Hasad bentuk protes atas pemberian Allah Ta'ala | Ustadz Dr. Firanda Andirja


Penyakit hasad adalah tanda anda tidak bersyukur dan juga Protes atas pemberian Allah taala kepada hamba-hambanya.

أَهُمۡ یَقۡسِمُونَ رَحۡمَتَ رَبِّكَۚ نَحۡنُ قَسَمۡنَا بَیۡنَهُم مَّعِیشَتَهُمۡ فِی ٱلۡحَیَوٰةِ ٱلدُّنۡیَاۚ وَرَفَعۡنَا بَعۡضَهُمۡ فَوۡقَ بَعۡضࣲ دَرَجَـٰتࣲ لِّیَتَّخِذَ بَعۡضُهُم بَعۡضࣰا سُخۡرِیࣰّاۗ وَرَحۡمَتُ رَبِّكَ خَیۡرࣱ مِّمَّا یَجۡمَعُونَ
Apakah mereka yang membagikan rahmat Tuhanmu? Kamilah yang menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat memanfaatkan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan. [Surat Az-Zukhruf: 32]

Yg mengatur kecantikan, fisik lengkap, cacat, kepintaran, kekayaan, miskin, jabatan dan lainnya. Dialah Allah taala yang mengaturnya.

Syukuri keadaan, jika ada orang lain yg disibukkan dengan perniagaannya yg membuatnya tidak sempat ibadah sedangkan anda diberi waktu yg lapang dan kehidupan yg cukup sehingga bisa beribadah karna belum tentu jika seperti dia akan bisa tetap beribadah atau malah lebih parah jauh dari agama.

Ada seorang salaf yg mentadaburi Al-Qur’an dan sampai pada ayat ini, lalu dia pun semakin ridho atas ketentuan Allah taala dan tepis rasa hasad dalam hatinya kepada orang lain.

Alhamdulillah nanti di akhirat tidak akan ditanya terlalu lama atas kepemilikan harta karna harta itu kelak akan diminta pertanggungjawabannya sumbernya dan kemana di gunakan

عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ قَالَ لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ أَرْبَعٍ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ جَسَدِهِ فِيمَا أَبْلَاهُ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا وَضَعَهُ وَعَنْ عِلْمِهِ مَاذَا عَمِلَ فِيهِ
Dari Mu’adz bin jabal radhiallahu’anhu: ia berkata, “Tidaklah kaki seorang hamba bergeser (dari tempat penantiannya) pada hari kiamat hingga ia ditanya empat perkara: tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang badannya untuk apa ia gunakan, tentang harta dari mana ia dapatkan dan untuk apa ia belanjakan, serta tentang ilmu untuk apa ia amalkan”. Hr. Darimi 538

Seperti ustadz atri contohnya, jika yg hadir dikajian ustadz sedikit orangnya adapun ustadz fulan banyak yg hadir, maka ustadz tak boleh hasad. Karna ustadz jika di posisinya, belum tentu ikhlas, bisa terkena penyakit riya, terfitnah dengan dunia. Sadar diri dengan kapasitas ilmu, terus perbaiki niat, tingkat kualitas keilmuan dan teruslah Istiqomah berdakwah mengharap ridho Allah baik dikit atau banyak orang/uang, dikasih amplop atau tidak, suka atau sedih.

Saya begini, berarti ini yang terbaik, tetaplah berhusnuzhon atas ketetapan Allah taala dan berprasangka buruk

عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ قَالَ أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي إِنْ ظَنَّ بِي خَيْرًا فَلَهُ وَإِنْ ظَنَّ شَرًّا فَلَهُ
Dari Rasulullah ﷺ bersabda, “Bahwasanya Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: ‘Sesungguhnya Aku sesuai dengan prasangkaan hamba-Ku terhadapa-Ku, jika ia berprasangka baik maka ia akan mendapatkannya, dan jika ia berprasangka buruk maka ia akan mendapatkannya.’” Hr. Ahmad 8715

betapa banyak orang yang terkenal di dunia tapi tidak terkenal di penduduk langit.

betapa banyak orang yang tidak terkenal di dunia namun terkenal oleh penduduk langit

dan ada juga orang yang terkenal di dunia dan juga di akhirat

jika cara pandangannya seperti ini dan terus melawan, maka tidak akan tumbuh kembang penyakit hasad.

penyakit hasad masuk ke dalam hati dan siapapun pernah hasad, berkata syeikhul islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah

ما خلا جسد من حسد ، لكن اللئيم يبديه ، والكريم يخفيه
tidak ada jasad yang tidak selamat dari hasad akan tetapi orang yang buruk akan menampakkan dan orang yg mulia menyembunyikan hasadnya

kalau sekedar lewat itu wajar, segera lawan dan buang namun yang tidak boleh adalah dibiarkan tertanam dihati hingga tumbuh.

kelebihan yang Allah ta'ala berikan kepada orang lain, maka hendaklah kita ucapkan

ذَٰلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
Demikianlah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah mempunyai karunia yang besar. QS. Al-Jum'ah 4

hendaklah kita mencontoh para sahabat nabi radhiallahu anhum, yang mana Allah taala puji mereka

وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung. QS. Al-Hasyr. 9

bersyukur mendatangkan kebahagian, jika tidak bersyukur maka anda akan terus ditimpakan penderitaan dan jauh dari kebahagiaan

referensi video ustadz firanda "Penyakit hasad bentuk protes kepada pemberian Allah" dan sedikit tambahan dari saya

Tidak ada komentar: