itu ialah:
1. Syirik
2. Murtad
3. Tidak mengkafirkan orang kafir
4. Meyakini kebenaran hukum thaghut
5. Membenci sunnah Rasul, meskipun diamalkan
6. Mengolok-ngolok agama
7. Sihir
8. Menolong orang kafir untuk memerangi kaum muslimin
9. Meyakini bolehnya keluar dari syariat Allah
10.Tidak mau mempelajari dan mengamalkan agama
Inilah 10 pembatal keislaman, hanya 1 yang bisa saya tulis di artikel ini yaitu tentang kafir secara singkat. Untuk wawasan lebih dalam, silahkan baca buku nawaqidul islam karya syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah yang sudah diterjemahkan.
Atau baca secara global perinciannya disini
Manhaj salaf sangat berhati hati dalam mengkafirkan secara individu seorang muslim sebelum ditegakkan hujjah kepadanya dan terang kepadanya kebenaran karna konsekuensinya berat jika serampangan, sebagaimana sabda nabi shalallahu alaihi wa sallam.
إِذَا قَالَ الرَّجُلُ لِصَاحِبِهِ يَا كَافِرُ فَإِنَّهَا تَجِبُ عَلَى أَحَدِهِمَا فَإِنْ كَانَ الَّذِي قِيلَ لَهُ كَافِرٌ فَهُوَ كَافِرٌ وَإِلَّا رَجَعَ إِلَيْهِ مَا قَالَ
"Jika seorang laki-laki berkata kepada saudaranya, 'Hai Kafir!' maka kalimat itu wajib mengenai salah seorang dari keduanya. Jika orang yang dipanggil dengan ucapan itu benar, berarti ia benar-benar kafir. Jika tidak, ucapan itu berbalik mengenai orang yang mengucapkan." HR. Ahmad 5561
Apakah orang kafir (non muslim) halal darah mereka dan boleh dibunuh ?
Orang Kafir dalam hal ini dibagi 3
1. Kafir dzimmi, orang kafir yang tinggal di negeri mayoritas orang islam dan melakukan perjanjian damai. mereka tak boleh dizholimi, diperangi dan dibunuh tanpa hak.
2. Kafir muahad, orang kafir yang tinggal di negeri yang mayoritas Kristen dan melakukan perjanjian dama dengan negeri yang mayoritas islam. mereka pun tak boleh dizholimi, diperangi dan dibunuh tanpa hak.
3. Kafir harbi, orang/kelompok/negara kafir yang memerangi dan membunuh umat islam. Mereka boleh diperangi dan tidak boleh kaum muslimin melampaui batas dalam memerangi mereka dan membunuh, tidak boleh juga memperkosa, menyiksa, menzolimi, membakar pepohonan dan lainnya dalam memerangi orang kafir harbi.
وَقَـٰتِلُوا۟ فِی سَبِیلِ ٱللَّهِ ٱلَّذِینَ یُقَـٰتِلُونَكُمۡ وَلَا تَعۡتَدُوۤا۟ۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَا یُحِبُّ ٱلۡمُعۡتَدِینَ
Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi janganlah melampaui batas Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. [Surat Al-Baqarah: 190]
Ini gambaran ringkas perihal memerangi orang kafir.
Apakah Islam agama haus darah dan suka menebar teror ?
islam adalah agama yang tidak haus darah sebagaimana dituduhkan, negeri mayoritas islam pada umumnya aman dan damai apalagi yang berpegang teguh terhadap manhaj salaf, sangat berhati-hati dalam bertindak, menyembunyikan barang saudaranya saja untuk bercanda bukan tujuan menteror apalagi tujuannua menumpahkan darah dengan cara yang bathil, ini bukan ajaran islam.
لَا يَأْخُذَنَّ أَحَدُكُمْ مَتَاعَ أَخِيهِ لَاعِبًا وَلَا جَادًّا وَقَالَ سُلَيْمَانُ لَعِبًا وَلَا جِدًّا وَمَنْ أَخَذَ عَصَا أَخِيهِ فَلْيَرُدَّهَا
"Jangan sekali-kali salah seorang dari kalian mengambil barang milik saudaranya, baik untuk bercanda atau sungguhan." Sulaiman berkata, "Untuk bercanda atau sungguhan. Maka barang siapa mengambil tongkat milik saudaranya hendaklah ia kembalikan." HR. Abu daud 4350
وَلَا تَقۡتُلُوا۟ ٱلنَّفۡسَ ٱلَّتِی حَرَّمَ ٱللَّهُ إِلَّا بِٱلۡحَقِّۗ وَمَن قُتِلَ مَظۡلُومࣰا فَقَدۡ جَعَلۡنَا لِوَلِیِّهِۦ سُلۡطَـٰنࣰا فَلَا یُسۡرِف فِّی ٱلۡقَتۡلِۖ إِنَّهُۥ كَانَ مَنصُورࣰا
Dan janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan Allah (membunuhnya), kecuali dengan suatu (alasan) yang benar.Dan barang siapa dibunuh secara zalim, maka sungguh, Kami telah memberi kekuasaan kepada walinya, tetapi janganlah walinya itu melampaui batas dalam pembunuhan. Sesungguhnya dia adalah orang yang mendapat pertolongan. [Surat Al-Isra': 33]
وَمَن یَقۡتُلۡ مُؤۡمِنࣰا مُّتَعَمِّدࣰا فَجَزَاۤؤُهُۥ جَهَنَّمُ خَـٰلِدࣰا فِیهَا وَغَضِبَ ٱللَّهُ عَلَیۡهِ وَلَعَنَهُۥ وَأَعَدَّ لَهُۥ عَذَابًا عَظِیمࣰا
Dan barang siapa membunuh seorang yang beriman dengan sengaja, maka balasannya ialah neraka Jahannam, dia kekal di dalamnya. Allah murka kepadanya, dan melaknatnya serta menyediakan azab yang besar baginya. [Surat An-Nisa': 93]
Ini sekian banyak dalil tentang indahnya islam dalam penjagaan jiwa manusia yang kafir terlebih kepada saudara muslimnya.
2. kafir ashqar (kecil): kekafiran yang tidak menyebabkan seorang muslim keluar dari agama islam, jika dia termasuk penghuni neraka maka in sya Allah tidak kekal di dalamnya, lama atau sebentarnya, atau diampuni sehingga masuk surga, itu semua atas kehendak Allah taala, diantara dalilnya
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ
“Ingatlah kepada-Ku, Aku juga akan ingat kepada kalian. Dan bersyukurlah kepada-Ku, janganlah kalian kufur” (QS. Al Baqarah: 152)
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ
“Dan (ingatlah), tatkala Rabb kalian memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kalian mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih’.” (Ibrahim: 7)
Kufur nikmat termasuk dalam kufur ashqar dan pelakunya terancam akan mendapatkan azab yang pedih.
Pelaku tidak mensyukuri nikmat yang Allah taala berikan, selalu merasa kurang yang timbul dari hati lalu diungkapkan dengan perkataan atau tingkah laku, seperti berkata sambil menggerutu "makan tempe lagi?" Dan lainnya.
Seharusnya mengatakan"Alhamdulillah makan tempe lagi, semoga esok diberi rezeki bisa makan ayam". In sya allah makanannya menjad nikmat dan rezeki bertambah.
Contoh lain kufur kecil adalah istri yang tak pandai mensyukuri pemberian suami.
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُرِيتُ النَّارَ فَإِذَا أَكْثَرُ أَهْلِهَا النِّسَاءُ يَكْفُرْنَ قِيلَ أَيَكْفُرْنَ بِاللَّهِ قَالَ يَكْفُرْنَ الْعَشِيرَ وَيَكْفُرْنَ الْإِحْسَانَ لَوْ أَحْسَنْتَ إِلَى إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ
Nabi ﷺ bersabda: "Aku pernah diperlihatkan neraka, ternyata kebanyakan penghuninya adalah para wanita, karena mereka sering berbuat kufur." Beliau ditanya: "Apakah mereka berbuat kufur kepada Allah?" Beliau menjawab: "Mereka mengingkari pemberian dan kebaikan (suami). Bilamana engkau berbuat baik kepada salah seorang dari mereka sepanjang masa, sementara ia hanya melihat satu kesalahan saja darimu, ia akan mengatakan: "Aku belum pernah melihat kebaikan sedikitpun darimu". HR. Bukhari 28.
tidak mensyukuri kebaikan suami juga termasuk dosa besar karna berisi ancama neraka. ini menunjukkan besarnya kedudukan dan hak suami yang harus diperhatikan para wanita muslimah, jika dia langgar dan tidak taubat maka kecelakaan baginya namun sebaliknya, jika sang istri tunaikan hak suaminya maka keberuntungan dunia dan akhirat yang akan dia peroleh.
Anjuran mensyukuri kebaikan orang lain sebagai bukti mensyukuri nikmat Allah taala yg mana Allah taala berikan rezeki tersebut melalui perantara si fulan.
لَا يَشْكُرُ اللَّهَ مَنْ لَا يَشْكُرُ النَّاسَ
"Tidak dikatakan bersyukur kepada Allah orang yang tidak bersyukur kepada manusia." HR. Ahmad 7598
Wikipedia menyebutkan Kata kafir Menurut yahudi adalah bangsa-bangsa selain israel
Dalam injil terdapat kata yang diterjemahkan menjadi kata kafir
teks dalam injil "Siapa memaki saudaranya dengan berkata, ‘Hai kafir,’
Padahal terjemahan kata rakha seharus bodoh goblok bahlul namun oleh lembaga penerjemah injil kata rakha dalam bahasa aslinya menjadi kata kafir, yang seharusnya bermakna bodoh dan goblok makanya banyak orang kristen tersinggung dengan kata kafir, karna bermakna bodoh goblok dan jahil
padahal makna kafir yang benar adalah tertutup/ingkar/tidak beriman kepada kebenaran Al-Qur'an, ajaran islam dan enggan masuk agama islam. bukan bermakna bodoh, goblok dan bahlul.
kata kafir bukanlah kata yang menyakitkan jika disematkan kepada orang yang bukan beragama islam, karna kata kafir adalah berasal dari kalamullah dalam Al-Qur'an yang jika dipahami dengan benar maknanya maka artinya tidaklah menyakitkan dan tidak kasar.
Penggunaan istilah kafir adalah haknya Allah taala karna
1. Allah taala yang mengutus para nabi dan rasul untuk mendakwahkan kaum mereka untuk beribadah kepada Allah taala semata dengan syariat yang sudah Allah taala tentukan, diantara mereka ada yang diberi kitab seperti zabur, taurat, injil dan yang terakhir adalah Al-Qur'an.
Setiap muslim wajib mengimani kitab-kitab yang Allah taala turunkan kepada para rasul sebelum nabi Muhammad shalallahu alahi wa sallam namun umat islam hanya wajib mengimani dan mengamalkan isi Alquran termasuk istilah kafir yang tak boleh dihapus dan jangan disalah artikan.
2. Dialah yang Sang pencipta dan pemilik alam semesta ini beserta isinya, Allah taala tidak seperti makhlukNya yang butuh dengan anak karna hanya makhluk saja yang butuh anak yang kelak akan membantu urusannya makanya Allah taala murka kepada mereka yang mengatakan Allah taala punya anak.
لَّقَدۡ كَفَرَ ٱلَّذِینَ قَالُوۤا۟ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡمَسِیحُ ٱبۡنُ مَرۡیَمَۚ قُلۡ فَمَن یَمۡلِكُ مِنَ ٱللَّهِ شَیۡـًٔا إِنۡ أَرَادَ أَن یُهۡلِكَ ٱلۡمَسِیحَ ٱبۡنَ مَرۡیَمَ وَأُمَّهُۥ وَمَن فِی ٱلۡأَرۡضِ جَمِیعࣰاۗ وَلِلَّهِ مُلۡكُ ٱلسَّمَـٰوَ ٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَمَا بَیۡنَهُمَاۚ یَخۡلُقُ مَا یَشَاۤءُۚ وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَیۡءࣲ قَدِیرࣱ
Sungguh, telah kafir orang yang berkata, “Sesungguhnya Allah itu dialah Al-Masih putra Maryam.” Katakanlah (Muhammad), “Siapakah yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al-Masih putra Maryam beserta ibunya dan seluruh (manusia) yang berada di bumi?” dan milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. [Surat Al-Ma'idah: 17]
3. Allah taala mengutus nabi Muhammad shalallahu alahi wa sallam sebagai penutup para nabi setelahnya (tidak ada setelahnya nabi) dan diutus kepada seluruh manusia, namun mereka memilih kekafiran (menutup diri dari kebenaran ajaran islam yang dibawa nabi Muhammad shalallahu alahi wa sallam), jika mereka tetap kepada kekafirannya hingga ajal menjemput maka mereka rugi besar.
إِنَّ ٱلَّذِینَ كَفَرُوا۟ مِنۡ أَهۡلِ ٱلۡكِتَـٰبِ وَٱلۡمُشۡرِكِینَ فِی نَارِ جَهَنَّمَ خَـٰلِدِینَ فِیهَاۤۚ أُو۟لَـٰۤىِٕكَ هُمۡ شَرُّ ٱلۡبَرِیَّةِ
Sungguh, orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Mereka itu adalah sejahat-jahat makhluk. [Surat Al-Bayyinah: 6]
إِنَّ ٱلَّذِینَ كَفَرُوا۟ وَمَاتُوا۟ وَهُمۡ كُفَّارٌ أُو۟لَـٰۤىِٕكَ عَلَیۡهِمۡ لَعۡنَةُ ٱللَّهِ وَٱلۡمَلَـٰۤىِٕكَةِ وَٱلنَّاسِ أَجۡمَعِینَ (161) خَـٰلِدِینَ فِیهَا لَا یُخَفَّفُ عَنۡهُمُ ٱلۡعَذَابُ وَلَا هُمۡ یُنظَرُونَ (162)
Sungguh, orang-orang kafir dan mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat laknat Allah, para Malaikat dan seluruh manusia, Mereka kekal di dalamnya (laknat), tidak akan diringankan azabnya dan tidak diberi penangguhan.[Surat Al-Baqarah: 161-162]
Bentuk kasih sayang Allah taala, mereka yang masih hidup, tahu akan kebenaran islam maka hendaklah dia tidak menyembunyikan kebenaran islam hanya karna perkataan manusia, takut dikucilkan, takut hilang dunia dan alasan lainnya, hendaklah mereka menerima kebenaran islam, menyampaikan kebenaran islam, bertaubat, kembali kepada agama islam yang sesuai fitrah manusia, beramal sholeh sesuai tuntunan Rasulullah shalallahu alahi wa sallam dan istiqomah hingga tutup usia. In sya allah masuk syurga.
إِنَّ ٱلَّذِینَ یَكۡتُمُونَ مَاۤ أَنزَلۡنَا مِنَ ٱلۡبَیِّنَـٰتِ وَٱلۡهُدَىٰ مِنۢ بَعۡدِ مَا بَیَّنَّـٰهُ لِلنَّاسِ فِی ٱلۡكِتَـٰبِ أُو۟لَـٰۤىِٕكَ یَلۡعَنُهُمُ ٱللَّهُ وَیَلۡعَنُهُمُ ٱللَّـٰعِنُونَ (159) إِلَّا ٱلَّذِینَ تَابُوا۟ وَأَصۡلَحُوا۟ وَبَیَّنُوا۟ فَأُو۟لَـٰۤىِٕكَ أَتُوبُ عَلَیۡهِمۡ وَأَنَا ٱلتَّوَّابُ ٱلرَّحِیمُ (160)
Sungguh, orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan dan petunjuk, setelah Kami jelaskan kepada manusia dalam Kitab (Al Qur’an), mereka itulah yang dilaknat Allah dan dilaknat (pula) oleh mereka yang melaknat. Kecuali mereka yang telah bertaubat, mengadakan perbaikan dan menjelaskan(nya),mereka itulah yang Aku terima taubatnya dan Akulah Yang Maha Penerima taubat, Maha Penyayang. [Surat Al-Baqarah: 159-160]
Kesimpulan: istilah kafir jika paham makna sebenarnya maka tidak akan mudah baper, jika ternyata jatuh kepada perbuatan kufur maka bertaubatlah dan kembalilah kepada jalan yang benar yaitu masuk ke dalam agama islam dan semakin baik Islamnya maka orang tersebut dosanya diampuni yang telah lalu dan selamat dari kekalnya azab neraka.
قُل لِّلَّذِینَ كَفَرُوۤا۟ إِن یَنتَهُوا۟ یُغۡفَرۡ لَهُم مَّا قَدۡ سَلَفَ وَإِن یَعُودُوا۟ فَقَدۡ مَضَتۡ سُنَّتُ ٱلۡأَوَّلِینَ
Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu (Abu Sufyan dan kawan-kawannya), “Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka yang telah lalu; dan jika mereka kembali lagi (memerangi Nabi), sungguh, berlaku (kepada mereka) sunnah (Allah terhadap) orang-orang dahulu (dibinasakan).” [Surat Al-Anfal: 38]
Adapun umat islam pada umumnya tidak tersinggung disebut istilah domba tersesat atau istilah buruk lainnya karna umat islam yang benar tauhidnya telah paham bahwa mereka bukanlah domba tersesat sebagaimana dituduhkan karna agama islam adalah agama yang sesuai fitrah manusia, masuk akal dan satu satunya agama yang Allah ridhoi.
Semoga Allah taala beri saya dan para pembaca nikmat husnul khatimah. Amin ya rabbana
Ditulis dan disusun oleh Atri Yuanda ibnu Mahyudin Elbariamany
Tidak ada komentar: