10 perkara yang harus diketahui dalam Mendidik anak


Tulisan ini merupakan nasehat untuk saya selaku penulis secara khusus, kepada bapak ibu dan para pengajar.

ketahuilah bahwa Anak adalah rezeki dari Allah taala, yang mana merupakan amanah yang harus disyukuri. perlu diketahui anak identik buat salah, tempatnya berbuat salah, anak=salah, dia tak tahu apa-apa, selalu buat salah, mau zaman dulu, zaman nabi dan zaman sekarang, sama saja. bedanya di zaman ini, sebab-sebab kerusakan dan kenakalan anak semakin banyak, sehingga butuh ekstra perhatian untuk mereka.

Allah taala ingatkan kita semua

وَٱللَّهُ أَخۡرَجَكُم مِّنۢ بُطُونِ أُمَّهَـٰتِكُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ شَیۡـࣰٔا وَجَعَلَ لَكُمُ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡأَبۡصَـٰرَ وَٱلۡأَفۡـِٔدَةَ لَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan dan hati nurani, agar kamu bersyukur. [Surat An-Nahl: 78]

jika Allah taala karuniakan kita anak maka kita harus ketahui bahwa mereka titipan Allah sebagai ujian yang harus kita usahakan anak tersebut menjadi penyejuk hati dan amal sholeh yang mengalir setelah kematian bagi orangtuanya.

یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوۤا۟ إِنَّ مِنۡ أَزۡوَ ٰ⁠جِكُمۡ وَأَوۡلَـٰدِكُمۡ عَدُوࣰّا لَّكُمۡ فَٱحۡذَرُوهُمۡۚ وَإِن تَعۡفُوا۟ وَتَصۡفَحُوا۟ وَتَغۡفِرُوا۟ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَفُورࣱ رَّحِیمٌ (14) إِنَّمَاۤ أَمۡوَ ٰ⁠لُكُمۡ وَأَوۡلَـٰدُكُمۡ فِتۡنَةࣱۚ وَٱللَّهُ عِندَهُۥۤ أَجۡرٌ عَظِیمࣱ (15)
Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu,maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (14) Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah pahala yang besar. [Surat At-Taghabun: 14-15]

وَٱعۡلَمُوۤا۟ أَنَّمَاۤ أَمۡوَ ٰ⁠لُكُمۡ وَأَوۡلَـٰدُكُمۡ فِتۡنَةࣱ وَأَنَّ ٱللَّهَ عِندَهُۥۤ أَجۡرٌ عَظِیمࣱ
Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anak kamu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar. [Surat Al-Anfal: 28]

Berikut ini beberapa perkara yang harus kita ketahui dan in sya allah bisa kita lakukan, .

1. Perbanyak berdoa

selalu doakan kebaikan karena doa senjatanya orang mukmin, diantara doa yang harus kita rutinkan adalah

Untuk ayah ibu

عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال:"لو أن أحدكم إذا أراد أن يأتي أهله قال: 
Dari Nabi shalallahu alaihi wa salam bahwasanya beliau bersabda: jika salah seorang dari kalian inbin mendatangi keluarganya (hubungan biologis), ucapkan:

بسم الله، اللهم جنبنا الشيطان، وجنب الشيطان ما رزقتنا، 
Dengan menyebut nama Allah, Ya Allah jauhkan kami dari ikutnya syaitan dalam jima dan jauhkan keturunan kami yang Engkau karuniakan dari syaitan.

فإنه إن يقدر بينهما ولد في ذلك، لم يضره شيطان أبدا".
Maka sesungguhnya, jika ditakdirkan dari hubungan tersebut anak, syaitan tidak akan memudaratkannya selamanya. HR. Bukhari-Muslim

Doa untuk anak

رَبَّنَا هَبۡ لَنَا مِنۡ أَزۡوَ ٰ⁠جِنَا وَذُرِّیَّـٰتِنَا قُرَّةَ أَعۡیُنࣲ وَٱجۡعَلۡنَا لِلۡمُتَّقِینَ إِمَامًا
"Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” [Surat Al-Furqan: 74]

رَبِّ أَوۡزِعۡنِیۤ أَنۡ أَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ ٱلَّتِیۤ أَنۡعَمۡتَ عَلَیَّ وَعَلَىٰ وَ ٰ⁠لِدَیَّ وَأَنۡ أَعۡمَلَ صَـٰلِحࣰا تَرۡضَىٰهُ وَأَصۡلِحۡ لِی فِی ذُرِّیَّتِیۤۖ إِنِّی تُبۡتُ إِلَیۡكَ وَإِنِّی مِنَ ٱلۡمُسۡلِمِینَ
Ya Rabbku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sungguh, aku bertaubat kepada Engkau, dan sungguh, aku termasuk orang muslim." [Surat Al-Ahqaf: 15]

2. hindari marah-marah dan main pukul

setiap kita punya potensi marah, namun nabi tetap ingatkan kita selaku umatnya menahan diri untuk tidak marah agar akal tidak tertutup dan hati tetap jernih ketika memberi nasehat.

عن أبي هريرة أن رجلاً قال للنبي صلى الله عليه وسلم: أوصني. قال: «‌لا ‌تغضب»، فردد مرارًا قال: «‌لا ‌تغضب».
dari abu hurairah bahwa seorang pria berkata kepada nabi shallallahu alahi wa sallam: nasehati aku, nabi bersabda: jangan marah, terus berulang dan nabi jawab: jangan marah. HR. Bukhari Muslim

Pada umumnya anak susah diatur dan sulit diminta tolong maka sebaiknya hindari marah marah karna semakin jengkel dan sakit hati, terkhususnya para ibu-ibu yang lebih sering berkomunikasi dengan anak. 

begitu juga hindari berkata kotor/kasar dan main pukul, kalau pun harus pukul maka jangan pukul ketika sedang emosi dan kalaupun harus mukul, hindari daerah vital serta hindari menimbullkan memar/cacat. jika terlanjur berkata kotor dan pukulannya berlebihan maka hendaklah minta maaf kepada anak dan beri hadiah dia dan usahakan pukulan/hukuman sarat mendidik bukan menyiksa, jika tak bisa ngontrol emosi maka sebaiknya diam/pergi/wudhu/istiqfar/tidur dll.

Abu Daud (no. 495) dan Ahmad (6650) telah meriwayatkan dari Amr bin Syu'aib, dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata, "Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

مُرُوا أَوْلادَكُمْ بِالصَّلاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ ، وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ ، وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ (وصححه الألباني في "الإرواء"، رقم 247)
"Perintahkan anak-anak kalian untuk melakukan shalat saat usia mereka tujuh tahun, dan pukullah mereka saat usia sepuluh tahun. Dan pisahkan tempat tidur mereka." (Dishahihkan oleh Al-Albany dalam Irwa'u Ghalil, no. 247)

Ibnu Qudamah rahimahullah berkata dalam kitab Al-Mughni (1/357)

" َهَذَا الْأَمْرُ وَالتَّأْدِيبُ الْمَشْرُوعُ فِي حَقِّ الصَّبِيِّ لِتَمْرِينِهِ عَلَى الصَّلَاةِ , كَيْ يَأْلَفَهَا وَيَعْتَادَهَا , وَلَا يَتْرُكَهَا عِنْدَ الْبُلُوغِ " انتهى .
"Perintah dan pengajaran ini berlaku bagi anak-anak agar mereka terbiasa melakukan shalat dan tidak meninggalkannya ketika sudah baligh."

" يَجِبُ عَلَى الْوَلِيِّ أَنْ يَأْمُرَ الصَّبِيَّ بِالصَّلَاةِ لِسَبْعٍ وَيَضْرِبَهُ عَلَيْهَا لِعَشْرٍ .
As-Subki berkata, "Wali bagi anak diwajibkan memerintahkan anaknya untuk melakukan shalat saat mereka berusia tujuh tahun dan memukulnya (apabila masih belum melaksanakan shalat) saat mereka berusia sepuluh tahun.

Kami tidak mengingkari wajibnya perintah terhadap perkara yang tidak wajib, atau memukul terhadap perkara yang tidak wajib. Jika kita boleh memukul binatang untuk mendidik mereka, apalagi terhadap anak? Hal itu semata-mata untuk kebaikannya dan agar dia terbiasa sebelum masuk usia balig."

(Fatawa As-Subki, 1/379)

Maka anak kecil diperintahkan untuk melakukan shalat saat mereka berusia 7 tahun dan dipukul saat mereka berusia 10 tahun. Sebagaimana mereka juga diperintahkan untuk berpuasa Ramadan dan dimotivasi untuk melakukan segala kebaikan, seperti membaca Al-Quran, shalat sunah, haji dan umrah, memperbanyak membaca tasbih, tahlil, takbir dan tahmid serta melarang mereka dari semua bentuk kemaksiatan.

Disyaratkan dalam masalah memukul anak yang tidak shalah yaitu pukulan yang tidak melukai, tidak membuat kulit luka, atau tidak membuat tulang atau gigi menjadi patah. Pukulan di bagian punggung atau pundak dan semacamnya. Hindari memukul wajah karena diharamkan memukul wajah berdasarkan larangan Nabi shallallahu alaihi wa sallam.

Pukulan hendaknya tidak lebih dari sepulu kali, tujuannya semata untuk pendidikan dan jangan perlihatkan pemberian hukuman kecuali jika dibutuhkan menjelaskan hal tersebut karena banyaknya penentangan anak-anak atau banyak yang melalaikan shalat, atau semacamnya.

عن أبي بردة الأنصاري أنه سمع رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : " لا يُجلد أحدٌ فوق عشرة أسواط إلا في حد من حدود الله " . رواه البخاري ( 6456 ) ومسلم ( 3222 ) .
Dari Abu Burdah Al-Anshar, dia mendenar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Seseorang tidak boleh dipukul lebih dari 10 kali kecuali dalam masalah hudud (hukuman tetap) dari Allah Ta'ala." (HR. Bukhari, no. 6456, Muslim, no. 3222)

3. jika anak susah diatur dan disuruh, jangan dipanggil dari jauh sambil teriak berulang kali. 

ada banyak sebab anak jadi susah diatur dan tak mau di suruh, seperti terlalu dimanjakan atau terlalu sering disuruh-suruh yg lain nggak dan sebab lainnya, akhirnya dia jengkel. maka jangan dipanggil dari jauh sambil teriak berulang-ulang karna anak lama-lama dia akan semakin benci maka ini dihindari tapi caranya adalah didatangi, bilang baik baik, tanya alasannya dan tuntun dia jika dia tak tahu caranya.

4. ajari anak dari dekat dengan penuh kasih sayang dan jangan jauh jaraknya apalagi sambil marah marah. 

tujuannya dari dekat agar saling bertemu pipi dengan pipi, tangan dengan tangan dan hati ke hati agar didikan masuk ke dalam hatinya dan dia lakukan juga dari hati.

dalam riwayat abu Hurairah, alaqra Ibnu amis melihat nabi mencium cucunya Hasan Husain dan dia heran. alaqra berkata, aku punya anak 10 dan aku tidak pernah mencium anakku.

lalu nabi melihatnya dengan keheranan dan berkata

من لا يرحم لا يرحم
Barangsiapa tidak menyayangi maka tidak akan disayangi. HR. Bukhari

pernah ada seorang anak kecil yg mendekati nabi dan orangtuanya berusaha mencegahnya maka nabi berkata "biarkan dia".

pernah nabi shalat, ketika itu ada anak kecil menangis, nabipun menyingkat salatnya, karna nabi tahu ibunya tidak khusu shalatnya dan begitu juga jamaah lainnya serta nabi kasian dengan anak bayi tersebut. ini menunjukkan wanita boleh shalat di masjid namun tetap di rumah lebih utama dan juga menunjukkan kasih sayang nabi.

Kisah nabi bercengkrama dengan Usamah Ibnu Zaid, anak budaknya Zaid bin Haritsah yang nabi sayangi dia dan anaknya, diletakkan di salah satu pahanya lalu meletakkan Hasan cucu nabi di paha disebelahnya juga. Lalu berkata

اللهم ارحمهما فإني أرحمهما
Wahai Allah rabbku, sayangi keduanya, karena sesungguhnya aku mencintai keduanya (Usamah Ibnu Zaid dan Hasan). HR. Bukhari

jadi jangan dikit-dikit marah dan main pukul. tidak boleh lebay/berlebihan menyikapi. tenangkan diri dulu, lalu rangkul dan dinasehati secara pelan pelan dan tunjukkan caranya dengan sabar dan jika memang harus diberi hukuman maka hukuman yang mendidik atau beri efek jera tanpa menimbulkan bekas di fisik atau hatinya.


5. jadilah tauladan yang baik bagi anak, jangan nyuruh anak kebaikan tapi diri sendiri lalai bahkan melanggar, kalau pun salah maka belajar akui kesalahan

أَتَأۡمُرُونَ ٱلنَّاسَ بِٱلۡبِرِّ وَتَنسَوۡنَ أَنفُسَكُمۡ وَأَنتُمۡ تَتۡلُونَ ٱلۡكِتَـٰبَۚ أَفَلَا تَعۡقِلُونَ
Mengapa kamu menyuruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri, padahal kamu membaca Kitab (Taurat)? Tidakkah kamu mengerti? [Surat Al-Baqarah: 44]

یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفۡعَلُونَ (2) كَبُرَ مَقۡتًا عِندَ ٱللَّهِ أَن تَقُولُوا۟ مَا لَا تَفۡعَلُونَ (3)
Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? (2) (Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan. [Surat Ash-Shaf: 2-3]

terkhusus para pria, jadilah shaleh dan carilah pasangan yang sholehah yang cerdas lagi penyayang karna dia akan menjadi madrasah pertama bagi anakmu.

تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا ، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ
“Perempuan itu dinikahi karena empat faktor yaitu agama, martabat, harta dan kecantikannya. Pilihlah perempuan yang baik agamanya. Jika tidak, niscaya engkau akan menjadi orang yang merugi”. HR. Bukhari-Muslim

تَزَوَّجُوا الوَدُوْدَ الوَلُوْدَ, فَإِنِّي مُكَاثِرُ بِكُمُ الأُمَمَ
“Menikahlah dengan perempuan yang penyayang dan subur, sebab aku membanggakan banyaknya jumlah kalian kepada seluruh umat.” HR. Abu Daud

Allah Ta’ala berfirman,

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى
“Dan tinggallah kalian di dalam rumah-rumah kalian dan janganlah kalian berdandan sebagaimana dandan ala jahiliah terdahulu” (QS Al Ahzab: 33).

Ibnu Katsir ketika menjelaskan ayat di atas mengatakan, “Hendaklah kalian tinggal di dalam rumah-rumah kalian dan janganlah kalian keluar rumah kecuali karena ada kebutuhan”.


6. terus upgrade ilmu, terutama terkait pendidikan anak

Tujuan agar mengenal karakter anak lebih dekat sehingga mendapatkan metode yang cocok dan variasi dalam mendidik anak.

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
”Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim”. (HR. Ibnu Majah. Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Ibnu Majah no. 224)

7. Batasi penggunaan handphone dan pergaulan Anak

Sebaiknya anak diminimalir memakai handphone dan hindari bergaul dengan orang yang merusak dirinya 

مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ
“Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” (HR. Tirmidzi no. 2317)

الرجل على دِين خليله، فلينظرْ أحدُكم مَن يخالل
Agama seseorang akan mengikuti dengan siapa dia berteman, maka perhatikanlah salah seorang diantara  kalian dengan siapa dia berteman. HR. At-Tirmidzi

8. berikan makanan yang halalan toyyiba

makanan dan minuman yang haram cara memperolehnya seperti mencuri/korupsi/riba dll dan haram dzatnya seperti makan bangkai/babi/khamar dll akan mempengaruhi watak anak serta makanan minuman halal tapi yang tidak menyehatkan akan berpengaruh buruk terhadap kesehatan anak.

یَـٰۤأَیُّهَا ٱلنَّاسُ كُلُوا۟ مِمَّا فِی ٱلۡأَرۡضِ حَلَـٰلࣰا طَیِّبࣰا وَلَا تَتَّبِعُوا۟ خُطُوَ ٰ⁠تِ ٱلشَّیۡطَـٰنِۚ إِنَّهُۥ لَكُمۡ عَدُوࣱّ مُّبِینٌ
Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.[Surat Al-Baqarah: 168]

یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ كُلُوا۟ مِن طَیِّبَـٰتِ مَا رَزَقۡنَـٰكُمۡ وَٱشۡكُرُوا۟ لِلَّهِ إِن كُنتُمۡ إِیَّاهُ تَعۡبُدُونَ
Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika kamu hanya kepada-Nya menyembah.[Surat Al-Baqarah: 172]

9. Beri Apresiasi

Tujuannya agar anak merasa dihargai perbuatan baik yang dilakukannya. Apresiasi berupa ungkapan, seperti mengucapkan

جزاك الله خيرا يا ابني
semoga Allah membalas anda kebaikan, wahai anakku

شكرا
terima kasih

بارك الله فيك
semoga Allah memberkahi anda

حفظك الله
semoga Allah menjaga anda

dan berupa benda yang bermanfaat untuknya dan tidak mesti mahal, jangan berikan apa yang dia inginkan tapi malah merusaknya

10. Doa dan sabar dalam mendidik, karna apapun hasilnya maka serahkan kepada allah taala

رَبَّنَاۤ أَفۡرِغۡ عَلَیۡنَا صَبۡرࣰا وَتَوَفَّنَا مُسۡلِمِینَ
“Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan matikanlah kami dalam keadaan muslim (berserah diri kepada-Mu).” [Surat Al-A'raf: 126]

jika anak menjadi baik di masa depan setelah kita berusaha mendidiknya maka bersyukurlah tapi jika ternyata menjadi tidak shaleh maka bersabarlah dan tetap berusaha merangkulnya, tapi jika kesalahan sendiri yang telah melalaikan anak ketika masih kecil maka salahkan diri sendiri dan jangan salahkan takdir lalu berusahalah perbaiki dia setelah sadar, semampunya.

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. َQS. Al-Anbiya 35

catatan
ini secara teori yang bisa saya bagikan, tujuannya agar kita semua, terkhususnya saya pribadi bisa amalkan dan sama-sama kita saling mengingatkan jika berbuat salah agar segera sadar dan perbaiki diri kita, semoga sama-sama bisa berjalan sesuai tuntunan ilahi hingga tutup usia.

ditulis dan disusun oleh Atri Yuanda bin mahyudin
    
referensi
- https://islamqa.info/ar/answers/127233/%D9%83%D9%8A%D9%81-%D9%8A%D9%83%D9%88%D9%86-%D8%B6%D8%B1%D8%A8-%D8%A7%D9%84%D8%A7%D8%B7%D9%81%D8%A7%D9%84-%D8%B9%D9%84%D9%89-%D8%A7%D9%84%D8%B5%D9%84%D8%A7%D8%A9
- kajian singkat ustadz syafiq basalamah
- https://www.atriyuanda.web.id/2021/11/5-pondasi-pendidikan-anak-dalam-islam-ringkasan-tabligh-akbar-ustadz-abu-zubair-di-ibic-dumai-riau.html
- kajian singkat ustadz abu ihsan al atsary, M.A
- Dll

Tidak ada komentar: