Pandangan Ahlussunnah jika mendapati seorang muslim sengaja meninggalkan sholat Fardhu

Ini pandangan syeikh profesor doktor Abdussalam asyuai'ir bermazhab hambali.
Apakah Seorang Muslim Langsung divonis kafir jika sengaja meninggalkan sholat?,
๐Ÿ‘‡๐Ÿ‘‡๐Ÿ‘‡


๐Ÿ“ข Simak juga
Hukum meninggalkan sholat terus menerus dengan sengaja oleh syeikh Sholeh Fauzah hafizahullah
๐Ÿ‘‡๐Ÿ‘‡๐Ÿ‘‡



Kesimpulan syeikh albani rahimahullah bagi pelaku meninggal shalat sengaja
  1. Menentang kewajiban shalat maka dia telah kafir dan tak boleh di kuburan kaum muslimin
  2. Tahu dan imani kewajiban maka tidak jatuh kepada kekafiran dan boleh dikuburkan di kuburan kaum muslimin
simak video dibawah ini untuk faedah lebih lengkap dari syeikh albani rahimahullah

Allรขh Azza wa Jalla berfirman:

ูَุฅِู†ْ ุชَุงุจُูˆุง ูˆَุฃَู‚َุงู…ُูˆุง ุงู„ุตَّู„َุงุฉَ ูˆَุขุชَูˆُุง ุงู„ุฒَّูƒَุงุฉَ ูَุฅِุฎْูˆَุงู†ُูƒُู…ْ ูِูŠ ุงู„ุฏِّูŠู†ِ
Jika mereka bertaubat, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara saudaramu seagama.” [At-Taubah/9:11]

Juga firman Allรขh Azza wa Jalla :

ูَุฎَู„َูَ ู…ِู†ْ ุจَุนْุฏِู‡ِู…ْ ุฎَู„ْูٌ ุฃَุถَุงุนُูˆุง ุงู„ุตَّู„َุงุฉَ ูˆَุงุชَّุจَุนُูˆุง ุงู„ุดَّู‡َูˆَุงุชِ ۖ ูَุณَูˆْูَ ูŠَู„ْู‚َูˆْู†َ ุบَูŠًّุง ﴿ูฅูฉ﴾ ุฅِู„َّุง ู…َู†ْ ุชَุงุจَ ูˆَุขู…َู†َ ูˆَุนَู…ِู„َ ุตَุงู„ِุญًุง ูَุฃُูˆู„َٰุฆِูƒَ ูŠَุฏْุฎُู„ُูˆู†َ ุงู„ْุฌَู†َّุฉَ ูˆَู„َุง ูŠُุธْู„َู…ُูˆู†َ ุดَูŠْุฆًุง
Lalu datanglah sesudah mereka pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan, kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal shaleh, maka mereka itu akan masuk surga dan tidak akan dirugikan sedikitpun. [Maryam/19:59-60]

Allรขh Azza wa Jalla telah menentukan tiga syarat agar terjalin ukhuwah antara kaum Muslimin dengan kaum musyrikin. Tiga syarat tersebut adalah:

  1. Mereka bertaubat dari syirik.
  2. Mereka mendirikan shalat
  3. Mereka menunaikan zakat.
baca selengkapnya hukum meninggalkan shalat

Faedah ilmu hasil diskusi dengan teman dan beberapa referensi

2 sudut pandang jika mendapati seorang muslim tidak melaksanakan sholat fardhu

1. Hukum secara itiqody (keyakinan dalam hati). orang yg ngaku muslim meninggalkan sholat secara sengaja apalagi terus menerus maka dia telah jatuh kepada kekufuran dan wajib baginya taubat agar tidak menjadi orang yg merugi di akhirat kelak.

ุฃูƒุซุฑ ุงู„ุนู„ู…ุงุก ุงุชูู‚ูˆุง ุนู„ู‰ ุฃู† ู…ู† ุชุฑูƒ  ุงู„ุตู„ุงุฉ ู…ุชุนู…ุฏ ุจุบูŠุฑ ุนุฐุฑ ุงู„ุดุฑุนูŠ ูู‡ูˆ ูƒุงูุฑ ุซู… ุงุฎุชู„ููˆุง ู‡ู„ ุชุฑูƒ ุงู„ุตู„ุงุฉ ูƒู„ูŠุง ุฃูˆ ุฌุฒุฆูŠุง
kebanyakan ulama sepakat bahwa orang yang meninggalkan shalat secara sengaja tanpa ada udzur syar'i maka dia tida telah kafir, kemudian terjadi khilaf atas kekafirannya. apakah meninggalkan sholat secara keseluruhan saja atau sebagian (sedikit/banyak) dari sholat.


2. Hukum qadhi (peradilan). menghukumi pelaku yang meninggalkan shalat tidak boleh semua orang, yang berhak dilakukan oleh hakim yang menerapkan syariat islam secara menyeluruh. Adapun kelemahan di negeri kita Indonesia adalah tidak ada aturan khusus yang diterapkan untuk muslim yang meninggalkan sholat tanpa udzur syar'i.

ู‚ุงู„ ุงุจู† ุนุจุฏ ุงู„ุจุฑ ุฑุญู…ู‡ ุงู„ู„ู‡ : " ุฃุฌู…ุน ุงู„ู…ุณู„ู…ูˆู† ุนู„ู‰ ุฃู† ุฌุงุญุฏ ูุฑุถ ุงู„ุตู„ุงุฉ ูƒุงูุฑ ูŠู‚ุชู„ ุฅู† ู„ู… ูŠุชุจ ู…ู† ูƒูุฑู‡ ุฐู„ูƒ، ูˆุงุฎุชู„ููˆุง ููŠ ุงู„ู…ู‚ุฑ ุจู‡ุง ูˆุจูุฑุถู‡ุง ุงู„ุชุงุฑูƒ ุนู…ุฏุง ู„ุนู…ู„ู‡ุง ، ูˆู‡ูˆ ุนู„ู‰ ุงู„ู‚ูŠุงู… ุจู‡ุง ู‚ุงุฏุฑ " ุงู†ุชู‡ู‰ ู…ู† "ุงู„ุงุณุชุฐูƒุงุฑ" (2 /149) .
berkata ibnu abdil bar rahimahullah: kaum muslimin sepakat bahwa orang yang menolak kewajiban sholat, dia telah kafir dan dibunuh jika tidak bertaubat dari dari kekafirannya tersebut (keputusan dia telah kafir dan boleh dihukum bunuh adalah hak hakim), dan terjadi khilaf terhadap orang yang meninggalkan sholat sengaja (bukan karna menolak wajibnya sholat) padahal dia mampu mengerjakan. alistitskar. 2/149

Kelemahan ini menjadi salah satu sebab banyak didapati di masyarakat, orang islam yang bermudah mudahan meninggalkan sholat karna tidak ada penerapan hukum peradilan bagi orang islam yang sudah baligh berakal sehat tanpa ada udzur syar'i yang menghalanginya untuk tidak shalat.


3 Sudut pandang terhadap pelaku yang melakukan kekufuran seperti meninggalkan sholat dengan sengaja:

1. Aqidah ahlussunah menetapkan kekafiran seseorang dengan penuh kehati-hatian dan ada perincian namun dalam hati tetap meyakini bahwa perbuatan kufur seseorang dengan sengaja dan dia tahu ilmunya maka telah menjadikan dia kafir, wajib bagi orang tersebut bertaubat sebelum ajal menjemput.

ูˆุงุญุชุฌูˆุง ุจุธูˆุงู‡ุฑ ุงู„ู†ุตูˆุต ุงู„ุชูŠ ุชุญูƒู… ุจูƒูุฑู‡ ، ูˆุจู‚ูˆู„ ุนَุจْุฏِ ุงู„ู„َّู‡ِ ุจْู†ِ ุดَู‚ِูŠู‚ٍ ุงู„ْุนُู‚َูŠْู„ِูŠِّ : " ูƒَุงู†َ ุฃَุตْุญَุงุจُ ู…ُุญَู…َّุฏٍ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ู„َุง ูŠَุฑَูˆْู†َ ุดَูŠْุฆًุง ู…ِู†ْ ุงู„ْุฃَุนْู…َุงู„ِ ุชَุฑْูƒُู‡ُ ูƒُูْุฑٌ ุบَูŠْุฑَ ุงู„ุตَّู„َุงุฉِ " ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุชุฑู…ุฐูŠ (2622) ูˆุตุญุญู‡ ุงู„ุฃู„ุจุงู†ูŠ ููŠ "ุตุญูŠุญ ุงู„ุชุฑู…ุฐูŠ" .
dan mereka para ulama berhujah dengan zhohir dalil yang menghukumi seseorang itu telah kafir, berdasarkan perkataan abdullah bin syaqiq al-uqaily: dahulu para sahabat nabi shallallahu alahi wa sallam tidak melihat amalan wajib yang ditinggalan seorang muslim menyebabkan dia menjadi kafir kecuali meninggalkan shalat. riwayat attirmidzi dan di shahihkan oleh syeikh albani rahimahullah

ูˆู‚ุงู„ ุงุจู† ุนุซูŠู…ูŠู† ุฑุญู…ู‡ ุงู„ู„ู‡ : " ุงู„ุฐูŠ ูŠุธู‡ุฑ ู„ูŠ ุฃู†ู‡ ู„ุง ูŠูƒูุฑ ุฅู„ุง ุจุงู„ุชุฑูƒ ุงู„ู…ุทู„ู‚ ุจุญูŠุซ ู„ุง ูŠุตู„ูŠ ุฃุจุฏุงً ، ูˆุฃู…ุง ู…ู† ูŠุตู„ูŠ ุฃุญูŠุงู†ุง ูุฅู†ู‡ ู„ุง ูŠูƒูุฑ " ุงู†ุชู‡ู‰ ู…ู† "ู…ุฌู…ูˆุน ูุชุงูˆู‰ ุงุจู† ุนุซูŠู…ูŠู† " (12/55) .
dan berkata syeikh ibnu utsaimin rahimahullah: adapun yang tampak bagi saya bahwa tidak dikafirkan seorang muslim kecuali dia telah meninggalkan sholat secara mutlak yaitu tak sholat selamanya (tetap tak sholat hingga ajal menjemput), adapun yang sholat kadang-kadang maka sesungguhnya dia tidak dikafirkan. majmu fatawa ibnu utsaimin. 55/12

ูˆَุฐَู‡َุจَ ุงู„ْุญَู†َุงุจِู„َุฉُ : ุฅِู„َู‰ ุฃَู†َّ ุชَุงุฑِูƒَ ุงู„ุตَّู„ุงَุฉِ ุชَูƒَุงุณُู„ุงً ูŠُุฏْุนَู‰ ุฅِู„َู‰ ูِุนْู„ِู‡َุง ูˆَูŠُู‚َุงู„ ู„َู‡ُ : ุฅِู†ْ ุตَู„َّูŠْุชَ ูˆَุฅِู„ุงَّ ู‚َุชَู„ْู†َุงูƒَ ، ูَุฅِู†ْ ุตَู„َّู‰ ، ูˆَุฅِู„ุงَّ ูˆَุฌَุจَ ู‚َุชْู„ُู‡ُ . ูˆَู„ุงَ ูŠُู‚ْุชَู„ ุญَุชَّู‰ ูŠُุญْุจَุณَ ุซَู„ุงَุซًุง ูˆَูŠُุฏْุนَู‰ ูِูŠ ูˆَู‚ْุชِ ูƒُู„ ุตَู„ุงَุฉٍ ، ูَุฅِู†ْ ุตَู„َّู‰ ูˆَุฅِู„ุงَّ ู‚ُุชِู„ ุญَุฏًّุง ، ูˆَู‚ِูŠู„ ูƒُูْุฑًุง ، ุฃَูŠْ ู„ุงَ ูŠُุบَุณَّู„ ูˆَู„ุงَ ูŠُุตَู„َّู‰ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَู„ุงَ ูŠُุฏْูَู†ُ ูِูŠ ู…َู‚َุงุจِุฑِ ุงู„ْู…ُุณْู„ِู…ِูŠู†َ . ู„َูƒِู†ْ ู„ุงَ ูŠُุฑَู‚ُّ ูˆَู„ุงَ ูŠُุณْุจَู‰ ู„َู‡ُ ุฃَู‡ْู„ٌ ูˆَู„ุงَ ูˆَู„َุฏٌ ูƒَุณَุงุฆِุฑِ ุงู„ْู…ُุฑْุชَุฏِّูŠู†َ " ุงู†ุชู‡ู‰ .
dan sepakat dalam mazhab hambali: orang yang meninggalkan sholat karna bermalasan, dibawa ke hakim, lalu hakim memerintahkannya untuk mengerjakan sholat dan berkata: kerjakan sholat dan jika tidak maka kami tegakkan hukum bunuh, jika dia kerjakan maka selesai perkara namun jika tidak maka wajib ditegakkan hukum. pelaku tidak dibunuh langsung, dipenjara dulu selama 3 hari dan selama 3 hari tersebut diperintahkan sholat jika sudah masuk waktu sholat. jika tidak sholat juga maka ditegakkan hukum hadd dan ditetapkan oleh hakim dia telah kafir, jenazahnya tidak dimandikan, tidak disholatkan dan tidak dikuburkan di kuburan kaum muslimin. akan tetapi dia tidak diperbudak, anak dan keluarganya tidak akan ditawan seperti orang murtad lainnya.

ุฌุงุก ููŠ "ุงู„ู…ูˆุณูˆุนุฉ ุงู„ูู‚ู‡ูŠุฉ" (27/53-54) : " ุฐَู‡َุจَ ุงู„ْู…َุงู„ِูƒِูŠَّุฉُ ูˆَุงู„ุดَّุงูِุนِูŠَّุฉُ ุฅِู„َู‰ ุฃَู†َّ ุชَุงุฑูƒَ ุงู„ุตَّู„ุงَุฉِ ุชَู‡َุงูˆُู†ًุง ูˆَูƒَุณَู„ุงً ، ู„ุงَ ุฌُุญُูˆุฏًุง ، ูŠُู‚ْุชَู„ ุญَุฏًّุง ุฃَูŠْ ุฃَู†َّ ุญُูƒْู…َู‡ُ ุจَุนْุฏَ ุงู„ْู…َูˆْุชِ ุญُูƒْู…ُ ุงู„ْู…ُุณْู„ِู…ِ ูَูŠُุบَุณَّู„ ، ูˆَูŠُุตَู„َّู‰ ุนَู„َูŠْู‡ِ ، ูˆَูŠُุฏْูَู†ُ ู…َุนَ ุงู„ْู…ُุณْู„ِู…ِูŠู†َ .
disebutkan dalam kitab almausu'ah alfiqhhiyyah 53/27-54: telah sepakat mazhab malikiyyah dan syafiiyyah bahwa seorang muslim yang meninggalkan sholat karna bermudahan dan malas bukan karna pembangkangan/mengingkari, (hakim) menetapkan hukum hadd dibunuh yaitu bahwa hukumannya setelah wafat tetap dikatakan muslim maka tetap harus dimandikan, disholatkan dan dikuburkan di kuburan kaum muslimin.

baca selengkapnya pandangan ulama terhadap orang islam yang meninggalkan sholat

adapun hukum peradilan adalah hak hakim yang menentukan apakah dia kafir atau tidak, menasehati agar pelaku bertaubat dan jika tidak berubah maka di beri hukuman agar memberi efek jera dirinya dan mencegah kaum muslimin agar jangan bermudah mudahan meninggalkan sholat fardhu, sebagai bentuk kasih sayang kepada kaum muslimin agar mereka tahu akan pentingnya kedudukan shalat setelah tauhid. ini manhaj aqidah yang benar.

2. Aqidahnya murjiah: (bermudah-mudahan dalam menganggap seseorang masih muslim) pelaku kekafiran yang tidak ada udzur syar'i tetap dikatakan muslim, melakukan dosa besar tidak berpengaruh kepada kualitas iman. syubhat murjiah ini banyak menimpa umat islam sehingga banyak kaum muslimin yang bermudah-mudahan meninggalkan shalat dengan sengaja dan melakukan dosa besar lainnya, beranggapan imannya tetap kuat dan dosanya pasti diampuni, nauzubillah. 

meninggalkan shalat fardhu secara sengaja termasuk bab aqidah bukan bab fiqh semata, wajib setiap muslim yang meninggalkan shalat dengan sengaja segera bertaubat sebelum ajal menjemput.

3. Aqidah khawarij: (bermudah-mudahan dalam menganggap seseorang telah kafir) Pelaku dosa besar bukan perbuatan kekafiran dikatakan kafir sehingga mereka bermudahan dalam mengkafirkan secara individu dan tingkat ekstrim hingga menghalalkan darah kaum muslimin secara serampangan sebagaimana dialami oleh khalifah ke 4 Ali bin abi thalib radhiallahu anhu yang dibunuh oleh abdurrahman ibnu muljam yang beraqidah khawarij. jadi dalam hal hukum peradilan, yang berhak menghukumi seseorang kafir dan berhak bagi pelaku mendapat hukuman adalah hakim yang ditunjuk oleh pemerintah kaum muslimin.

dari Ibnu Mas’รปd Radhiyallahu anhu, Rasรปlullรขh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ุณِุจَุงุจُ ุงู„ْู…ُุณْู„ِู…ِ ูُุณُูˆْู‚ٌ ูˆَู‚ِุชَุงู„ُู‡ُ ูƒُูْุฑٌ
Mencela seorang Muslim adalah kefasikan, dan membunuhnya adalah kekufuran. Shahih Bukhari

allahu a'lam

dirangkum oleh Atri Yuanda ibnu mahyudin elbarimany

Tidak ada komentar: