Benarkah Taubat hanya melakukan yang dilarang (kemungkaran) saja ?

melakukan yang dilarang (kemungkaran)
التوبة ليست من السيئات فقط: قال الإمام ابن تيمية رحمـه الله-: «وليست التوبة من فعل السيئات فقط كما يظن كثير من الجهال
لايتصورون التوبة إلا عما يفعله العبد من القبائح كالفواحش و المظالم بل التوبة من ترك الحسنات المأمور بها أهم من التوبة من فعل السيئات المنهي عنها» [جامع الرسائل (١/ ٢٢٨)].
berkata imam ibnu taimiyyah rahimahullah

bukanlah dimaksud taubat itu meninggalkan perbuatan terlarang saja sebagaimana disangka banyak orang jahil yang mana tidak tergambar oleh mereka taubat melainkan seorang hamba hanya bertaubat meninggalkan perbuatan keji seperti kemungkaran (zina, homo, cabul, narkoba dll) dan kezoliman (syirik, bidah, merampok, membunuh, korupsi dll) akan tetapi (yang benar) juga diperintahkan taubat dari meninggalkan amal sholeh yang wajib dikerjakan bahkan lebih utama daripada hanya sekedar taubat dari meninggalkan perbuatan tercela yang dilarang. jami arrasa'il (1/228)

tambahan

kita dituntut bertaubat dari melakukan yang dilarang dan meninggalkan yang diperintahkan, bukan salah satunya saja.

jadi ketika taubat dari perbuatan maksiat dan kezholiman  maka haruslah dibarengi dengan memurnikan tauhid dan beramal sholeh sesuai tuntunan rasulullah shallallahu alahi wa salam, mengharap ridho ilahi dan istiqomah diatas ketaatan sampai mati.

semua ini dapat diperoleh dengan terus belajar ilmu syar'i yang sesuai pemahaman salaful ummah, berkumpul dengan orang sholeh yang lurus manhajnya dan memohon pertolongan kepada Allah agar terus diberi petunjuk jalan yang lurus dan keistiqomahan.

semoga saya dan anda terus diberi hidayah taufik oleh Allah arrahman untuk tetap diatas ketaatan hingga bertemu kembali di syurga-Nya, amin ya rabbal a'lamin

translate by Atri Yuanda

Tidak ada komentar: