باسم الله، الحمد الله، الصلاة و السلام على رسول الله، أما بعد
Pada artikel ini, Pembahasan kita tentang 3 syafaat khusus yang dimiliki oleh Rasulullah shallallahu alahi wa salam dan telah Allah Izinkan.
1. Syafaat uzma (الشفاعة العظمى)
Ketika telah ditegakkannya hari kiamat, lalu Allah bangkitkan seluruh manusia dan jin. mereka semua berkumpul dilapangan yang luas tanp berbusana. masa penantian yang lama, hanya Allah taala yang tahu berapa lamanya.
1. Syafaat uzma (الشفاعة العظمى)
Ketika telah ditegakkannya hari kiamat, lalu Allah bangkitkan seluruh manusia dan jin. mereka semua berkumpul dilapangan yang luas tanp berbusana. masa penantian yang lama, hanya Allah taala yang tahu berapa lamanya.
Baca juga Syafaat untuk Penghuni Neraka agar dikeluarkan dari neraka
Lalu mereka menemui nabi adam hingga terakhir menemui Muhammad Rasulullah shallallahu alahi wa salam agar segera ditegakkan hisab. syafaat ini dikenal dengan syafaat uzma karena hanya orang yang punya kedudukan Mulia dan terpuji disisi Allah taala yang berhak lakukan ini. tentu saja, yang berhak adalah nabi muhammad shallallahu alahi wa salam. sebagaimana Allah taala firmankan
Lalu mereka menemui nabi adam hingga terakhir menemui Muhammad Rasulullah shallallahu alahi wa salam agar segera ditegakkan hisab. syafaat ini dikenal dengan syafaat uzma karena hanya orang yang punya kedudukan Mulia dan terpuji disisi Allah taala yang berhak lakukan ini. tentu saja, yang berhak adalah nabi muhammad shallallahu alahi wa salam. sebagaimana Allah taala firmankan
(وَمِنَ ٱلَّیۡلِ فَتَهَجَّدۡ بِهِۦ نَافِلَةࣰ لَّكَ عَسَىٰۤ أَن یَبۡعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامࣰا مَّحۡمُودࣰا)
Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji. [Surat Al-Isra' 79]
Syafaat ini bertujuan agar ahlul mauqif (manusia dan jin dalam masa penantian yang panjang) disegerakan urusan setiap mereka kepada tahapan berikutnya sebagaimana telah Allah tetapkan yang berujung diantara mereka ada ke neraka atau ke syurga.
2. Syafaat untuk Penduduk Syurga
Syafaat ini diberikan kepada penduduk syurga agar mereka bisa masuk ke dalam syurga, penduduk syurga tidak akan bisa masuk syurga kecuali setelah mendapatkan syafaat dari nabi muhammad shallallahu alahi wa salam. maka nabi meminta kepada Allah taala agar penduduk syurga bisa masuk syurga, lalu Allah izinkan penduduk syurga masuk syurga berkat syafaat Rasulullah.
3. Syafaat kepada Paman nabi Abu Thalib
Nabi diizinkan oleh Allah arrahman memberikan syafaat kepada pamannya Abu Thalib berupa keringanan azab yang diperoleh pamannya, adapun keluar dari neraka tidak dibolehkan, karena pamannya kafir dan mati diatas kekafiran mengikuti agama nenek moyangnya yang menyembah patung sebagai wasilah mendekatkan diri kepada Allah taala.
Syafaat ini bertujuan agar ahlul mauqif (manusia dan jin dalam masa penantian yang panjang) disegerakan urusan setiap mereka kepada tahapan berikutnya sebagaimana telah Allah tetapkan yang berujung diantara mereka ada ke neraka atau ke syurga.
2. Syafaat untuk Penduduk Syurga
Syafaat ini diberikan kepada penduduk syurga agar mereka bisa masuk ke dalam syurga, penduduk syurga tidak akan bisa masuk syurga kecuali setelah mendapatkan syafaat dari nabi muhammad shallallahu alahi wa salam. maka nabi meminta kepada Allah taala agar penduduk syurga bisa masuk syurga, lalu Allah izinkan penduduk syurga masuk syurga berkat syafaat Rasulullah.
3. Syafaat kepada Paman nabi Abu Thalib
Nabi diizinkan oleh Allah arrahman memberikan syafaat kepada pamannya Abu Thalib berupa keringanan azab yang diperoleh pamannya, adapun keluar dari neraka tidak dibolehkan, karena pamannya kafir dan mati diatas kekafiran mengikuti agama nenek moyangnya yang menyembah patung sebagai wasilah mendekatkan diri kepada Allah taala.
Baca juga Nabi Muhammad Beri Syafaat Pamannya Abu thalib yang wafat kafir, Benarkah ?
Wafatnya abu Thalib dalam keadaan kafir menunjukkan bahwa hidayah taufik hanya Allah taala yang berhak tentukan siapa yang layak menerimanya. sebagaimana Allah taala firmankan
Wafatnya abu Thalib dalam keadaan kafir menunjukkan bahwa hidayah taufik hanya Allah taala yang berhak tentukan siapa yang layak menerimanya. sebagaimana Allah taala firmankan
إِنَّكَ لا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ [القصص:56]
Sesungguhnya engkau (muhammad) tidak dapat memberikan petunjuk (hidayah taufik) kepada orang yang engkau cintai dan akan tetapi Allah beri petunjuk kepada orang-orang yang dia kehendaki. QS. Al-Qashash: 56
وقال سبحانه: لَيْسَ عَلَيْكَ هُدَاهُمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ [البقرة:272]
Bukanlah kewajibanmu (Muhammad) menjadikan mereka mendapat petunjuk, tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. QS. Al-Baqarah: 272
Baca juga Ada 3 golongan yang kekal di neraka, Muslim Wajib Tahu
Dalil diatas tentang Hidayah Taufik adapun hidayah bayan (mendakwahkan) telah maksimal dilakukan nabi bahkan diakhir hayat pamannya yang dia cintai tetap beliau usahakan agar pamannya mau bersyahadat, namun Pamannya lebih memilih mati diatas agama nenek moyangnya, nauzubillah.
Ditulis oleh Atri Yuanda Ibnu Mahyudin Elbariamany
Dalil diatas tentang Hidayah Taufik adapun hidayah bayan (mendakwahkan) telah maksimal dilakukan nabi bahkan diakhir hayat pamannya yang dia cintai tetap beliau usahakan agar pamannya mau bersyahadat, namun Pamannya lebih memilih mati diatas agama nenek moyangnya, nauzubillah.
Ditulis oleh Atri Yuanda Ibnu Mahyudin Elbariamany
Referensi bacaan binbaz.org.sa
Tidak ada komentar: