Benarkah Nabi Muhammad shallallahu alahi wa salam Isra Miraj ?

Benarkah Nabi Muhammad shallallahu alahi wa salam Isra Miraj ?

Bismillah, alhamdulillah, shalatu wa salam ala rasulillah. amma badu

Mungkin diantara kita pernah terbesit ungkapan "Benarkah perjalanan nabi hanya satu malam dari mekkah menuju masjidil aqsha di palestina yang mana dikala itu normalnya perjalanan menempuh waktu selama 1 bulan lalu dilanjutkan dari masjidil aqsha naik ke atas langit ke tujuh bertemu Allah lalu berbicara dan mendapatkan perintah diwajibkan 5 waktu shalat yang telah dikurangi dari sebelumnya 50". kejadian ini kita kenal dengan isra miraj.

Kita katakan itu adalah benar. Terjadinya isra mirajnya nabi menunjukkan kedudukan nabi muhammad yang sangat istimewa dibandingkan para nabi dan seluruh manusia. kejadian ini secara logika tentu tidak masuk akal, tentu saja tidak mampu akal dikarenakan akal kita lemah. Allah taala dengan kemahakuasaannya tidak ada yang tidak mungkin terjadi.

di zaman nabi muhammad hidup, kejadian isra miraj adalah suatu yang mustahil namun Allah jadikan itu salah satu bukti kerasulan nabi muhammad. 14 abad kemudian, kita yang hidup di zaman ini dengan adanya perkembangan teknologi, manusia akhirnya bisa mampu keluar dari langit bumi atas izin Allah yang belum seberapa dengan luasnya langit pertama. padahal sebelumnya perkara yang mustahil akan tetapi realitanya benar adanya setelah beberapa kali terjadi kegagalan dan banyak menelan biaya akhirnya bisa keluar dari atsmosfir bumi. namun tentunya kemampuan yang manusia miliki terbatas untuk bisa menjelajahi lebih jauh karena sangking luas dan jauhnya antara 1 langit ke langit lainnya.


intinya, Akal dengan kemampuannya yang terbatas merupakan karunia Allah yang harus di syukuri untuk merenungkan kemahakuasaan Allah ta'ala. keterbatasan akal manusia dengan proses bertahap bisa memangkas jarak waktu perjalanan lewat darat, laut dan udara lebih cepat serta bisa menembung atsmosfir bumi yang mana dahulunya itu mustahil. maka selayaknya bagi orang beriman gunakan akal sehatnya untuk merenungkan kemahakuasaannya Allah yang tak bisa dibayangkan oleh akal yang lemah agar meyakini hanya Allah yang layak disembah tanpa butuh dengan makhluknya, tunduk hanya kepada Allah taala dan beramal shaleh untuk bekal yang akan dibawa ke kampung akhirat nan kekal.

Mungkin nabi Isra Miraj hanya lewat mimpi bukan dengan jasad !!!

وقال ابن كثير رحمه الله في تفسيره (3/33) : " ثم اختلف الناس : هل كان الإسراء ببدنه عليه السلام وروحه ، أو بروحه فقط ؟ على قولين ، فالأكثرون من العلماء على أنه أسري ببدنه وروحه يقظة لا مناماً
berkata Ibnu katsir rahimahullah di kitab tafsirnya jilid ke 3 halaman 33: kemudian manusia berselisih, apakah dahulu isra dengan badan dan ruh juga atau hanya ruh nabi saja ? atas 2 pendapat ini maka pendapat para ulama yang paling banyak bahwasanya isra dengan badan dan ruh secara sadar bukan tidur.

أسري بروحه وجسده من مكة إلى الشام ثم عرج به من الشام إلى السماء بروحه وجسده عليه الصلاة والسلام، هذا هو الصواب الذي عليه عامة أهل العلم، والقول بأنه بالروح قول شاذ مخالف للآية الكريمة وللأحاديث الصحيحة.
Syaikh Bin Baz Rahimahullah berkata : Isra dilakukan dengan ruh dan jasadnya nabi dari mekkah menuju syam (masjidil aqsha di palestina) kemudian naik ke langit dari syam dengan ruj dan jasadnya shalallahu alahi wa salam. ini adalah yang benar, sebagaimana disepakati mayoritas para ulama. dan adapun perkatan bahwasanya hanya dengan ruh saja, ini perkataan yang jarang lagi aneh menyelisihi banyak ayat alquran yang mulia dan hadist-hadist shahih.

Jadi, perkataan orang bahwa nabi muhammad isra miraj hanya lewat mimpi bukan dalam kondisi terbangun. tentu saja ungkapan itu tidak benar, perkataan yang benar adalah nabi melakukan perjalanan dalam kondisi sadar bukan bermimpi. 

Kapan Nabi Miraj ke langit ?

قد جاء في رواية مسلم عن أنس بن مالك رضي الله عنه ما يُؤَكِّد أن العروج إلى السماء كان في ليلة الإسراء نفسها؛ حيث قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : "ثُمَّ خَرَجْتُ فَجَاءَنِي جِبْرِيلُ عليه السلام بِإِنَاءٍ مِنْ خَمْرٍ، وَإِنَاءٍ مِنْ لَبَنٍ، فَاخْتَرْتُ اللَّبَنَ، فَقَالَ جِبْرِيلُ عليه السلام: اخْتَرْتَ الْفِطْرَةَ، ثُمَّ عُرِجَ بِنَا إِلَى السَّمَاءِ..". فهذا سياق يُرَتِّب الأحداث ترتيبًا واضحًا؛ حيث يجعل العروج إلى السماء بعد الخروج من المسجد الأقصى وشرب اللبن
Terdapat dalam shahih muslim dari anas bin malik radhiallahu anhu yang memastikan bahwa naik ke langit terjadi pada malam isranya nabi ke masjidil aqsha; sebagaimana rasulullah shallalallahu alahi wa salam sabdakan "kemudian saya telah keluar maka jibril alahissalam mendatangiku membawa bejana berisi khamar dan satu lagi berisi susu, lalu aku memilih susu. maka berkata jibril alahissalam : anda telah memilih sesuai fitrah (naluri sehat), kemudian kami naik ke langit.." maka disini dijelaskan urutan kejadian yang jelas bahwa nabi naik ke langit setelah keluar dari masjidil aqsha dan meminum susu (nabi tidak memilih khamar dan beliau tidak pernah minum khamar bahkan sampai diutus menjadi nabi)

allahu a'lam

referensi bacaan binbaz.org.sa | islamqa.info | islamstory.com

Ditulis oleh Atri Yuanda bin Mahyudin elbariamany

Tidak ada komentar: