Tahapan perjalanan setelah kematian, 02: Padang mahsyar


Berakhirlah fase kehidupan dunia ketika sangkakala ditiup. Tiupan ada 2 kali, Tiupan pertama Menggoncang seluruh makhluk di langit dan di bumi. Tidak ada yang bertahan Kecuali hanya Allah jalla wa alaa.

وَلَا تَدۡعُ مَعَ ٱللَّهِ إِلَـٰهًا ءَاخَرَۘ لَاۤ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَۚ كُلُّ شَیۡءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجۡهَهُۥۚ لَهُ ٱلۡحُكۡمُ وَإِلَیۡهِ تُرۡجَعُونَ
Dan jangan (pula) engkau sembah tuhan yang lain selain Allah. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Segala sesuatu pasti binasa, kecuali wajah-Nya (Allah). Segala keputusan menjadi wewenang-Nya, dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan. [Surat Al-Qashash 88]

Masa antara tiupan pertama dan kedua selama 40, namun nabi tidak sebutkan 40 apa, 40 hari, 40 bulan, 40 tahun. Hanya Allah yang tahu.

Kemudian ditiupkan sangkakala kedua kalinya. namun sebelum ditiup, turun hujan yang lebat. Lalu tumbuhlah bentuk baru. Jasad kita kembali, Akan tetapi dengan penciptaan yang lain yang Tak sama dengan ketika di dunia.


Ada keserupaan yang sama tapi dalam hal sifat Fisik (ukuran dan lainnya) berbeda dengan di dunia Yang terpenting setelah tumbuh kembali jasad lalu Ditiuplah sangkakala kedua lalu roh berdatangan Dari tempat hanya Allah yang tahu, roh masuk ke jasad masing- Masing.

Orang yang pertama kali keluar dari kubur adalah Rasulullah Shallallahu alahi wa sallam, kemudian kita berdiri (keluar dari kubur) menyapu debu Dari atas kepala kita, kita berdiri dan keadaan Kita seperti laron berterbangan dan bertebaran.

Dan terdapat hewan buas disekitar kita, dan setiap kaum, Burung yang berterbangan, dan hewan liar lainnya, mereka juga dibangkitkan sebagaimana Kita juga kelak di masa yang dahsyat tersebut.

Dalam keadaan kebingungan, datanglah izrafil Yang mana dialah penyeru yang di sebutkan dalam Al-Qur'an 

یَوۡمَىِٕذࣲ یَتَّبِعُونَ ٱلدَّاعِیَ لَا عِوَجَ لَهُۥۖ وَخَشَعَتِ ٱلۡأَصۡوَاتُ لِلرَّحۡمَـٰنِ فَلَا تَسۡمَعُ إِلَّا هَمۡس
Pada hari itu mereka mengikuti (panggilan) penyeru (malaikat) tanpa berbelok-belok (membantah); dan semua suara tunduk merendah kepada Rabb Yang Maha Pengasih, sehingga yang kamu dengar hanyalah bisik-bisik. [Surat Tha-Ha 108]

Ketika kita melihat Israfil, kita berjalan
mengikutinya. Saya katakan tatkala kita melihat Karena kita kelak akan berada pada keadaan itu Kita melihat Israfil dan berjalan dibelakangnya.

Keadaan manusia ketika itu berubah, sebelumnya Seperti laron berterbangan, lalu menjadi seakan- akan mereka belalang yang beterbangan tertunduk Mereka datang tergesa-gesa (memenuhi panggilan) dengan mengangkat kepalanya.

sedang mata mereka tidak berkedip dan hati mereka kosong, Belum di khitan, suara lembut Tak beralas kaki dan telanjang. Kita datang Pada tempat yang mengkhawatirkan.

Kita mengikuti Israfil hingga sampailah suatu Daratan yang tidak sama dengan di bumi dan Berada dibawah langit yang tak sama dengan Langit yang ada di dunia. Karena Allah telah Ganti (dikenal) Padang Mahsyar.

Daratan yang kosong datar, tak ada bukit maupun Lembah. Disana kita berdiri dan yang pertama Kita cari adalah air, dan setiap umat melihat Nabi mereka dan di dekatnya telaga.

Dan kita pun melihat Rasulullah shalallahu alaihi wa salam dan di dekatnya terdapat telaga Yang besar. Rasulullah memanggil kita dan Mengenal kita. Bagaimana nabi mengenal kita?

Mengenal dari jidat, hidung, tangan dan kaki kita Bekas dari wudhu (shalat wajib), kita pergi ke Telaga nabi maka meminumnya orang yang Mati beribadah sesuai Sunnah nabi shalallahu Alahi wa salam.

Dan diusir minum dari telaga nabi, para munafik akbar, kafir dan murtad. Terhalang dari mendekati Telaga nabi sehingga tak bisa minum

Manusia berdiri di Padang Mahsyar dan bagaimana keadaan mereka?, Rasulullah Shallallahu alahi wa Salam bersabda "setiap manusia dibangkitkan Sesuai kondisinya ketika ajal menjemput".

Maka bayangkan beragamnya kematian manusia Ada yang mati sedang baca Alquran, sedang azan, Sedang shalat, sedang berzikir, sedang minum miras, bermain musik merampas tanah orang lalu dikalungkan Dilehernya seluas tanah dirampas hingga 7 lapis.

Dan lain dibangkitkan diatas punggungnya membawa beban akibat pengkhianatannya. Hari itu Menjadikan seseorang malu terhina Dan juga hari kemuliaan bagi orang mukmin.

Manusia ketik itu berdiri berbaris baris dan perkara Pertama yang ditegakkan adalah hisab antar Sesama hewan. Setiap hewan yang terzolimi mengambil haknya dari Hewan yang menzholiminya dan jika selesai maka semua hewan kembali menjadi tanah.

Ketika itu, orang kafir berkata "seandainya akupun Menjadi seonggok tanah, seandainya aku dahulunya hewan ternak bukan seorang manusia Karena aku menjadi orang celaka pada hari hisab".

Manusia ketika itu diliputi perasaan cemas dan takut lalu datang malaikat memanggil manusia. Pakaikan pakaian orang ini dan itu. Hanya orang Mukmin yang diberi pakaian dan yang pertama Dipakaikan pakaian adalah nabi Ibrahim kekasih Allah Shallallahu alahi wa sallam.

Kemudian dipanggil segolongan kaum yang sejak Muda memelihara diri diatas ketaatan, "pergilah Ke tempat naungan Allah, dimana hari itu tak ada naungan Kecuali hanya naungannya saja"

Pemuda hatinya yang selalu terpaut ke masjid Pergilah ke naungan Allah, muslim yang meninggalkan yang haram karena Allah, muslim Yang ringankan beban kesulitan orang, muslim Menolak ajakan wanita berzina dan muslim menangis takut (azab) Allah.

Berkeluaranlah banyak orang yang dipanggil untuk Masuk ke dalam naungan Allah yang tak ada naungan selainnya. Di Padang Mahsyar Menunggu selama 50.000 tahun, (dapat naungan) Seperti waktu shalat Zuhur, ashar atau shalat 5 Waktu. Hanya hitungan menit berlalu.

Adapun selain mereka, menunggu dibawah terik Matahari yang jaraknya hanya 1 mil dari kepala. Tergenang oleh keringat (tingginya air menutupi mereka berdasarkan Dosa), semua ini adalah kehinaan (akibat perbuatan mereka di dunia).

Kemudian setelah itu, setiap umat mengikuti apa Saja yang dulu di dunia mereka sembah 2x, Penyembah patung berada di belakang patungnya. Penyembah sapi berada dibelakangnya.

Semua yang disembah selain Allah, mereka akan Berada di belakang sesembahannya. Setelah Penantian panjang di Padang Mahsyar Maka dimulailah tahap berikutnya yaitu syafaat.

Periode ini (di Padang Mahsyar). Manusia Telah lelah menanti selama 50.000 tahun dengan Diliputi rasa cemas, takut, kesakitan, kecapean, Dibawah terik matahari, kepanasan, kehausan. Berikutnya masuk fase syafaat kubra.

oleh syeikh Abdurrahman albahily
translate by Atri Yuanda Ibnu Mahyudin

Tidak ada komentar: