Begini Seharusnya jika ada tetangga yang meninggal dunia

الرسول ﷺ لما أتى نعي جعفر بن أبي طالب يوم مؤتة قال النبي ﷺ لأهله: اصنعوا لآل جعفر طعامًا فقد أتاهم ما يشغلهم، فإذا صنع الأقارب أو الجيران لأهل الميت طعامًا وبعثوه إليهم أيام المصيبة لأنهم مشغولون فهذا مستحب ولا حرج فيه، (رواه الترمذي، رقم 998 وحسنه ، وأبو داود، رقم 3132 وابن ماجه، رقم 1610 وحسنه ابن كثير والشيخ الألباني)
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam ketika mendapati kabar kesedihan atas wafatnya Ja'far Ibnu Abi Thalib (saudaranya Ali bin Abi Thalib) pada perang mut'ah

Kemudian nabi mengatakan kepada keluarganya: buatkan makanan kepada keluarga Ja'far karena mereka saat ini sedang disibukan (sedih, mengurusi mayit dll)

Hadist ini shahih yg diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, abu Daud, Ibnu Majah dan dihasankan oleh Ibnu katsir dan Sheikh Albani (binbaz.org.sa)

memberi makan tetangga

Maka sunnahnya adalah para keluarga terdekat, tetangga dan sahabatnya yg membantu urusan keluarga mayit dan menyediakan makanan mereka.

Bukan malah memperparah kesusahan dan kesedihan mereka ahli waris dengan kegiatan makan dirumah duka 3, 7, 40 dan 100 hari yang disediakan oleh ahli waris walau sekaya apapun Ahlu mayit maka tidak dibenarkan perbuatan ini dihidupkan.

Dan fakta sejarah nya, ini adalah ritual Hindu yg diislamkan masuk ke umat Islam Jawa kemudian disebarkan ke banyak wilayah di Indonesia, nauzubillah

Bahkan sebagian daerah melazimkan pentaziah melakukan sholat berjamaah isya di rumah duka dari hari pertama, 3, 7, 40 dan 100 sehingga efeknya masjid dekat rumah duka sepi jamaah sholat, padahal sudah ijma ulama bahwa sholat berjamaah wajib di masjid kepada setiap muslim baliqh. Jika hidup satu bidah dimasyarakat maka matilah satu Sunnah

wa Iyyazu Billah

Perang mut'ah adalah perang antara umat Islam 3000 pasukan dengan kerajaan Romawi 200.000 pimpinan heraclius di wilayah yordania lokasi perang terjadi.

Ditulis oleh atri yuanda elpariamany

Tidak ada komentar: