Amalan Di dunia, Penentu berhasil tidaknya melewati shirat

Berkata al-imam ibnu qoyyim rahimahullah:

barangsiapa diberi petunjuk di dunia ini ke jalan allah yang lurus, jalan yang dibawa oleh para rasul-Nya dan diturunkan kitab suci. mereka diberi hidayah kepada jalan yang lurus menuju syurga dan tempat memanen pahalanya.

kadar keteguhan langkah hamba allah tetap berada dijalan yang dibentangkan Allah kepada hambaNya di dunia akan mempengaruhi keteguhan langkah kakinya melewati shirat (jembatan) yang dibentangkan Allah diatas perut neraka jahanam. oleh karnanya mereka yang melewati jembatan sesuai dengan kadar (ketaqwaan masing-masing).

maka didapati diantara mereka melewati shirat seperti sekejap mata, kilat petir, tiupan angin, menaiki kendaraan yang kencang, berlari, berjalan, merangkak, merayap dan bahkan ada yang terjatuh kedalam neraka.

maka hendaklah setiap hamba memperhatikan (fokus, renungkan, hati-hati) terhadap shirat tersebut, kelak akan melewatinya, tipisnya melebihi tipisnya bulu ekor dan balasan yang ia peroleh akan setimpal dengan perbuatannya ketika di dunia.

sebagaimana Allah Berfirman dalam alquran

هَلْ تُجْزَوْنَ إِلَّا مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ 
kamu tidak diberi balasan, melainkan (setimpal) dengan apa yang telah kamu kerjakan (QS. annaml: 90)

dan hendaklah waspada terhadap segala bentuk syubhat dan godaan syahwat yang dapat menghambatnya bisa selamat melewati shirat yang lurus ini, di sekitar shirat tersebut terdapat anjing-anjing yang sangat berhasrat menghambat dan bahkan berusaha menerkam setiap orang yang berusaha melewati shirat. maka semakin banyak dosa dan ingkarnya di dunia maka begitu juga semakin sulit kemungkinan dia bisa melewati shirat di akhirat kelak.

Allah berfirman dalam alquran

وَمَا رَبُّكَ بِظَلَّامٍ لِلْعَبِيدِ 
dan Rabbmu sama sekali berlaku dzalim kepada hamba-hambaNya (QS. Fussilat: 46)

sumber: Madarijus salikin (1/16)

Diterjemahkan oleh Atri Yuanda


Amalan Di dunia

قَـال الإمَـامُ #ابْـنُ_القَـيِّمْ -- رَحِــمَهُ الله -:

فمن هُدي في هذه الدَّار إلى صراط الله المستقيم، الذي أرسل به رسله، وأنزل به كُتبه، هُدي هناك إلى الصراط المستقيم، الموصل إلى جنّته ودار ثوابه.

وعلى قدر ثبوت قدم العبد على هذا الصراط الذي نصبه الله لعباده في هذه الدّار، يكون ثبوت قدمه على الصراط المنصوب على متن جهنم. وعلى قدر سيره على هذه الصراط يكون سيره على ذاك الصراط.

فمنهم من يمر كالبرق، ومنهم من يمر كالطرف، ومنهم من يمر كالريح، ومنهم من يمر كشد الركاب، ومنهم من يسعى سعياً، ومنهم من يمشي مشياً، ومنهم من يحبو حبْوا، ومنهم #المخدوش المسلّم، ومنهم المكردَس في النار.

فلينظر العبد سيره على ذلـك الصراط من سيره على هــذا، حذو القُذّة بالقذّة، جزاء وفاقا ﴿ هَلْ تُجْزَوْنَ إِلَّا مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ ﴾ [النمل : 90].

ولينظر الشبــهات والشــهوات التي تعوقه عن سيره على هذا الصراط المستقيم. فإنها الكلاليب التي بجنبتي ذاك الصراط، تخطفه وتعوقه عن المرور عليه. فإن كثرت هنا وقويت فكذلك هي هناك ﴿ وَمَا رَبُّكَ بِظَلَّامٍ لِلْعَبِيدِ ﴾ [فصلت :46].

المَــصْدَر: " مدارج السالكين " (١٦/١)

Tidak ada komentar: