Kisah Pemuda yang menemukan Kantong di Tepi Laut (pelajaran berharga dari kisah ini)

Kantong di Tepi Laut

seorang pria duduk di tepi pantai di malam hari menjelang fajar menyingsing, lalu dia dapati sebuah kantong yang penuh dengan bebatuan (menurut persangkaannya) di dalamnya

lalu dia genggam dengan tangannya dan mengambil 1 batu dari kantong tersebut dan di lemparkan ke laut membuatnya tajub dengan suara batu yang dia lempar, hal tersebut membuatnya dia ingin mengulangi lagi.

dan dia terus lanjutkan melempar batu ke laut dikarenakan suara batu ketika jatuh ke laut membuat pria tersebut bahagia dan seiringan matahari mulai menampakkan diri yang perlahan semakin memperjelas apa yang ada di dalam kantong tersebut, sehingga ketika kantong tersisa hanya 1 batu sedangkan matahari telah terbit, lalu pria tersebut (yang melempar batu) mendapati ternyata permata dan tersadarlah dia bahwa semua batu yang telah dia lempar ke laut adalah permata bukan batu biasa.

hal itu membuat pria tersebut berkata dengan suara teriakan penuh penyesalan terus menerus: wahai diri ini yang dungu, aku telah melempar permata yang ku kira batu, aku hanya menikmati suara jatuhnya saja, demi Allah kalau aku tahu nilainya maka tidak akan aku lakukan perbuatan bodoh tesebut.

namun hal miris yang di alami pria tersebut, tidak jauh beda dengan diri kita semua

kantong permata = usia yang kita buang sia-sia tanpa faedah
suara air percikan = perhiasan dunia dan hawa nafsu yang bersifat fana/sementara
gelapnya malam = kelalaian yang kita jalani dalam kehidupan
adapun terbitnya fajar = tersingkapnya hakikat yaitu kematian yang tak ada kesempatan untuk kembali lagi

dari sekarang maka sadarlah dan janganlah sia-siakan waktu anda layaknya permata tanpa faedah, membuat anda menyesal yang tak bermanfaat lagi penyesalan setelah kematian.

semoga Allah memberkahi semua waktu anda dengan segala kebaikan.

Catatan admin
Kisah ini hanyalah perumpamaan (tidak diketahui benar atau tidaknya) untuk membuka cara pandang kita terhadap dunia fana yang menipu ini.

diterjemahkan oleh Atri Yuanda Elpariamany
teks asli dibawah ini

جلس رجل ﻋﻠﻰ شاطئ ﺍﻟﺒﺤﺮ ﻟﻴﻼ قبل ﺍﻟﻔﺠﺮ .. ﻓﻮﺟﺪ كيساً مملوءً ﺑﺎﻟﺤﺠﺎﺭﻩ ..
ﻓﻤﺪ ﻳﺪﻩ ﻭأﺧﺬ ﺣﺠرا ﻣﻦ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻜﻴﺲ ﻭأﻟﻘﺎه ﻓﻰ اﻟﺒﺤﺮ فأعجبه ﺻﻮﺕ ﺍﻟﺤﺠﺎﺭﻩ ﻭﻫﻰ ﺗﻘﺬﻑ ﻓﻰ ﺍﻟﺒﺤﺮ ﻓأعاد ﺍﻟﻜﺮّة ﻣﺮّة أﺧﺮﻯ

وظلّ يقذف الحجارة ﻓﻰ ﺍﻟﺒﺤﺮ .. ﻷﻥ ﺻﻮﺕ ﺍﻟﺤﺠﺎﺭﻩ ﻋﻨﺪﻣﺎ ﻳﺴﻘﻂ ﻓﻰ ﺍﻟﻤﺎﺀ ﻛﺎﻥ ﻳﺴﻌﺪ ﻫﺬﺍ ﺍﻟرجل ﻭﻛﺎن ﻧﻮﺭ ﺍﻟﺸﻤﺲ ﻗﺪ ﺍﻗﺘﺮﺏ ﻭﺑﺪأ ﻳﺘﻀﺢ ما فى ﺍﻟﻜﻴﺲ ﺍﻟﺬﻯ ﺑﺠﻮﺍﺭه .. ﺣﺘﻰ ﻣﺎ ﺑﻘي ﻓﻰ ﺍﻟﻜﻴﺲ إﻻﺣﺠرا ﻭﺍﺣﺪا ..ﻭﻗﺪ أﺷﺮﻗﺖ ﺍﻟﺸﻤﺲ ..

ﻓﻨﻈﺮ ﺍﻟﺼﻴﺎﺩ إﻟﻰ ﻫﺬا ﺍﻟﺤﺠر ..

ﻓﻮﺟﺪه "ﺟﻮﻫﺮﻩ" .. ﻭﺍﻛﺘﺸﻒ أن ﻛﻞ ﻣﺎ أﻟﻘﺎﻩ فى البحر ﻣﻦ ﻗﺒﻞ ﻛﺎﻧﺖ "ﺟﻮﺍﻫﺮ" ﻭﻟﻴست ﺣﺠﺎﺭﻩ ..!!!

ﻭﻇﻞ الرجل ﻳﻘﻮﻝ ﺑﻨﺒﺮة ﻧﺪﻡ :
ﻳﺎﻟﻐﺒﺎﺋﻰ ﻛﻨﺖ أﻗﺬﻑ ﺍﻟﺠﻮﺍﻫﺮ ﻋﻠﻰ أﻧﻬﺎ ﺣﺠﺎﺭة ﻷﺳﺘﻤﺘﻊ ﺑﺼﻮﺗﻬﺎ ﻓﻘﻂ !!!
ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻟﻮ ﻛﻨﺖ أﻋﻠﻢ ﻗﻴﻤﺘﻬﺎ ﻣﺎ فرطت فيها هكذا !!!

للأسف الشديد كلنا هذا الرجل :

- ( كيس ﺍﻟﺠﻮﺍﻫﺮ) ﻫﻮ العمر الذي نلقي به ساعة وراء ساعة دون فائده ..
-- (ﺻﻮﺕ ﺍﻟﻤﺎﺀ ) هو متاع الدنيا الزائل وشهواتها ..
-- ( ظلام الليل ) هو الغفلة التى نعيشها ..
-- (ظهور الفجر ) هو ظهور الحقيقة .. وذلك عند الموت حيث لارجعة

من الآﻥ ﻛﻦ ﻳﻘظا ⁩ولاتضيع أوقاتك وجواهرك بلا فائده .. فتندم حيث لاينفع الندم ..
أسعدكم الله في اوقاتكم بكل خير

Tidak ada komentar: