Mengenal 3 Ushul Aqidah Asy'airoh yang menyelisihi aqidah Salafus sholeh

Apa itu asyariah?, permasalahan pada aqidah Asyairah ada 3 point'. Aqidah i'tizal (mutazilah) ada 5 poin. Adapun Asy'airoh berputar pada 3 point' permasalahan Ini. Ikatlah (diingatan) wahai Hamba Allah 2x. Mudah dipahami (jika serius disimak)

Yaitu, tidaklah seseorang dikatakan Asy'ariyyun atau Belum dikatakan telah Masuk ke dalam bagian Asy'ariyah melainkan harus Terdapat 3 landasan aqidah Asy'airoh ini

Kaedah pertama: Mendahulukan akal daripada Dalil. 
pendahuluan akal secara mutlak (sepenuhnya). Wajib, sebagaimana mereka katakan. Diantaranya Razi, juwainy dan ada banyak perkataan mereka yang sejalan dengan kaedah mendahulukan Akal daripada dalil

Maksudnya, tatkala dihadapannya perkataan Allah Dan rasulNya lalu dicerna oleh akalnya, jika akalnya Menerima (Bisa dilogikan) maka berkata ya Tapi jika akalnya menolak Maka kemungkinan besar ditolak atau beranggapan sanadnya lemah.

Jika sanadnya tidak lemah dan dijadikan hujjah maka akal (berkata) wajib ditawil (diselewengkan maksudnya) Dikotak Katik sampai cocok dengan akalnya. Ini kaedah pertama aqidah Asy'airoh

Sudah kita kunci Kaedah Aqidah mereka?, Yang mana mereka lebih mendahulukan akal Daripada nash

Kaedah kedua: membagi Nash menjadi 2 bagian.
Semua Nash dibagi menjadi 2. Nash adalah Al-Qur'an Dan Sunnah. Keduanya tidak diatas tingkatan yang sama, tidak sama. Harus dibagi 2 tingkatan

Pembagian yang wajib yaitu Bagian mutawatir (garis periwayatan sanad banyak), ini Dijadikan hujjah, dan bagian kedua ahad (garis periwayatan  sanad sedikit), bagian ini Tidak boleh dijadikan hujjah dalam bab aqidah (Menurut Asy'airoh)

Dalam hal aqidah, tidak boleh dijadikan hujjah hadist Ahad, baik itu hadist qudsi ataupun hadist nabawi. Hadist Ahad hanya digunakan dalam sholat, bersuci, Haji dll tapi dalam hal aqidah, tidak. Mereka Dahulukan akal ketimbang nash

jadi, Hadist Ahad mereka tidak terima semuanya.

Kaedah ke 3: hadist mutawatir/Nash shahih harus Ditawil makna aslinya hingga cocok kepada akal. Maka Kaedah 2 dan 3 kembali ke kaedah 1 yaitu Mendahulukan akal

Contoh awal "Yang Maha Pengasih, yang bersemayam di atas Arasy." Bersemayam?, kami Berlindung kepada Allah, berta'awuz asyari, kok bersemayam ? Nauzubillah, ini syirik, tidak !!, Dikitab tertulis Istiwa tapi akal berkata istaula (menguasai)

Yahudi menambah huruf ن sedangkan mereka Menambah huruf ل. Ibnu Qayyim samakan ن Yahudi Dengan ل asyairoh. Allah taala berfirman

وَقُولُوا۟ حِطَّةࣱ
dan katakanlah, “Bebaskanlah kami (dari dosa-dosa kami)

Lantas apa mereka katakan ? 
 yahudi katakan حنطة sebelumnya حطة
Asy'ari katakan استولى sebelumnya استوى
Inilah persamaan keduanya

Tidak seperti itu, Allah beriistiwa diatas Arsy
maknanya tetap Istiwa (aqidah salaf). bukti 3 kaedah ini kapanpun dan dimanapun bisa didapati dalam kitab atau Perorangan maka kitab/perorangan telah terpapar aqidah Asy'ariyyun atau memang Beraqidah Asy'airoh.


Kitab Beraqidah Asy'ari dan orang yang berprinsip 3 kaedah ini adalah Asy'ari 100% yang tak diragukan. Inilah Ushul aqidah asy'ariyah, tidaklah dikatakan dia Asy'ari melainkan berpegang 3 kaedah ini

3 kaedah ini terdapat di seluruh kitab Asy'airoh, jika Anda baca saat ini maka anda dapati kaedah ini. Buku bantahan atas aqidah Asy'airoh juga berputar Pada 3 kaedah tersebut.

Kaedah aqidah salaf 

1. mendahulukan Nash daripada logika, adapun Asy'ariroh mendahulukan akal daripada Nash.

"ketahuilah bahwa kemampuan akal terbatas, nama boleh sama tapi hakikat berbeda, sesama makhluk saja nama boleh sama tapi sifat dan bentuknya ada perbedaan, apalagi dzat Allah yang namanya sama tapi tak bisa disamakan  sifat dan perbuatannya.

Rusaknya aqidah Asy'airoh adalah menyamakan nama, perbuatan dan sifat Allah yang sempurna dan tak ada batas dengan makhluk yang serba kekurangan dan keterbatasan.

Jadi, aqidah salaf itu simple, apa saja datang dari Nash yang shahih berkaitan dengan perkara qaib terutama dzat Allah adalah mengimani tanpa dilogikan untuk ditawil (selewengkan makna), Tanpa tasybih (menyerupakan),  tanpa takhyif (membagaimanakan) dan tanpa taatil (membatalkan sifat dan perbuatan)

2. Asy'ari membedakan, Adapun aqidah salaf tidak membedakan antara alquran dan Sunnah, antara mutawatir dan ahad. Semuanya tegak sebagai hujjah dari Allah yang harus diimani tanpa ta'wil, tasybih, takyif dan Ta'til

bantahan kepada penolak hadist Ahad, ketahuilah bahwa Allah Taala tidaklah Mengutus rasul-Nya melainkan Ahad (perorangan) Lantas kenapa ditolak hadits Ahad yang shahih sanadnya ?

3. wajib mengimani makna Nash secara zhohirnya, Dari segi bahasa tanpa diselewengkan maknanya Tanpa diubah huruf kata tertentu, tanpa membagaimanakan, tanpa mentiadakan sifat dan perbuatan.

Inilah aqidah salaf dari dahulu hingga sekarang dan Jika dibandingkan dengan aqidah Asy'airoh maka jelaa Bertentangan dan tidak boleh dibenarkan

video syeikh falah ismail
Diterjemahkan dan sedikit tambahan oleh Atri Yuanda Ibnu Mahyudin Elbariamany

Tidak ada komentar: