3 cara penentuan awal ramadhan dan idhul fitri, jamaah aolia ikut manakah ?


Dalam penentuan Awal bulan hjriah seperti bulan ramadhan, idhul fitri dan idhul adha terdapat 3 metode yaitu

1. ru'yatul hilal: melihat dengan kasat mata bulan sabit atau bulan muda atau bulan baru (masuknya pergantian bulan)

2. ikmalus syahri: penyempurnaan hitungan 1 bulan menjadi 30 hari jika tidak memungkinan melihat hilal secara langsung pada tanggal 29 seperti terhalang awan dll

لا تَصُوْمُوْا حَتّى تَرَوُا الْهِلَالَ، ولا تُفْطِرُوا حتّى تَرَوْه، فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَاقْدُرُوْا لَهُ
Janganlah kalian berpuasa hingga kalian melihat hilal (1 Ramadlan) dan jangan lah kalian berbuka kecuali kalian melihatnya (hilal 1 Syawal). Apabila kalian terhalangi oleh awan, maka perkiranlah jumlahnya”. (HR. Bukahri).

3. hisab falaki: perhitungan dengan melihat lintasan benda langit terkhususnya bulan pada orbitnya dalam menentukan awal bulan.

dasar metode ini dari kata

“فَاقْدُرُوْا لَهُ” قدروا الشّهر بالمنازل يعني منازل القمر
maka perkiranlah jumlahnya, tentukan bulan dengan berdasarkan kedudukan/derajat yaitu kedudukan bulan pada derajat berapa.

pada tahun ini 2024 dilansir dari detik.com
muhammadiyah berpuasa pada hari senin 11 maret dan pemerintah puasa pada hari selasa 12 maret
adapun lebaran kemungkinan sama in sya allah penetapatan 1 syawal 1445H yaitu pada hari rabu 10 April 2024

namun ada yang beda dari sekelompok jamaah cara penentuan awal ramadhan dan awal syawal seperti pernyataan pimpinan jamaah aolia hadahullah di yogyakarta

"Saya tidak pakai perhitungan, saya telepon langsung kepada Allah Taala, Ya Allah kemarin tanggal 4 malam 4, ya Allah ini sudah 29, 1 Syawal kapan, Allah Taala hadirko, tanggal 5 Jumat, lah makanya kalau disalahkan orang bagaimana, ya nggak apa-apa urusannya gusti Allah,"

tentunya pernyataan ini tidak benar, menyelisihi cara yang dibenarkan dalam syariat islam, pernyataannya ini muncul karna beberapa kemungkinan, diantaranya:

1. Mengada-ngada atas nama Allah atau berdusta

وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا اَوْ كَذَّبَ بِاٰيٰتِهٖۗ اِنَّهٗ لَا يُفْلِحُ الظّٰلِمُوْنَ
Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan suatu kebohongan terhadap Allah, atau yang mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak beruntung. QS. Al-An'am 21

2. dapat bisikan dari syaitan

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu. QS. Al-Baqarah 168

اِنَّمَا يَأْمُرُكُمْ بِالسُّوْۤءِ وَالْفَحْشَاۤءِ وَاَنْ تَقُوْلُوْا عَلَى اللّٰهِ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ
Sesungguhnya (setan) itu hanya menyuruh kamu agar berbuat jahat dan keji, dan mengatakan apa yang tidak kamu ketahui tentang Allah. QS. Al-Baqarah 169

3. sudah pikun, sehingga ngawur berbicaranya

Perlu diketahui dalam aqidah islam, turunnya wahyu sudah terputus dan itupun terkhusus untuk para nabi, sedangkan nabi dan rasul terakhir yang menerima wahyu adalah nabi muhammad shallallahu alahi wa sallam

وَالنَّجْمِ اِذَا هَوٰىۙ مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوٰىۚ وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوٰى اِنْ هُوَ اِلَّا وَحْيٌ يُّوْحٰىۙ عَلَّمَهٗ شَدِيْدُ الْقُوٰىۙ
Demi bintang ketika terbenam, kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru, dan tidaklah yang diucapkannya itu (Al-Qur'an) menurut keinginannya. Tidak lain (Al-Qur'an itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya), yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat. QS. An-Najm 1-6

Dibawah Ini video konfirmasi dari KH Haji Ibnu Hajar Pranolo hadahullah setelah viralnya pernyataan beliau : Maksud menelpon Allah, hanya istilah saja, maksudnya adalah perjalanan sptitual dan kontak bathin dg Allah, dan beliau minta maaf.


bagaimana sikap seorang muslim jika mendapati perbedaan ?

1. jika berdasarkan akal akalan, kayalan, dan perasaan belaka maka harus ditinggal maka lebih dekat kepada kesesatan seperti yang dilakukan jamaah aolia.

dasar kita adalah

وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ
Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar). QS. Al-Bayyinah 5

ibadah bukan hanya atas dasar ikhlas menurut perasaan dan akal saja, tapi ibadah dilakukan jika ada dasar perintah untuk dilakukan mengikuti tata cara yang diajarkan rasulullah dengan penuh tunduk karna Allah ta'ala sudah rekomendasikan nabi muhammad shallallahu alahi wa sallam sebagai pedoman dan contoh dalam beribadah kepada Allah taala sesuai dengan yang Allah taala inginkan bukan malah menyelisihi rasulullah shallallahu alahi wa sallam, konsekuensinya amalan tersebut ditolak Allah ta'ala.

 2. jika berdasarkan cara ilmiah dan berdasarkan dalil maka berlapang dada menerima perbedaan, bagi penuntut ilmu hendaklah memilih pendapat kepada yang lebih kuat hujjahnya dan dasar pendalilan, adapun saya pribadi mengikuti keputusan pemerintah.

Berdasarkan

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْۚ فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا ࣖ
Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. QS. An-Nisa 59

الصَّوْمُ يَوْمَ تَصُومُونَ وَالْفِطْرُ يَوْمَ تُفْطِرُونَ وَالْأَضْحَى يَوْمَ تُضَحُّونَ. رواه الترمذي
awal ramadhan dimulai puasa, hari dimana kalian semua berpuasa dan (awal), (awal) idhul Fitri yaitu hari dimana kalian semua berbuka puasa, idhul adha yaitu hari dimana kalian semua menyembelih hewan qurban. HR. At-tirmidzi

ditulis oleh Atri Yuanda elbariamany
pada sabtu sore 6 april 2024 di rumah kontrakan, bertepatan pada 26 ramadhan 1445H

Tidak ada komentar: