cara yang benar meruqyah anak kecil sesuai sunnah nabi

cara yang benar meruqyah anak kecil sesuai sunnah nabi

meruqyah anak kecil diperlukan untuk menjaga dan membentengi mereka, hal ini juga dilakukan rasulullah shallallahu alahi wa salam kepada kedua cucunya hasan-husein radhiallahu anhuma

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا - قَالَ كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يُعَوِّذُ الْحَسَنَ وَالْحُسَيْنَ وَيَقُولُ إِنَّ أَبَاكُمَا كَانَ يُعَوِّذُ بِهَا إِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ :{ أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ ، مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ }. [ فقد روى البخاري (3371) ]
dari ibnu abbas radhiallahu anhuma, dia berkata dahulu nabi shallallu alahi wa salam ketika membacakan doa perlindungan kepada hasan dan husein dan bersabda sesungguhnya ayah kalian berdua (maksudnya nabi ibrahim alahissalam) dahulu membacakan doa perlindungan tersebut kepada (anaknya) nabi ismail dan nabi ishak alahima salam.

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ ، مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ
aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna, dari setiap gangguan syaitan yang membuat perasaan was-was dan dari setiap pandangan mata yang jahat (mendatangkan sesuatu yang buruk/menakutkan). HR. Bukhari

 قال ابن حجر في "فتح الباري” (6/410) : قوله : “وهامّة” : واحدة الهوام ذوات السموم..
berkata ibnu hajar dalam fathul bari (6/410), makna perkataan wahamah : serangga kecil yang memiliki racun.

قوله : “ ومن كل عين لامة ” : قال الخطابي : المراد به كل داء وآفة  تلم بالإنسان من جنون وخبل “...
adapun perkataan "wa min kulli ain laammah, berkata al-khottaby: maknanya setiap penyakit dan wabah yang menjadikan manusia tersebut gila/kacau pikirannya dan lumpuh

ويستحب كذلك في رقية الأولاد قراءة المعوذتين عليهما ومسح أجسامهم أثناء القراءة ، أو قراءتهما بين الكفين  ثم النفث فيهما بريق خفيف لتمسح أبدانهم بما تصل إليه اليد. أو قراءتهما في الماء ومسحهم أو تغسيلهم به. فقد كان النبي ﷺ يُعَوِّذُ نفسه وغيره بهما..
Disunnahkan ketika meruqyah anak-anak membacakan muawizotain  (surat al-falaq dan annas), sebagaimana nabi juga membaca 2 surat tersebut untuk melindungi dirinya dan selain beliau, caranya bisa dipilih salah satunya dibawah ini :

1. mengusapkan kepada seluruh badannya yang bisa dijangkau (atau yang sakit) sambil membaca kedua surat tersebut

2. membaca 2 surat sambil dihadap kedua tangan dekat mulut, setelah selesai dibaca, langsung tiupkan ke 2 telapan tangan dengan sedikit percikan ludah untuk diusapkan keseluruh badan si anak yang bisa di jangkau oleh tangan.

3. membacakan 2 surat tersebut pada wadah air lalu tersebut digunakan untuk mengusap si anak atau memandikannya.

فعن أبي سعيد الخدري - رضي الله عنه - قال : ” كَانَ ﷺ يَتَعَوَّذُ مِنَ الجَانِّ وَعَيْنِ الإِنْسَانِ، حَتَّى نَزَلَتِ الْمُعَوِّذَتَانِ، فَلَمَّا نَزَلَتَا أَخَذَ بِهِمَا وَتَرَكَ مَا سِوَاهُمَا “. [ رواه الترمذي ( 2058 ) وصححه الألباني في صحيح الترمذي ] .
dari abu said alqudry radhiallahu anhu dia berkata: dahulu rasulullah shallallahu alahi wa salam mengucapkan doa perlindungan dari gangguan jin jahat dan pandangan jahat manusia, sehingga turunlah muawizotain (surat al-falaq dan annas), maka tatkala 2 surat tersebut turun, nabi mengamalkan keduanya untuk doa perlindungan dan meninggalkan selain keduanya. HR. attirmidzi (2058) dan dishahihkan syaikh albani rahimahullah dalam shahih attirmidzi

والنفث بالريق مع المعوذتين مأخوذ من هدي ﷺ قبيل النوم ، فقد كان يقرأ بهما في كفيه. وينفث ثم يسمح جسده الطاهر بهما ، فلما مرض كانت عائشة تفعل ذلك له ، مما يدل على أن الصغير يمكن أن تنفث له أمه بالمعوذتين وتمسح بهما عنه.
dan meniupkan disertai dengan sedikit percikan ludah berbarengan membaca surat al-falaq dan annas berlandaskan dari petunjuk nabi shallallahu alahi wa salam ketika beliau hendak tidur, beliau membacanya sambil menghadapkan kedua telapak tangan dengan mulut, lalu meniupkan dan mengusap badannya bersih dan suci (telah berwudhu sebelum tidur) dengan kedua tangannya. ketika nabi sakit, aisyah binti abu bakar radhiallahu anhum juga melakukan hal sama kepada rasulullah. ini menunjukkan bahwa sang ibu memungkinkan baginya membacakan 2 surat tersebut kepada anaknya lalu mengusapkan kedua tangannya ke badan sang anak. 

فعَنْ عَائِشَةَ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا - قَالَتْ : ” كَانَ ﷺ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ نَفَثَ فِي كَفَّيْهِ
بِـ “ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ” وَبِالْمُعَوِّذَتَيْنِ جَمِيعاً، ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا وَجْهَهُ وَمَا بَلَغَتْ يَدَاهُ مِنْ جَسَدِهِ. قَالَتْ عَائِشَةُ : فَلَمَّا اشْتَكَى كَانَ يَأْمُرُنِي أَنْ أَفْعَلَ ذَلِكَ بِهِ “. [ رواه البخاري (5748) ] .
dari aisyah radhiallahu anha, dia berkata: dahulu rasulullah shallallahu alahi wa salam hendak tidur beristirahat di atas ranjangnya, meniupkan ke 2 telapak tangannya sambil membaca surat al-ikhlas dan muawizotain ( al-falaq dan annas) seluruhnya kemudian mengusap dengan kedua tangannya ke wajahnya dan apa saja yang bisa dijangkau kedua tangannya pada tubuhnya. berkata aisyah: maka tatkala rasulullah sakit, beliau menyuruhku sebagaimana biasanya rasulullah lakukan terhadap dirinya. HR. Bukhari: 5748

translate by atri yuanda bin mahyudin

Tidak ada komentar: