Catatan dari Kisah Taubat Tsa'labah bin abdurrahman radhiallahu anhu

Kisah taubatnya tsa’labah ibnu abdurrahman al-anshori Radhiallahu, Sahabat nabi yang masih muda (disebutkan usianya 16 tahun) dan sudah tertanam keimanan yang sangat kuat pada hatinya.

Zaman dulu tidak ada wc di dalam rumah, maka jika ingin ke wc atau mandi, harus keluar rumah menuju padang pasir.

Pada suatu waktu tsalabah keluar rumah untuk buang hajat dan melewati tak sengaja tempat mandi khusus wanita anshor dari madinah, wanita ini Terkenal cantiknya dan kulitnya putih bersih, Maaf, wanita ini mandi tidak terlihat t*rlanj*ng. 

Zaman dulu untuk membedakan pemandian laki-laki dan perempuan adalah, kalau laki-laki dindingnya dibuat dari pelepah kurma yang terlihat kepalanya jika mandi dan masing-masing rumah punya. 

Adapun pemandian wanita tertutup semua, hanya saja karna dinding terbuat dari pelepah kurma yang mirip serat pelepah kelapa kita di Indonesia, sehingga terdapat celah yang membuat tsalabah tak sengaja terlihat dibalik celah pelepah kurma wanita tersebut, dan ini membuat hati tsalabah tidak tenang padahal dia tidak niat lihat wanita itu mandi.

Setelah itu tsalabah merasakan tulang-tulangnya gemetar dan kesemutan, otot-ototnya menjadi lemas, lalu setelah itu tsalabah pergi ke bukit yang paling tinggi di madinah. 40 hari tidak pernah turun baik ke rumah, disana dia sholat dan makan minum, bertaubat kepada Allah taala.

Kebiasaan nabi setelah selesai sholat berjamaah, beliau melihat para sahabatnya, tapi karna tsalabah sahabat yang sering tidak sholat di shaf terdepan sehingga nabi tidak melihatnya.

Malaikat Jibril alahissalam datang menemui nabi setelah 40 hari tsalabah berada di dalam gunung, malaikat jibril alahissalam menyampaikan wahyu, 

Jibril: “wahai Muhammad, Allah taala memerintahmu untuk menyuruh tsalabah turun dari gunung setelah berada di dalamnya selama 40 hari karena merasa bersalah atas dosa yang tak sengaja dia lakukan."

Lalu nabi mengutus beberapa sahabatnya untuk mencari tsalabah dan membawanya menjumpai nabi, ketika masuk ke dalam masjid, tsalabah keringat dingin dan wajahnya memerah kehitaman karna ketakutan sekali.

Nabi: ada apa denganmu wahai tsalabah ?

Tsalabah: aku telah melakukan dosa yang besar sekali.

Nabi: rahmatnya Allah lebih luas.

Kemudian tak lama, iqamah dikumandangkan tanda sholat akan segera ditegakkan. Maka sholatlah nabi dengan para sahabatnya, termasuk tsalabah.

Nabi mengimami shalat jahar dan membaca ayat tentang azab neraka, maka mendengar ayat tersebut, tsalabah pingsan di dalam sholatnya.

Setelah selesai sholat, nabi dan para sahabatnya membangunkan tsalabah, setelah terbangun.

nabi: ada apa denganmu wahai tsalabah ?

Tsalabah: ya rasulallah, saya telah melakukan dosa yang besar bagi saya, selama 40 hari saya terus dihantui rasa takut setelah melihat wanita mandi secara tidak sengaja.

Nabi: rahmat Allah sangatlah luas, mohon ampunlah.

Tsalabah: ya rasulallah, hati saya betul-betul tertanggu dengan dosa ini.

Lalu nabi dan para sahabat lainnya pulang ke rumah masing-masing.

Kemudian tak berapa lama, nabi mendapat kabar bahwa tsalabah sedang sakit, lalu menemui tsalabah di rumahnya.

Ketika sampai di rumah, nabi mendekati tsalabah dan ingin meletakkan kepala tsalabah di pahanya, namun tsalabah berusaha menghindar.

Nabi: kenapa engkau jauhkan kepalamu dariku wahai tsalabah ?

Tsalabah: ya rasulallah, kepala penuh dengan dosa.

(Renungan untuk kita semua, tsalabah sahabat nabi yang mulia ini merasakan takut yang luar biasa karna melihat tak sengaja wanita mandi dibalik celah)

Nabi: rahmat Allah talaa sangatlah luas, apa yang engkau rasakan ya tsalabah ?

Tsalabah: ya rasulallah, setelah kejadian tersebut, hatiku seperti ditekan sesuatu, Tulang dan ototku terasa kesemutan semuanya dan aku merasakan ketakutan yang luar biasa.

 Nabi: apa harapanmu ?

Tsalabah: harapanku agar Allah arrahman mengampuni dosaku semuanya.

Lalu datang malaikat jibril dan menyampaikan wahyu

Jibril: wahai Muhammad, sampaikan kepada tsalabah bahwa dosa tersebut dan bahkan semua dosanya telah diampuni Allah talaa.

Nabi: wahai tsalabah, terimalah kabar gembira, Jibril datang kepadaku dan mengabarkan bahwa dosamu tersebut dan bahkan semua dosamu telah diampuni Allah taala.

Maka tsalabah pun tersenyum gembira, bertakbir lalu meninggal dunia.

Sahabat yang mulia ini, saking takutnya terhadap dosanya hingga ajal datang menjemput. (Wafat yang indah)

Nabi mengajak sahabatnya untuk mengurus jenazaha tsalabah, dimandikan, dikafani dan disholatkan. Selesai disholatkan, ketika nabi turut membawa jenazah tsalabah ke pemakaman, sahabat nabi melihat nabi berjalan seperti jingkrak/menjinjitkan kakiknya.

Para sahabat: ya Rasulallah, kenapa anda lakukan ini?

Nabi: saya merasa malu kepada para malaikat dan saya tak bisa menghitung jumlah mereka yang turut hadir melayat jenazah tsalabah Radhiallahu anhu

Kisah ini saya tulis dari potongan video ceramah ustadz khalid Basalamah hafizahullah tentang taubatnya sahabat nabi bernama tsa'labah Radhiallahu anhu dan kisah ini juga dibahas oleh buya yahya al-bahjah dan lainnya

catatan:
kisah ini cukup masyhur dan ada beberapa versi narasi penulisan dan penyampaian, namun punya kemiripan maksud. kisah ini sangat menyesakkan dada yang masih bergelimang dosa hingga tak terasa air mata mengalir. namun ada beberapa catatan para ulama tentang riwayat kisah ini. salah satunya penjelasan syeikh almunajjid hafizahullah yang telah menukilkan beberapa perkataan para ulama perihal sanad riwayat dan matan kisah yang mana kesimpulannya adalah kisah ini sanad riwayatnya sangat lemah dan matan kisahnya menunjukkan pada perkara yang samar. dan dibolehkan menyampaikan kisah ini untuk diambil pelajaran namun harus dijelaskan tentang lemahnya dari jalur periwayatan dan kisah dalam matan yang masih samar dan kejanggalan. allahu alam

Tidak ada komentar: